- Musim 1995-1996 menjadi salah satu musim terbaik Juventus.
- Pada musim tersebut Juventus berhasil menjadi juara Liga Champions.
- Namun, di kompetisi domestik Juventus gagal total.
SKOR.id - Berikut ini adalah kilas balik musim terbaik Juventus pada 1995-1996 yang berhasil menjuarai Liga Champions.
Musim 1995-1996 mungkin tak akan dilupakan oleh para fans Juventus hingga saat ini.
Betapa tidak, musim tersebut merupakan terakhir kali Juventus meraih trofi Liga Champions.
Hingga 2021, Juventus belum pernah bisa mengulang lagi untuk meraih trofi tersebut.
Namun, musim tersebut juga terasa pahit bagi Juventus karena gagal total di kompetisi domestik.
Fakta Klub
Presiden: Vittorio Chiusano
Pelatih: Marcelo Lippi
Stadion: Stadio Delle Alpi
Top Skorer: Fabrizio Ravanelli (18 gol)
Penampilan terbanyak: Angelo Di Livio (44 penampilan)
Penonton terbanyak: 54.352 (vs Fiorentina)
Liga Italia: Runner-up
Coppa Italia: Babak Ketiga
Liga Champions: Juara
Piala Super Italia: Juara
Fakta Menarik
1. Setelah 11 tahun Juventus kembali juara Liga Champions
2. Juventus telah ditinggal Roberto Baggio yang hengkang ke AC Milan.
3. Alessandro Del Piero untuk pertama kalinya memakai nomor punggung 10.
4. Juventus untuk pertama kalinya dalam sejarah menampilkan dua sponsor berbeda dalam semusim.
5. Musim terakhir Juventus meraih Liga Champions (sampai 2021 belum bisa terulang).
6. Juventus untuk pertama kalinya berpartisipasi setelah European Cup berganti nama menjadi Liga Champions.
7. Setelah 10 tahun Juventus kembali ke kompetisi tertinggi Eropa (Liga Champions).
Kejadian penting
Juventus memulai musim 1995-1996 dengan beberapa kejutan setelah berhasil menjadi juara pada musim sebelumnya.
Salah satunya adalah dengan menjual sang kapten, Roberto Baggio, ke AC Milan.
Sebagai gantinya, Marcelo Lippi lebih memilih untuk memberikan kepercayaan lebih kepada pemain muda berusia 21 tahun, Alessandro Del Piero.
Alessandro Del Piero diberi kepercayaan untuk memakai nomor punggung 10 yang sebelumnya dipakai oleh Baggio.
Selain itu, Juventus juga melepas bek tangguh mereka, yaitu Jurgen Kohler, ke Borussia Dortmund.
Kepergian Roberto Baggio ternyata memberikan efek yang lumayan besar bagi Juventus di kompetisi domestik.
Meski punya duet maut, Gianluca Vialli dan Fabrizio Ravanelli, Juventus ternyata gagal di kompetisi domestik.
Juventus gagal mempertahankan gelar juara Liga Italia pada musim tersebut.
Si Nyonya Tua harus menyerahkan trofi Serie A ke tangan AC Milan setelah mereka hanya mampu finis di urutan kedua.
Juventus mengakhiri musim dengan mengoleksi 65 poin terpaut delapan poin dari AC Milan yang berada di puncak klasemen.
Sementara di kompetisi Coppa Italia alias Piala Liga, langkah Juventus harus terhenti di babak ketiga setelah takluk dari Atalanta 0-1.
Namun demikian, nasib Juventus justru berbeda di kompetisi antarklub Eropa.
Musim tersebut menjadi musim perdana Juventus kembali ke kompetisi Liga Champions setelah 10 tahun.
Juventus memulai Liga Champions musim tersebut dengan tergabung di Grup C bersama Borussia Dortmund, Steaua Bucarest, serta Rangers.
Hasilnya, dari enam pertandingan, Juventus mampu memuncaki klasemen Grup C dengan perolehan 13.
Pada babak gugur, Bianconerri berhasil menyingkirkan Real Madrid (perempat final) dan Nantes (semifinal).
Kemudian mereka pun dipertemuan dengan Ajax di partai final.
Hasilnya, pasukan Marcello Lippi berhasil meraih trofi Liga Champions setelah memenangi adu penalti dengan skor 4-2.
Ketika itu, Vladimir Jugovic menjadi penentu kemenangan Juventus atas Ajax.
Trofi tersebut terasa spesial bagi Juventus, karena hingga artikel ini terbit, mereka belum mampu meraihnya lagi.
Agen Ungkap Durasi Kontrak Egy Maulana Vikri di FK Senica, Singkat dengan Syarat https://t.co/kUQtmZjeGk— SKOR.id (@skorindonesia) August 31, 2021
Berita Juventus Lainnya:
Kepada Fans Juventus, Miralem Pjanic Ungkap Keinginan untuk Kembali
Massimiliano Allegri: Juventus Harus Move On dari Cristiano Ronaldo