- Pada hari kedua di Madrid, Skor.id mengunjungi kandang Atletico Madrid, Stadion Civitas Metropolitano.
- Stadion berkapasitas 68,456 penonton itu tidak hanya digunakan untuk kegiatan sepak bola maupun olahraga, tapi juga untuk konser musik.
- Atletico Madrid saat ini menjadi klub ketiga terpopuler setelah Real Madrid dan Barcelona.
LIPUTAN LANGSUNG MUHAMAD RAIS ADNAN DARI MADRID
SKOR.id - Tak bisa dimungkiri, Atletico Madrid saat ini merupakan salah satu dari klub terbesar di Spanyol. Bahkan, mereka menjadi klub yang memiliki fans terbanyak ketiga setelah Real Madrid dan Barcelona, yakni sekitar 10,1 juta fans. Itu berdasarkan data yang dihimpun Nielsen pada 2020 lalu.
Melihat rekam jejak perkembangan bisnis dan prestasi klub yang saat ini dilatih Diego Simeone tersebut, rasanya sangat pantas mereka di posisi saat ini untuk setiap musimnya menjadi penantang kuat Real Madrid dan Barcelona di jalur juara Liga Spanyol.
Salah satu yang menjadi simbol keperkasaan Atleti adalah stadion anyar yang mereka miliki, yaitu Stadion Civitas Metropolitano. Stadion berkapasitas 68,456 penonton itu memang dibangun untuk menggantikan Stadion Vicente Calderon, dan mulai digunakan sejak musim 2017-2018.
Hadirnya Civitas Metropolitano membuat Atletico Madrid semakin mengembangkan bisnis mereka. Itu lantaran stadion ini bukan hanya difungsikan untuk pertandingan sepak bola maupun olahraga, tapi juga bisa digunakan untuk berbagai kegiatan konser musik.
Tercatat, stadion yang berlokasi di Rosas, distrik San Blas-Canillejas, itu di antaranya pernah menggelar konser Rolling Stones, Iron Maiden, Bruno Mars, serta Ed Sheeran.
SKOR.id pun berkesempatan untuk melihat lebih dekat Stadion Civitas Metropolitano pada hari kedua berada di Madrid.
Ya, LaLiga mengajak para jurnalis dari berbagai negara, termasuk SKOR.id untuk melakukan tur stadion dan museum venue yang sudah mendapatkan rating bintang lima dari UEFA tersebut.
Di sela-sela kami mengunjungi stadion, ada pula presentasi dari tiga klub LaLiga. Dimulai dari Celta Vigo yang begitu ingin menonjolkan teknologi 360 yang mereka miliki saat ini untuk pengembangan bisnis klub.
Ada juga Valencia CF yang mengungkapkan sedang dalam tahap pembangunan stadion baru yang diberi nama Nou Mestalla, yang bakal menampung sekitar 70 ribu penonton dan mampu memfasilitasi berbagai event di luar sepak bola, hingga tuan rumah Atletico Madrid.
Saat paparan dilakukan oleh pihak Atletico Madrid, di situ terlihat jelas apa saja yang mereka lakukan dalam 15 tahun terakhir hingga pada saat ini mencapai kesuksesan sebagai sebuah klub.
Dimulai saat 2007, Atleti hanya klub yang menempati posisi ketujuh di Liga Spanyol dengan hanya memiliki anggaran sebesar 80 juta euro dan skuad bernilai 171 juta euro.
Namun setelah melakukan perbaikan dari sisi teknis dan pengembangan bisnis, Atletico Madrid berhasil meraih 10 gelar dalam 15 tahun terakhir. Mulai dari 2 gelar juara LaLiga, 3 Piala Super Eropa, 3 Liga Europa, 1 Copa del Rey, hingga 1 Piala Super Spanyol.
Imbasnya, dari sisi bisnis klub yang berdiri sejak 26 April 1903 itu kini berada di posisi ke-13 sebagai klub berpendapatan terbanyak di dunia versi Deloitte dengan anggaran mencapai 403 juta euro untuk musim 2022-2023.
Setelah mendapatkan paparan mengenai perkembangan Atletico Madrid, kami pun langsung diajak berkeliling stadion untuk melihat berbagai fasilitas klub seperti ruang ganti pemain, bench pemain di sisi lapangan, serta area khusus untuk Presiden Klub saat menonton di stadion. Tur stadion diakhiri dengan mengunjungi museum dan toko resmi merchandise klub.
Sekadar informasi, untuk harga tiket tur stadion dan museum Civitas Metropolitano untuk orang dewasa dibanderol 24 euro (sekitar Rp374 ribu), sedangkan anak-anak usia 4-13 tahun hanya membayar 18 euro (sekitar Rp280 ribu). Tapi jika Anda membeli tiket melalui online, cukup membayar 22 euro bagi orang dewasa, dan 16 euro untuk anak-anak usia 4-13 tahun.
Setelah puas melakukan tur stadion, kami langsung bertolak ke stasiun kereta cepat di Madrid pada pukul 17.00 waktu setempat untuk menuju ke Sevilla.(Bersambung)
Ikuti terus cerita perjalanan Skor di Negeri Matador selanjutnya…
Baca Juga Berita LaLiga Lainnya:
Skor di Negeri Matador #1: ESC LaLiga Bukan Sekadar Mencetak Pesepak Bola Masa Depan
Skor di Negeri Matador #2: Legends, Rumah Sepak Bola LaLiga yang Merawat Sejarah