- Sebastiao Luiz Lourenco mengenang kematian raja sepak bola Pele yang meninggal pada usia 82 tahun pada hari Kamis, 29 Desember 2022.
- Dia adalah mantan penjaga gawang Sao Bento yang berhasil menangkis penalti Pele saat bertanding melawan Santos pada tahun 1971.
- Meski Sao Bento kalah 0-1, Sebastiao Luiz Lourenco justru merasa bangga bisa bertahan dari serangan gol Pele.
SKOR.id - Setelah berminggu-minggu bertahan melawan pengobatan kanker usus besar di rumah sakit Albert Einstein di São Paulo, Pelé, raja sepak bola, menghembuskan napas terakhirnya pada hari Kamis, tanggal 29 Desember 2022.
Sepanjang sejarah sangatlah normal bagi orang-orang untuk melihat idola terhebat Santos itu mencetak gol fantastis, menampilkan permainan yang mengesankan dan memberikan assist yang tidak seperti yang lain.
Maka, ketika dia melewatkan satu tembakan, para penggemar jelas dibuatnya terkesima.
Dan, sejarah mengingat hari ketika Pelé gagal mengeksekusi penalti. Seperti dilaporkan oleh Globo Esporte, tanggal 12 Mei 1971 akan selalu ditandai oleh mantan kiper Sao Bento, Sebastiao Luiz Lourenco, karena mampu bertahan dari penalti dari sang raja sepak bola.
Pada hari tersebut, Santos dan Sao Bento saling berhadapan di Vila Belmiro, dalam sebuah pertandingan yang sah untuk Campeonato Paulista.
Pertandingan berakhir 1-0 untuk kemenangan 'Alvinegro Praiano' - julukan Santos, namun, meski dengan kekalahan tersebut, mantan penjaga gawang Sebastiao Luiz tidak meninggalkan pertandingan dengan sedih karena berhasil menyelamatkan penalti dari Pelé.
Pria itu bahkan ingat betapa sulitnya menandai pergerakan raja sepak bola, karena dia selalu "menciptakan gol" dengan kejeniusannya.
"Pele, bagi saya, adalah pemain terhebat yang saya lawan, striker terhebat. Anda tidak bisa mengabaikannya sedetik pun," ujar Sebastiao Luiz, dikutip dari situs Aventuras na História.
View this post on Instagram
Aksi pertahanan timnya begitu istimewa sehingga Sebastiao Luiz bahkan masih menyimpan bola pada pertandingan itu di sakunya.
Masih menurut informasi dari eks kiper itu, Sao Bento, tim asal kota Sorocaba, di pedalaman negara bagian São Paulo, merilis beberapa foto di Instagram mengenang hari pertandingan tersebut.
Mengaku Beruntung
Menyelamatkan tendangan penalti sudah menjadi alasan kejayaan banyak penjaga gawang di seluruh dunia. Dan bagaimana mengklasifikasikan ketika seorang penjaga gawang melakukan tendangan pemain terhebat sepanjang masa?
"Saya cukup beruntung untuk menyelamatkan penalti yang ditendang oleh Pele," Sebastiao Luiz, pensiunan pemain sepak bola, mengenang momen itu.
Dalam usianya yang sudah 81 tahun, Sebastiao Luiz satu tahun lebih muda dari Pelé, yang meninggal di São Paulo, dalam usia 82 tahun, mulai bermain sepak bola pada saat yang sama, pada usia 15 tahun.
Begitu bersejarahnya aksi heroiknya pada 12 Mei 1971, dua tahun setelah Pele mencetak gol ke-1000-nya, Sebastiao Luiz yang penduduk asli Jundiai masih percaya dia adalah satu-satunya penjaga gawang yang masih hidup yang menerima tendangan penalti dari Pelé.
Sao Bento, bekas klub Lourenço, menerbitkan penghormatan kepada Raja, dengan gambar beberapa pertandingan melawan Pelé dan timnya, Santos.
Bernostalgia setelah kematian sang legenda, sang eks kiper menceritakan betapa sulitnya tugas timnya, ketika ia memasuki lapangan untuk bermain melawan Santos. Misi mereka adalah mencetak gol dalam pertandingan dan tetap berusaha menghentikan gol brilian Pelé.
"Anda tidak bisa mengabaikanya (Pele) sedetik pun. Ketika Anda mengambil peluang untuk mencetak gol darinya, dia menciptakan gol. Dia berbeda dari penyerang lainnya," ujarnya.***
Berita Pele Lainnya:
10 Hal Menarik tentang The King Pele
Tutup Usia, Ini Momen Pele Berlaga di SUGBK Melawan Timnas Indonesia
Rangkaian Upacara Pemakaman Pele, Bakal Diadakan di Markas Santos