- Piala Dunia Qatar 2022 bisa dijadikan role model pertandingan sepak bola di negara lainnya.
- Suporter wanita asal Inggris Ellie Molloson mengaku tidak mengalami cat calling maupun seksisme selama di Qatar.
- Jo Glover, penonton wanita lainnya yang sudah menghadiri Piala Dunia sejak Afrika Selatan 2010, juga terkesan dengan kondisi di Qatar.
SKOR.id – Dampak positif larangan penjualan maupun konsumsi alkohol selama bergulirnya Piala Dunia 2022 di Qatar, mulai dirasakan para penonton wanitta.
Banyak wanita mengatakan larangan Qatar atas penjualan alkohol di stadion ikut membantu mengurangi suasana permusuhan yang terjadi pada tiap pertandingan.
Dikutip dari The Times, seorang suporter wanita asal Inggris bernama Ellie Molloson, yang menjalankan kampanye HerGameToo, awalnya khawatir pergi ke Qatar.
“Saya harus mengatakan bahwa ketika datang ke sini (Qatar) kondisinya benar-benar mengejutkan saya,” kata gadis 19 tahun itu.
"Tidak ada cat calling, siulan menggoda, atau hal seksisme dalam bentuk apa pun,” Ellie menambahkan.
Terlepas dari kabar bahwa Qatar dapat kritikan atas dugaan “diskriminasi” terhadap perempuan, tampaknya banyak penonton wanita senang mengunjungi negara ini.
Mereka menganggap stadion di sini lebih ramah terhadap wanita dibanding yang mereka perkirakan. Apalagi Piala Dunia kali ini dikelola secara lebih berhati-hati.
Sekarang, banyak penggemar wanita Inggris lainnya, bersama Ellie, percaya edisi Piala Dunia ini harus dijadikan role model untuk pertandingan dan budaya sepak bola Inggris.
“Saya sebelumnya memiliki semua prasangka buruk tentang apa yang akan saya temui di sini,” kata Ellie.
“Kenyataannya tidak seperti itu. Saya tidak mengalami pelecehan seperti yang saya alami di Inggris,” ia menambahkan.
“Saya tidak tahu bagaimana mereka (Qatar) bisa membuat kondisi seperti ini, tetapi ini adalah lingkungan yang luar biasa untuk dirasakan,” ujar Ellie.
Ayahnya, yang dia minta untuk ikut dengannya awalnya juga khawatir dan berkata: "Saya keluar terutama untuk menjaga Ellie dan terus terang (di sini) saya tidak perlu repot."
Ellie bukan satu-satunya. Penonton wanita lainnya yakni Jo Glover yang telah menghadiri putaran final Piala Dunia sejak Afrika Selatan 2010, juga ikut tekesan.
“Atmosfer di sini terasa tidak ada kesukuan. Tiap orang memakai warna (tim) mereka dan saling berbaur,” katanya kepada surat kabar Inggris itu.
Banyak yang masih mengingat keributan yang menyebabkan kekacauan di Stadion Wembley, saat Inggris melaju ke final Piala Eropa 2020 pada Juli 2020.
Tidak adanya hooliganisme di Qatar, menurut seorang perwira polisi senior Inggris, adalah bukti pemerintah Inggris tidak boleh mengendurkan larangan alkohol di stadion sepak bola.
Suasana di Qatar, menurut Kepala Polisi Mark Roberts, yang mengawasi kepolisian sepak bola di Inggris, digambarkan sebagai "bersemangat tetapi bersahabat."
"Seperti saat final turnamen sepak bola putri Piala Eropa 2022,” ujar Roberts.
Pemerintah Inggris kini sedang mempertimbangkan untuk menghapus larangan atas konsumsi alkohol di stadion.
“Inggris harus menghilangkan ide untuk memperkenalkan kembali alkohol di tribune jika melihat pengalaman penonton di Qatar,” kata Roberts.
“Ketiadaan alkohol tidak memengaruhi kemeriahan yang menyenangkan atau suasana santai, yang merupakan hal baik,” ia menambahkan.
Piala Dunia 2022: Gabriel Jesus dan Alex Telles Dikabarkan Absen di Sisa Laga
Piala Dunia 2022: Ditekuk Kamerun Jadi Sinyal Bahaya Problem Cedera Brasil
Mengapa Son Heung-min Memakai Topeng Wajah di Piala Dunia 2022