- Pemain asing Borneo FC pada Liga 1 2018, Renan Alves bakal pura-pura semangat pada lanjutan Liga Malaysia 2020.
- Bek tengah Borneo FC dua musim lalu tersebut males main dengan semangat sesungguhnya karena klub Liga Malaysia yang dia bela ingkar.
- Selepas membela Borneo FC, Renan Alves memiliki karier di Liga Malaysia bersama Kedah FA.
SKOR.id - Juara Piala FA Malaysia 2019 yang juga tim papan atas Liga Malaysia, Kedah FA "diancam" Renan Alves, pemain asing yang sempat membela Borneo FC.
Kedah FA dalam keadaan krisis yang cukup mengkhawatirkan dan kemungkinan akan jatuh ke Liga Premier Malaysia musim depan.
Ini semua karena masalah tunggakan gaji lima bulan yang belum menemukan titik temu penyelesaian dari manajemen klub Liga Super Malaysia itu.
Bahkan kini, antara pemimpin manajemen Kedah FA yang baru dan mantan petinggi lama klub saling menyalahkan tanpa mencari solusi atas masalah pelik ini.
Skenario ini jelas terus memberi tekanan pada pemain skuad berjulukan Lang Merah dan mereka mulai putus asa karena kurangnya sumber pendapatan gaji untuk terus hidup.
Jika situasi ini berlanjut hingga lanjutan Liga Super Malaysia 2020 per 26 Agustus tahun ini, tentu saja motivasi dan mood tim akan hilang yang pada akhirnya akan membuat para pemain tidak semangat di lapangan.
Situasi dapat terjadi, bahkan pilar impor Kedah FA dari Brasil, Renan Alves juga mengisyaratkan kemungkinan bahwa ia dan rekan satu tim lainnya akan pura-pura semangat bermain.
Main dengan semangat palsu pada sisa kompetisi liga musim ini, dicetuskan Renan Alves dan kolega jika Kedah FA tak memiliki komitmen atas hutang gaji ke pemain.
Resmi, Piala AFF 2020 Mundur Pelaksanaannya ke Tahun Depanhttps://t.co/jOtT2XVFDy— SKOR Indonesia (@skorindonesia) July 30, 2020
Mantan bek tengah Borneo FC ini mengatakan, sikap manajemen klubnya yang dipandang berpura-pura menyelesaikan masalah tunggakan gaji sangat mengecewakan.
"Mereka (KFA) berpura-pura membayar, kami pun berpura-pura semangat saat bermain. Sudah lima bulan ini, saya harus menghadapi semua ini," kata Renan.
Selain itu, kiper Kedah FA, Mohd Ifwat Akmal Chek Kassim menganggap krisis tunggakan gaji yang mengganggu Kedah FA seperti drama Spanyol, La Casa De Papel.
"Kisah ini menyenangkan, menjadi tren nomor satu," kata Ifwat yang menyindir via story pada akun Instagram miliknya.
Sebelumnya, manajemen baru Kedah FA yang kini dipimpin oleh Menteri Besarnya, Muhammad Sanusi Md Nor mengakui bahwa harus menanggung beban utang besar.
Utang Kedah FA berjumlah RM10,6 juta atau lebih dari 36 miliar rupiah ke pemain, pelatih, dan ofisial yang membuat gaji macet sejak lima bulan terakhir.
Bahkan, Sanusi juga mengungkapkan bahwa beberapa pemain Kedah FA menerima gaji hingga 125 ribu ringgit Malaysia atau setara 431 juta rupiah sebulan.
Upah pemain itu dianggap cukup tinggi serta tak masuk akal oleh Sanusi dan pernyataan sang pemimpin jadi polemik anyar.