- Pemangku Kebijakan Sepak Bola di Malaysia harus belajar dari pengalaman pahit yang dialami Safawi Rasid selama dipinjamkan ke Liga Portugal.
- Pengamat sepak bola Malaysia, Dr. Zulakbal Abd Karim, menyebut Malaysia tak bisa asal-asalan mengirim pemain ke luar negeri.
- Banyak aspek yang harus disiapkan agar memastikan pemain Malaysia tak mengalami nasib seperti Safawi Rasid di Portimonense SC.
SKOR.id – Pengalaman pahit pemain timnas Malaysia, Safawi Rasid, selama dipinjamkan ke Portimonense SC di Liga Portugal diharapkan menjadi pelajaran berharga.
Selama tiga bulan di Portugal, Safawi Rasid tak banyak mendapat menit bermain, atau lebih banyak menjadi penghangat bangku cadangan Portimonense SC.
Sampai saat ini, Safawi Rasid hanya bisa mencatatkan menit bermain bersama Portimonense SC U-23. Itu pun dengan catatan yang relatif minim.
Kasus Safawi Rasid di Portimonense SC itu pun membuat pengamat sepak bola Malaysia, Dr. Zulakbal Abd Karim, memberikan tanggapan.
Ia meminta, pemangku kebijakan di Negeri Jiran lebih berhati-hati dalam mengekspor pemain ke luar negeri.
Sebetulnya, Zulakbal tak melihat fenomena yang dihadapi Safawi Rasid sebagai sebuah kegagalan.
Namun, masih banyak aspek yang perlu dibenahi jika tidak ingin hal ini kembali terulang di masa-masa mendatang.
Menurut Zulakbal, Safawi sejatinya tak kehilangan apa pun selam tiga bulan bertualang di Portugal.
Hal itu karena ia membawa pulang ilmu yang nantinya bakal banyak membantu perkembangannya, setelah kembali memperkuat Johor Darul Takzim (JDT) di musim ini.
"Hal ini menunjukkan bahwa kami masih perlu melakukan banyak persiapan sebelum melepas pemain ke luar negeri," kata Zulakbal.
"Bukannya kami ingin mengatakan bahwa Safawi tidak punya kualitas. Tapi mungkin dia belum mencapai apa yang diinginkan tim-tim Eropa," ia menambahkan.
Zulakbal, yang saat ini juga berstatus sebagai Dosen Senior di Ilmu Kepelatihan Olahraga, mengatakan bahwa Malaysia harus belajar banyak dari pengalaman ini.
Sebab, pemain asal Negeri Jiran pasti menghadapi tantangan besar saat ingin mengirim pemainnya ke Eropa.
"Namun, bukan berarti kami tak bisa mengirim pemain kami ke luar negeri lagi karena lebih baik jika pemain itu mendapat pengalaman bermain di luar," ucap Zulakbal.
Ia pun menyebut, pemangku kebijakan sepak bola di Malaysia perlu melihat persiapan apa saja yang harus diberikan kepada para pemain.
Hal itu dilakukan untuk memastikan pemain sepenuhnya siap secara mental, fisik, teknik, dan sebagainya, sebelum berangkat ke Eropa.
"Eropa adalah dunia sepak bola yang sangat besar dan tidak sebanding dengan kompetisi yang ada di sini," kata Zulakbal.
David da Silva Resmi Gabung Klub Malaysia, Sang Agen Sanjung Persebaya https://t.co/zWJPM3lxDq— SKOR Indonesia (@skorindonesia) January 3, 2021
Sebelumnya, Malaysia dikejutkan dengan keputusan JDT meminjamkan Safawi Rasid ke Liga Portugal bersama Portimonense SC pada Oktober 2020 lalu.
Sayangnya, keinginan suporter untuk melihat pemain berusia 23 tahun itu bermain di Liga Portugal gagal tercapai. Hanya empat kali masuk daftar pemain.
Setelah menjalani masa peminjaman selama tiga bulan, Safawi akan kembali memperkuat JDT pada kompetisi Liga Super Malaysia 2021.
Ikuti juga Instagram, Facebook, dan Twitter dari Skor Indonesia.
Lihat postingan ini di Instagram
Baca Juga Berita Sepak Bola Malaysia Lainnya:
Wakil Malaysia di Piala AFC 2021 Resmi Ikat Eks-Pemain Aston Villa
David da Silva Resmi Gabung Klub Malaysia, Sang Agen Sanjung Persebaya
Status Pemain Terbaik Malaysia 2020 Diberikan kepada Suporter