7 Pemain Legendaris yang Tak Pernah Raih Ballon d'Or, Ada Duo Gelandang Barcelona

Teguh Kurniawan

Editor:

  • Penghargaan Ballon d'Or diberikan setiap tahun oleh France Football kepada pesepak bola terbaik di dunia.
  • Hampir tujuh dekade, sederet pemain bintang mampu membawa pulang award prestisius tersebut. 
  • Namun, ada juga beberapa legenda sepak bola yang tak pernah mengangkat penghargaan sepanjang karier mereka.

SKOR.id - Sejak 1956, majalah France Football memberikan penghargaan buat pesepak bola terbaik dunia yang diberi nama Ballon d'Or.

Sederet bintang telah memenangi award bergengsi tersebut selama hampir tujuh dekade terakhir, didasarkan kepada performa individu dan peran vital terhadap tim.

Ironisnya, tak sedikit pula pemain yang mampu memenuhi semua kriteria tapi gagal menerima Bola Emas. Bahkan, mereka tetap tanpa penghargaan prestisius tersebut sampai gantung sepatu.

Berita Ballon d'Or Lainnya: 10 Kiper Terbaik Sepanjang Masa Versi Penyelenggara Ballon d'Or, Termasuk Dua Legenda Man United

Berikut ini, Skor.id bakal menampilkan tujuh pemain kelas dunia yang, terlepas dari karier legendaris mereka, tak mampu meraih Ballon d'Or sekalipun.

1. Thierry Henry (Prancis)

Periode 2001-2006 merupakan puncak kejayaan Thierry Henry. Eks penyerang Arsenal itu merengkuh gelar top scorer Liga Inggris dalam empat dari lima musim, kemudian juga melesakkan 29 gol dalam 52 penampilan Liga Champions.

Meski demikian, performa fantastisnya cuma bisa mengantar pemain asal Prancis itu sebagai runner-up Ballon d'Or. Pada 2003, Henry finis di belakang gelandang Juventus, Pavel Nedved, sebagai pesepak bola terbaik dunia. 

2. Paolo Maldini (Italia)

Salah satu bek terbaik sepanjang masa. Menghabiskan seluruh karier bersama AC Milan, Paolo Maldini sukses memenangi 25 trofi, termasuk tujuh Liga Italia dan lima Liga Champions.

Sayang, sinar Maldini kerap tertutup rekan-rekannya yang tak kalah brilian, macam Ruud Gullit, Marco van Basten, George Weah, Andriy Shevchenko, dan Kaka, yang pernah menerima Ballon d'Or.

Pencapaian terbaik legenda sepak bola Italia ini hanya tempat ketiga pada 1994 dan 2003.

3. Xavi Hernandez (Spanyol)

Tak bisa dibantah bahwa Xavi merupakan nyawa permainan "tiki-taka" andalan Barcelona. Gelandang genius ini memainkan 767 laga kompetitif selama 17 tahun berseragam Blaugrana.

Selama itu, Xavi sukses memenangi banyak gelar dan jadi langganan Tim Terbaik versi UEFA antara 2008-2012.

Namun, penghargaan individual kerap lepas dari genggamannya. Xavi cuma finis di peringkat ketiga pada 2009, 2010, dan 2011, meski sempat membawa tim nasional Spanyol juara Piala Dunia 2010.

 

4. Andres Iniesta (Spanyol)

Gelandang jebolan akademi La Masia ini merupakan pemain dengan gelar terbanyak dalam sejarah sepak bola Spanyol (35), meraih semua bersama Xavi di Barcelona. Sejak 2018, Iniesta melakoni petualangan baru bersama Vissel Kobe di Jepang.

Iniesta adalah komponen vital dalam dua era treble Barcelona, 2009 dan 2015, juga pahlawan kemenangan timnas Spanyol lewat gol tunggal di final Piala Dunia 2010.

Terlepas dari aksi heroiknya tersebut, Andres Iniesta cuma terpilih sebagai runner-up Ballon d'Or 2010, tempat ketiga 2011, dan peringkat keempat 2012.

5. Ferenc Puskas (Hungaria)

Bicara soal Puskas tak jauh dari urusan membobol gawang lawan. Sepanjang kariernya, striker legendaris Hungaria ini melesakkan 622 gol di level klub, plus 84 gol dalam 85 caps di kancah internasional.

Dia mampu memenangkan lima titel Liga Spanyol dan tiga Liga Champions saat memperkuat Real Madrid, tapi tak pernah mengangkat Bola Emas sebagai pemain terbaik dunia.

Puskas terhalang kecemerlangan rekan setimnya, Alfredo Di Stefano, yang meraih dua Ballon d'Or. Capaian terbaik sang striker adalah peringkat kedua pada 1960.

6. Kenny Dalglish (Skotlandia)

Dijuluki King Kenny oleh fans Liverpool karena ketajamannya di depan gawang, Dalglish merupakan salah satu pemain terbesar dalam sejarah The Reds.

Selama 13 tahun merumput di Anfield, penyerang asal yang diboyong dari Celtic itu tampil dalam 502 laga kompetitif, mencetak 169 gol, dan mempersembahkan 19 trofi.

Dalglish berjasa mengantar Liverpool jadi raja Eropa pada 1978, 1981, dan 1984, tapi tak mendapat pengakuan atas prestasinya tersebut. Pada 1983, dia hanya finis sebagai runner-up Ballon d'Or di belakang bintang Juventus, Michel Platini. 

Berita Ballon d'Or Lainnya: Mau Ballon d'Or, Sadio Mane Diminta Tinggalkan Liverpool

7. Bobby Moore (Inggris)

Kapten timnas Inggris saat merengkuh Piala Dunia 1966, diakui sebagai satu pemain terbesar yang pernah dilahirkan Negeri Tiga Singa.

Pada tahun itu, Moore tampil luar biasa mengawal pertahanan tim Inggris, membuat para penyerang kelas dunia mati kutu.

Sayang, performa legenda West Ham United itu tak mengantarnya jadi pemain terbaik dunia. Penghargaan Ballon d'Or 1966 jatuh ke pelukan kompatriotnya asal Manchester United, Bobby Charlton.

Paling dekat, Moore hanya duduk di posisi kedua edisi 1970, kalah dari striker legendaris Jerman, Gerd Mueller.

 

Source: The Sun

RELATED STORIES

5 Pemain Berusia 35 Tahun ke Atas yang Masih Aktif, Ada Ronaldo dan Ibrahimovic

5 Pemain Berusia 35 Tahun ke Atas yang Masih Aktif, Ada Ronaldo dan Ibrahimovic

Sejumlah pemain ini masih menjadi salah satu andalan bagi klubnya meskipun usianya sudah terbilang veteran.

11 Pemain yang Tak Disangka Berhasil Masuk Nominasi Ballon d'Or

11 Pemain yang Tak Disangka Berhasil Masuk Nominasi Ballon d'Or

Ballon d'Or pernah berikan kejutan dengan memasukkan nama-nama yang tak disangka bisa menembus daftar nominasi.

Dream Team Ballon d'Or: Perayaan Pengganti Panggung Pemain Terbaik Dunia

Nominasi pemain terbaik untuk Dream Team Ballon d'Or 2020 dengan formasi 3-4-3.

Skor co creators network
RIGHT_ARROW
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
RIGHT_ARROW

THE LATEST

Petenis wanita top dunia Coco Gauff merasa tersanjung namanya disebut dalam sebuah lagu rapper Tyler, the Creator. (M. Yusuf/Skor.id)

Culture

Coco Gauff Takjub Namanya Disebut di Lirik Lagu Tyler, the Creator

Nama Coco Gauff disebut dalam Thought I Was Dead, single terbaru rapper Tyler, the Creator.

Tri Cahyo Nugroho | 07 Nov, 16:50

Putri Kusuma Wardani

Badminton

Korea Masters 2024: 3 Wakil Indonesia ke Perempat Final, Termasuk Putri KW

Tim Bulu Tangkis Indonesia jaga kans juara di Korea Masters 2024 setelah meloloskan tiga wakil ke babak delapan besar.

I Gede Ardy Estrada | 07 Nov, 16:41

Gelandang Inter Milan, Hakan Calhanoglu. (Hendy Andika/Skor.id).

Liga Italia

Bintang Lapangan: Hakan Calhanoglu, sang Spesialis Penalti Inter Milan

Hakan Calhanoglu mencetak gol penalti yang menentukan kemenangan Inter Milan atas Arsenal, 1-0, di laga keempat Liga Champions 2024-2025.

Irfan Sudrajat | 07 Nov, 16:32

Suporter Timnas Indonesia. (Foto: Mario Sonatha/Grafis: Rahmat Ari Hidayat/Skor.id)

Timnas Indonesia

Ini yang Wajib Suporter Tahu Jelang Laga Timnas Indonesia vs Jepang

Ada beberapa kebijakan baru yang diterapkan bagi suporter yang ingin menyaksikan laga Timnas Indonesia vs Jepang di SUGBK.

Arista Budiyono | 07 Nov, 16:00

Presiden terpiih Amerika Serikat Donald Trump (kanan bawah), juga Ronald Reagan (kiri) dan Gerald Ford (kanan atas) pernah menjadi atlet American Football (Rahmat Ari Hidayat/Skor.id).

SKOR SPECIAL

Termasuk Donald Trump, Inilah 6 Presiden AS yang Juga Atlet American Football

Presiden AS ke-38, Gerald Ford, pernah menjadi MVP di timnya, Michigan Wolverines.

Kunta Bayu Waskita | 07 Nov, 15:57

Cover Mobile Legends. (Hendy Andika/Skor.id).

Esports

DANA Kembali Gelar Turnamen Mobile Legends Sambut 11.11

Total prize pool yang akan diterima oleh para pemenang nantinya adalah hingga Rp50 juta.

Gangga Basudewa | 07 Nov, 15:48

Saat menjadi Presiden Amerika Serikat, Donald Trump memiliki pengaruh yang besar terhadap liga-liga olahraga favorit negara tersebut: American football (NFL), bola basket (NBA), bisbol (MLB), dan hoki es (NHL). (Hendy AS/Skor.id)

SKOR SPECIAL

Seberapa Besar Pengaruh Donald Trump dalam Olahraga di AS

Kemenangan Donald Trump dalam pemilihan Presiden Amerika Serikat 2024 diyakini akan memengaruhi olahraga di negara tersebut.

Tri Cahyo Nugroho | 07 Nov, 15:48

PUBG Mobile Global Championship atau PMGC (Rahmat Ari Hidayat/Skor.id)

Esports

PMGC 2024: Alter Ego Gagal Masuk 10 Besar di Hari Pertama League Stage Grup Red

Alter Ego Ares harus puas hanya menempati peringkat ke-13 pada tabel klasemen hari pertama league stage PMGC 2024 Grup Red.

Gangga Basudewa | 07 Nov, 15:43

Gabriel Bortoleto

Formula 1

Direkrut Sauber, Gabriel Bortoleto Pastikan Brasil Punya Wakil di F1 2025

Setelah cukup lama Brasil kembali punya pembalap reguler di Formula 1 dengan bergabungnya Gabriel Bortoleto ke Kick Sauber musim depan.

I Gede Ardy Estrada | 07 Nov, 15:33

BCA Runvestasi

Other Sports

Gelar Runvestasi, BCA Ajak Masyarakat Seimbangkan Kesehatan Finansial Sambil Olahraga

Runvestasi 2024 adalah kompetisi virtual yang mengajak peserta kumpulkan poin dengan berlari dan berjalan sambil investasi lewat aplikasi GERAK.

Arin Nabila | 07 Nov, 15:00

Load More Articles