- Timnas Spanyol putri sedang mengalami periode sulit.
- Sebanyak 15 pemain menolak membela timnas selama Jorge Vilda masih menjabat sebagai pelatih.
- RFEF mengancam memberi hukuman antara dua dan lima tahun kepada ke-15 pemberontak tersebut.
SKOR.id - Timnas Spanyol Putri dihantam krisis setelah 15 pemain menyatakan tidak bersedia dipanggil selama Jorge Vilda masih menjabat sebagai pelatih.
Tiap-tiap pemain tersebut menulis surat kepada Federasi Sepak Bola Spanyol (RFEF) untuk menegaskan situasi dengan sang pelatih.
Sebelumnya, mereka berencana menggulingkan Jorge Vilda di akhir Agustus, namun gagal.
Kegagalan tersebut diakui pemain telah memengaruhi kesehatan dan emosional mereka dan kini sebagian besar pemain tidak ingin kembali ke skuad sampai ditemukan solusinya.
Penolakan tersebut disebut-sebut terkait dengan cara dan sikap sang pelatih yang sangat keras.
Cara Jorge Vilda dinilai oleh para pemain tersebut memberikan "penyakit" dan memengaruhi mentalitas pemain.
Bahkan, sebuah pers Eropa meminjam sebutan yang digunakan para pemain putri timnas Spanyol untuk Jorge Vilda, yaitu "diktator".
Terdapat enam pemain Barcelona termasuk di antara yang mengirim surat elektronik tersebut, juga penggawa Manchester United Ona Batlle dan Lucia Garcia, dua pilar Manchester City Laia Aleixandri dan Leila Ouahabi.
Kapten tim Irene Paredes dan peraih Ballon d'Or Alexia Putellas tidak ikut mengirim email, namun cedera membuat Putellas tidak tersedia untuk pertandingan berikutnya pada Oktober.
Federasi tidak tinggal diam menanggapi situasi ini. RFEF menegaskan, siapa pun yang menolak bermain untuk timnas bisa terancam hukuman antara dua dan lima tahun.
Mereka menyatakan bahwa tidak akan memanggil salah satu pemain yang terlibat aksi ini sampai mereka "mengakui kesalahan dan meminta maaf". Timnas Spanyol akan menurunkan pemain muda jika perlu.
15 players from Spain's national team have resigned in protest of head coach Jorge Vilda, who they say has created a culture of toxicity that is affecting performance and mental health. pic.twitter.com/YsHAcQyn8N— Women's International Champions Cup (@iccwomen) September 23, 2022
Surat penolakan dipanggil ke timnas ini dikirim ke RFEF tiga pekan setelah anggota skuad Spanyol menyatakan ketidakpuasan mereka dengan Vilda kepada presiden Luis Rubiales.
Mereka juga berbicara langsung dengan Vilda, namun dia menolak menyerahkan jabatannya. Spanyol membekuk Ukraina 5-0 pada 6 September lalu.
Namun, pada Jumat (23/9/2022), email dari 15 pemain itu pun datang.
Ke-15 pemain yang mengirim email itu adalah Patri Guijarro, Mapi Leon, Aitana Bonmatí, Mariona Caldentey, Sandra Panos, Andrea Pereira, dan Claudia Pina dari Barcelona.
Lalu, ditambah Batlle, Aleixandri, Ouahabi, Ainhoa Vicente, Lucia Garcia, Lola Gallardo, Amaiur Sarriegi dan Nerea Eizagirre dikirim ke RFEF.
Tidak ada pemain Real Madrid yang ikut mengirim surel sebagai bentuk pemberontakan.
"RFEF tidak akan mengizinkan para pemain mempertanyakan kelanjutan pelatih, karena mengambil keputusan tersebut bukan bagian dari peran mereka," demikian bunyi pernyataan tegas RFEF.
"Federasi tidak akan menerima tekanan apa pun yang diberikan oleh pemain mana pun ketika harus membuat keputusan olahraga. Ini tidak sesuai dengan nilai-nilai sepak bola atau olahraga."
"Menurut undang-undang Spanyol, tidak menjawab panggilan dari timnas diklasifikasikan sebagai pelanggaran berat dan dapat menyebabkan skorsing antara dua dan lima tahun.
"Namun RFEF, tidak seperti sikap para pemain, ingin memperjelas bahwa tidak akan memberi tekanan. Kami hanya akan tidak memanggil para pemain yang tidak ingin memakai jersey Spanyol.
"RFEF hanya akan memanggil pemain yang berkomitmen, meski artinya bermain dengan pemain muda. Timnas butuh pemain yang berkomitmen pada proyek dan membela warna kami dan yang bangga memakai jersey Spanyol. Pemain yang mundur hanya akan kembali di masa depan jika mereka mengakui kesalahan dan meminta maaf."
Spanyol akan menghadapi Swedia di Cordoba pada 7 Oktober. Di bawah asuhan Vilda, Spanyol menembus perempat final Euro 2020, di mana mereka kalah dari Inggris lewat perpanjangan waktu.
Berita Bola Internasional Lainnya
5 Laga Seru dalam Sejarah Italia vs Inggris
Ini Alasan Pelatih Timnas Inggris Masih Mengandalkan Harry Maguire