- Asprov PSSI Jatim pastikan bakal menggelar Piala Gubernur Jatim pada 2021.
- Sejumlah catatan dalam turnamen edisi ke-13 ini akan jadi bahan evaluasi.
- Piala Gubernur Jatim akan digulirkan sebagai ajang pemanasan klub Jawa Timur.
SKOR.id - Piala Gubernur Jatim 2020 berjalan tak begitu lancar. Pada babak semifinal ada kerusuhan dan beberapa laga terpaksa digelar tanpa penonton.
Dalam turnamen pramusim ini Persebaya tampil sebagai juara, setelah kandaskan Persija dengan skor 4-1. Namun, ada insiden keputusan kontroversial wasit.
Turnamen yang sempat vakum sekitar lima tahun ini menyisakan banyak catatan. Gelaran Piala Gubernur Jatim edisi berikutnya tak boleh ulang hal sama.
Salah satu catatan terbesarnya adalah bentrokan suporter Persebaya dengan fan Arema FC di Kota Blitar, lokasi pertandingan semifinal.
Meski demikian, Asprov PSSI Jatim selaku pelaksana, mengaku tidak kapok. Piala Gubernur Jatim 2021 bakal diadakan kembali.
Baca Juga: Skor Indeks: Susunan Tim Terbaik Piala Gubernur Jatim 2020
"Piala Gubernur Jatim cukup lama berhenti, sedang ini kebutuhan tim Jatim untuk persiapkan diri dengan Piala Gubernur ini," kata Ahmad Riyadh kepada Skor.id.
Ketua Asprov PSSI Jatim ini menggaransi, pelaksanaan edisi berikutny akan lebih baik. Kerusuhan antarsuporter akan diminimalisir.
"Pasti ada kekurangan. Tahun depan suporter diantisipasi. Ini Piala Gubernur kan final rasanya final liga, jadi persiapannya tak boleh alakadarnya," ucap Riyadh.
Mengenai bentrokan suporter di Kota Blitar, Riyadh menegaskan hal itu terjadi di luar sepak bola. "Jangan dikomentari, di dalam lapangan tak terjadi apa-apa," ia menegaskan.
Baca Juga: Skor Indeks Piala Gubernur Jatim 2020: Marko Simic Top Skor, Makan Konate Pemain Terbaik
Apabila ada suporter yang berulah, menurut Riyadh lebih tepat jika disebut tindak kriminalitas. Itu urusannya dengan kepolisian.
"Itu kriminal kalau dia merusak. Kalau dia datang biasa sebagai warga tak apa-apa. Kalau dia merusak, mencuri, itu harus penegakan hukum," ia menjelaskan.
Mengenai Bonek dan Aremania (sebutan fan Persebaya dan Arema FC) yang gagal berdamai, padahal ada deklarasi damai, akan jadi kajian.
Namun, Riyadh mengatakan, persoalan rivalitas ini harus terus diedukasi dengan baik. "Tak ada masalah, seluruh dunia juga begitu," katanya.
Baca Juga: Bambang Pamungkas: Piala Gubernur Jatim Gambaran Liga 1 2020
Riyadh menambahkan, ketidak akuran suporter ini akan segera ditangani oleh pemerintah Indonesia dan PSSI sebagai induk federasi.
"Menpora sudah mau mengambil alih suporter seIndonesia bagaimana kehidupan berbangsa dan bernegara. Kita satu saudara kok seperti itu," ia memungkasi. (Muhammad Bahrul Marzuki)