- Jadon Sancho merupakan bintang muda Inggris, yang kariernya cemerlang di Liga Jerman bersama klub Borussia Dortmund.
- Di era sebelumnya, ada Kevin Keegan, pemain dari Negeri Ratu Elizabeth yang sukses menaklukkan kompetisi sepakbola Jerman.
- Skor.id merangkum lima pemain menonjol yang pernah atau masih merantau di Liga Jerman.
SKOR.id - Memiliki label sebagai kompetisi terbaik dunia, Liga Inggris justru dikenal tidak ramah untuk pemain muda, bahkan untuk produk dalam negeri sekalipun.
Kemampuan finansial klub-klub elite membuat mereka dengan mudah tergiur merekrut bintang yang sudah jadi, demi mewujudkan ambisi meraih gelar mayor.
Hasilnya, pemain muda harus tersingkir dari skuad utama, atau hanya sekadar jadi penghias kursi cadangan. Pelatih tim nasional Inggris, Gareth Southgate, pernah mengeluhkan minimnya kesempatan bermain para pemain muda Inggris di tanah kelahiran sendiri, khususnya tim enam besar.
"Bagi pemain mana pun, bermain sepakbola itu penting, khususnya untuk pemain muda. Pengalaman belajar itu adalah kunci. Lalu Anda ingin mereka bermain di laga-laga besar, pengalaman bermain di bawah tekanan dan melawan lawan terbaik," kata Southgate, dikutip Sky Sports, pada 2018 lalu.
"Kami memiliki beberapa pemain menjanjikan yang, jika kami tak berhati-hati, kami akan kehilangan karena karena tidak ada kesempatan."
Berita Liga Jerman lain: Kekuatan Anak Lilian Thuram di Liga Jerman Menurut Sang Pelatih
Untuk mendapatkan menit bermain, para pemain muda Inggris ini memilih merantau ke negeri orang, salah satunya Liga Jerman. Memang, Bundesliga bukan tujuan populer bagi pesepakbola asal Negeri Elizabeth. Hanya kurang dari 20 pemain Inggris yang pernah merantau ke Jerman, sejak Bundesliga dimulai pada 1963.
Menjelang kembali digelarnya kompetisi teratas, Bundesliga, akhir pekan ini, Skor.id merangkum lima pemain berkebangsaan Inggris yang pernah atau masih aktif bermain di Liga Jerman.
1. Kevin Keegan (Hamburg 1977-1980)
Salah satu bintang Inggris yang meraih sukses di Jerman adalah Kevin Keegan. Pemain kelahiran Doncaster ini diangkut Hamburg dari Liverpool pada 1977. Saat itu, Keegan bergabung dengan klub yang tidak pernah finis lebih tinggi dari peringkat enam selama hampir dua dekade.
Di bulan-bulan pertama, Keegan merasa kesulitan beradaptasi. Pemain kelahiran 1951 ini merasa tidak diterima oleh anggota skuad lainnya, ditambah kendala bahasa membuat Keegan susah berkomunikasi dengan pemain dan pelatih.
Namun seiring berjalannya waktu, penyerang legendaris Liverpool tersebut akhirnya bisa diterima di Hamburg. Di bawah asuhan pelatih asal Yugoslavia, Branko Zebec, Keegan kemudian mengeluarkan potensi terbaiknya.
Di musim 1978-1979, klub finis sebagai juara Liga Jerman untuk pertama kali dalam 19 tahun. Sukses individu juga mengikuti Keegan, dengan meraih penghargaan Pemain Terbaik Eropa atau Ballon d'Or untuk kedua kali secara beruntun. Ia kemudian menjadi rebutan Juventus dan Real Madrid setelah musim 1978-1979, tapi memutuskan menghabiskan kontraknya di Hamburg.
2. Owen Hargreaves (Bayern Munchen 2000-2007)
Owen Hargreaves ditarik raksasa Jerman, Bayern Munchen, sejak di tim junior pada 1997, ketika itu usianya baru 16 tahun. Pemain yang lahir di Kanada ini bermain untuk tim U-19 selama dua setengah tahun, lalu menghabiskan sembilan bulan dengan tim amatir.
Hargreaves sukses memenangkan satu gelar Liga Champions musim 2000-2001 dan menjadi satu dari dua pemain Inggris yang berhasil mengangkat trofi Si Kuping Besar dengan klub luar negeri, selain Steve McManaman bersama Real Madrid.
Meski secara koletif pencapaian Hargreaves di Bayern mengagumkan, dengan memenangkan empat titel Liga Jerman serta tiga DFB-Pokal, karier Hargreaves di negeri orang sebenarnya banyak diganggu cedera.
Di musim 2002-2003, ia setidaknya tiga kali dihantam cedera. Pada September Hargreaves mengalami robek otot paha, kemudian sebulan kemudian dibekap cedera otot betis. Menjelang akhir musim, problem adductor memaksanya menepi hingga tiga pekan. Selain melakoni 25 penampilan di Liga Jerman, Hargreaves juga tampil empat kali di DFB-Pokal dan tiga di Liga Champions.
Di musim 2006-2007, Hargreaves kembali diserang cedera parah, kali ini ia mengalami patah kaki yang membuatnya diparkir hampir sepanjang musim tersebut.
Pemain yang mengantungi 42 caps bersama skuad Tiga Singa akhirnya kembali ke Inggris, membela Manchester United dan Manchester City, tapi ia gagal berkembang karena kariernya kerap dihantui cedera parah, sebelum akhirnya gantung sepatu pada 2012.
Berita Sepak Bola lainnya: Rekor Tendangan dalam Sejarah Sepak Bola, Bahkan Cristiano Ronaldo Belum Bisa Pecahkan!
3. Jonjoe Kenny (Schalke 2019-sekarang)
Liga Jerman kembali menjadi opsi ideal bagi pemain asal Inggris beberapa tahun belakangan ini, termasuk Jonjoe Kenny. Namanya mungkin tak setenar Jadon Sancho, yang saat ini bersinar bersama Borussia Dortmund, tapi Kenny memiliki peran penting di Schalke.
Sejak menembus tim senior Everton pada 2014, pemain yang berposisi sebagai bek kanan ini lebih sering dipinjamkan ke klub lain, padahal di pentas internasional Kenny menjadi bagian tim Inggris yang memenangkan Euro U-17 pada 2014 dan sejak saat itu sering dipanggil ke timnas berbagai tingkat usia.
Schalke akhirnya menjadi pelabuhan terkini sejak awal musim 2019-2020. Di sinilah ia mulai mendapat kepercayaan penuh dari pelatih David Wagner. Terbukti, pemain 23 tahun ini langganan starting line-up di Liga Jerman, dan hanya dia kali absen itu pun karena demam dan cedera ligamen.
Total, Kenny bermain 2.053 menit dengan mengemas satu gol dan tiga assist dalam prosesnya.
4. Ademola Lookman (RB Leipzig 2018, 2019-sekarang)
Ademola Lookman pertama kali mendarat di RB Leipzig sebagai pemain pinjaman dari Everton pada pertengahan musim 2017-2018. Pemain 22 tahun ini cukup menjanjikan dengan 11 kali tampil dan mengepak lima gol plus empat assist di Liga Jerman.
Namun, Lookman sempat kembali ke Everton setelah periode pinjamannya habis. Tapi, dari total 21 penampilan di Liga Inggris, pemain timas U-21 ini hanya tiga kali diturunkan sejak menit awal dan sisanya hanya sebagai pengganti. Ia hanya bermain 601 menit selama satu musim penuh.
Saat kesempatan hijrah ke Leipzig terbuka di bursa transfer musim panas tahun lalu, Lookman tak berpikir dua kali untuk mengemas koper dan kembali merantau ke Jerman. Lookman menandatangani kontrak berdurasi lima tahun di klub bermarkas di Red Bull Arena ini.
Berita Liga Jerman lain: Ada Fan atau Tidak, Revierderby di Liga Jerman Tetap Panas
5. Jadon Sacho (Borussia Dortmund 2017-sekarang)
Pemain Inggris masa kini yang dianggap sukses besar di Liga Jerman adalah Jadon Sancho. Dilepas Manchester City junior, karier Sancho merekah bersama Borussia Dortmund.
Jika ia tak mendapat jaminan tempat utama di skuad Pep Guardiola, di Dortmund justru sebaliknya. Sancho menjadi andalan tim polesan Lucien Favre. Pada Februari 2019, Sancho dinobatkan sebagai pemain termuda yang mencetak sembilan gol di Bundesliga, di usia 18 tahun dan 336 hari, mengalahkan rekor Lukas Podolski.
Pemain 20 tahun tersebut menyudahi liga dengan 12 gol dan menyuplai 17 assist, sehingga namanya masuk daftar Tim Terbaik Bundesliga 2018-2019.
Kegemilangan Sancho berlanjut di musim ini, dengan telah melesakkan 14 gol serta 16 assist hanya dalam 23 penampilan sebelum Liga Jerman ditangguhkan akibat pandemi virus corona.
Melihat fenomena Sancho di negeri orang, kini banyak klub-klub Liga Inggris yang meminati servis sang pemain. Manchester United diyakini paling gencar melakukan pendekatan terhadap bekas pemain junior rival sekota mereka ini.
jon