- Para pemain Liverpool sempat dihantui kekhawatiran gagal meraih gelar Liga Inggris musm ini.
- Namun, mereka saling menguatkan sehingga bisa bangkit ketika kompetisi dilanjutkan.
- Punya pengalaman buruk, pelatih Liverpool dan beknya, Andrew Robertson, dukung kampanye kesehatan mental.
SKOR.id – Jeda kompetisi akibat pandemi Covid-19 diakui cukup mengganggu bagi kesehatan mental skuad Liverpool. Mereka khawatir peluang mendapat titel juara Liga Inggris melayang.
Namun, mereka melewati momen kritis bersama-sama sehingga bisa bangkit lebih kuat dan menggondol trofi Liga Inggris tujuh pekan lebih cepat.
Saling menguatkan merupakan rahasia kesuksesan mereka. Fakta ini dibagikan pelatih Liverpool, Jurgen Klopp, dalam seri The Sound of Support yang dibuat untuk kampanye Heads Up yang digagas Duke of Cambride.
“Ada momen-momen saat lockdown ketika kami berpikir bahwa ini sebuah kemunduran dari semua mimpi kami,” ujarnya.
“Tapi itu adalah kemunduran untuk kami semua, dan kami bisa saling menenangkan satu sama lain.”
Klopp terlibat dalam kampanye yang menggandeng Asosiasi Sepak Bola Inggris (FA) itu bersama beknya Andrew Robertson.
Mereka berbagi kisah kelam yang cukup memukul dari sisi psikologis. Juru taktik asal Jerman itu hingga sekarang masih sering menyesalkan sang ayah, Norbert, tak bisa menyaksikan kesuksesannya.
Norbert berperan besar dalam karier kepelatihan putranya. Ia merupakan pengkritik utama yang bisa dibilang sangat kejam.
Namun, ayah Klopp wafat beberapa bulan sebelum ia menangani Mainz pada 2001.
“Ayah saya tidak pernah melihat saya sebagai pelatih. Dia meninggal empat bulan sebelum saya jadi pelatih,” kata Jurgen Klopp.
“Ayah saya adalah pelatih alami. Dia mendorong saya menjalani karier, tapi dia tidak pernah melihat kiprah kepelatihan saya yang sesungguhnya. Itu sulit dari waktu ke waktu.”
Sementara itu, Andrew Robertson mengutarakan pengalaman terkait gangguan psikologis yang dialaminya.
Berkiprah sebagai pesepak bola profesional menimbulkan beban tersendiri bagi kapten tim nasional Skotlandia.
“Ketika saya mulai menjadikan sepak bola sebagai profesional, saya kira sejak saat itu saya makin kesulitan,” ucap Andrew Robertson.
“Saya dulu adalah orang yang menutup segalanya. Saya sekarang terbuka jauh lebih baik dan saya berharap melakukannya lebih cepat.”
Ikuti juga Instagram, Facebook, YouTube, dan Twitter dari Skor Indonesia.
Berita Liverpool Lainnya:
Jumlah Uang Hadiah untuk Liverpool Sebagai Juara Liga Inggris 2019-2020 Terungkap