- Mesut Ozil isyaratkan bertahan di Arsenal meski dicoret dari skuat utama Mikel Arteta.
- Pemberitaan beberapa media Inggris menyebut, jika Ozil pindah dari Arsenal, gajinya diprediksi akan turun.
- Di sisi lain, ada gambaran besar soal sikap politik Mesut Ozil di balik keputusan ini.
SKOR.id - Runyamnya kasus Mesut Ozil dan Arsenal kini mencapai babak baru. SKuad Mikel Arteta resmi tidak mendaftarkan nama sang gelandang di skuad Liga Inggris.
Kabar ini lalu memantik pernyataan pribadi Ozil lewat pesan terbuka yang disebarkan di akun media sosialnya, Selasa (21/10/2020).
Dalam surat tersebut Ozil turut menyuarakan sudut pandangnya mengenai kebijakan ini. Kekecewaan dan juga ketegaran sikap dituliskan sang pemain dalam tiga paragraf.
"Ini adalah pesan yang sulit untuk saya tulis, kepada fans Arsenal, tempat saya bermain selama beberapa tahun terakhir. Saya sangat kecewa dengan kenyataan bahwa saya tidak terdaftar dalam skuad Liga Inggris musim ini. Setelah menandatangani kontrak terbaru saya pada 2018, saya berjanji setia kepada klub yang saya cintai, Arsenal, dan itu membuat saya sedih karena kebijakan ini (keluar dari skuad) belum dibalas. Seperti yang baru saya ketahui, kesetiaan sulit didapat saat ini. Saya selalu berusaha untuk tetap positif dari pekan ke pekan bahwa mungkin ada peluang untuk segera kembali ke skuad. Itu sebabnya sejauh ini saya diam saja.
Sebelum jeda pandemi corona, saya sangat senang dengan perkembangan tim di bawah pelatih baru kami Mikel Arteta - kami berada di jalur yang positif dan saya akan mengatakan penampilan saya berada pada level yang sangat bagus. Tapi kemudian segalanya berubah, lagi, dan saya tidak diizinkan lagi bermain sepak bola untuk Arsenal.
Apa lagi yang bisa saya katakan? London masih terasa seperti rumah sendiri, saya masih memiliki banyak teman baik di tim ini, dan saya masih merasakan hubungan yang kuat dengan para penggemar klub ini. Tidak peduli apapun, saya akan terus berjuang untuk kesempatan saya dan tidak membiarkan musim kedelapan saya di Arsenal berakhir seperti ini. Saya dapat berjanji kepada Anda bahwa keputusan sulit ini tidak akan mengubah apa pun dalam pola pikir saya - saya akan terus berlatih sebaik mungkin dan sedapat mungkin menggunakan suara saya untuk melawan ketidakmanusiawian dan untuk keadilan."
Gaji Buta?
Sesaat setelah kabar skuad Arsenal yang didaftarkan, pada Senin (20/10/2020) waktu Inggris, media olahraga dan komunitas langsung mengulik mengenai kebijakan Arsenal tidak memasukkan Mesut Ozil.
Pemberitaan beberapa media seperti Mirror dan Daily Mail, menggunakan bingkai yang mirip yang sama dalam melihat kebijakan ini: Ozil dirasa tak ingin memotong gajinya dengan pindah ke klub lain.
Gaji Ozil disebut berada di angka 350 ribu poundsterling. Hal lain yang dibahas bersamaan dalam pemberitaan ini adalah pemberian uang "loyalti" untuk Ozil sebesar 8 juta pounds pada pekan kedua Oktober lalu.
Eksposur mengenai gaji besar Ozil dan juga uang loyalti ini tampak menekan isu lain, yang juga disebut dalam paragraf terakhir surat terbuka sang pemain.
Sikap politik
Saya dapat berjanji kepada Anda bahwa keputusan sulit ini tidak akan mengubah apa pun dalam pola pikir saya - saya akan terus berlatih sebaik mungkin dan sedapat mungkin menggunakan suara saya untuk melawan ketidakmanusiawian dan untuk keadilan.
Mesut Ozil memang dikenal vokal dalam sikap politiknya terhadap isu-isu tertentu. Dari penggalan surat tersebut, sikap ini bisa jadi menjadi "masalah" bagi Arsenal.
Paling besar, Ozil dan Arsenal mendapatkan gelombang kritik setelah sang pemain mengecam rumor kekerasan pemerintah China yang dilakukan terhadap warga Uighur pada Desember 2019.
Saat itu, bahkan nama Mesut Ozil dihilangkan (banned) dari mesin pencarian Baidu dan situs e-commerce seperti Taobao dan JD.
Selain soal Uighur, Ozil juga bersuara terhadap isu yang lebih terkini seperti konflik Azerbaijan dan Armenia.
Jika benar bahwa kebijakan Arsenal ini berkaitan untuk menekan sikap Mesut Ozil, maka kasus ini harus mendapat perhatian lebih besar dari para suporter, dibanding sekadar "mempertahankan gaji besar."
Pasalnya, iklim ini justru tak baik bagi tim yang tampak "menghamba" pada aspek bisnis dari industri sepak bola dibandingkan untuk mendukung kebebasan berpendapat sebagai bagian dari Hak Asasi Manusia.
Ikuti juga Instagram, Facebook, YouTube, dan Twitter dari Skor Indonesia.
Edinson Cavani dan Rapor 5 Pemain Gondrong di Manchester United https://t.co/nPjXSsy3Oa— SKOR Indonesia (@skorindonesia) October 8, 2020
Berita Arsenal Lainnya:
Arteta Jelaskan Alasan Arsenal Tendang Mesut Ozil dari Skuad Liga Europa
Manchester City vs Arsenal: Mikel Arteta Berharap Bisa Mainkan Kieran Tierney