- Ada peluang Liga Singapura 2020 kembali berputar.
- Sejumlah pelatih dan pemain klub Liga Singapura 2020 mulai melakukan diskusi.
- Jika Liga Singapura 2020 dapat izin dan kembali berkompetisi, maka mungkin sistemnya tak seperti sebelumnya.
SKOR.id - Mayoritas pelatih dan pemain percaya dua putaran menjadi opsi jika Liga Singapura 2020 kembali bisa berputar.
Selama ini, Liga Singapura memakai sistem tiga putaran. Tetapi, kompetisi akan tak optimal jika pakai sistem itu.
Kebijakan Liga Singapura hanya memainkan dua putaran jika musim 2020 jalan lagi untuk menghindari penumpukan pertandingan.
Mempersingkat kampanye Singapore Premier League (SPL) 2020 untuk menghindari penumpukan jadwal laga saat kompetisi diperbolehkan untuk dilanjutkan.
Berita Liga Singapura Lainnya: Liga Singapura Aman dari Potong Gaji dan Federasi Bantu Dana Klub
Itu adalah usulan logis dari pemain dan pelatih yang diajak diskusi virtual The New Paper, terkait kelanjutan kompetisi Negeri Singa yang terganggu pandemi Covid-19.
Berita Liga Singapura Lainnya: Banyak Klub Potong Gaji Pemain, Tim Liga Singapura Ini Punya Kebijakan Beda dan Bagus
SPL 2020 dimulai pada 29 Februari tahun ini, tetapi sejak 20 Maret tahun ini ditangguhkan. Itu terkait langkah-langkah pengetatan kontrol karena wabah virus corona.
Periode darurat nasional wabah ini di Singapura mulai pada 7 April 2020 dan telah diperpanjang hingga 1 Juni tahun ini.
Setelah jeda karena kebijakan ini, tim Liga Singapura membutuhkan setidaknya dua hingga tiga minggu melakukan latihan untuk siap menghadapi kompetisi lagi.
Jika SPL 2020 diizinkan untuk dilanjutkan, penumpukan besar jadwal pertandingan menunggu sembilan klub Liga Singapura.
Namun, angka peserta itu juga tidak pasti. Sampai aturan pembatasan perjalanan antarnegara dicabut, DPMM FC dipastikan belum bisa berkompetisi.
Sebab, klub ini berasal dari Brunei, yang terikat aturan di negaranya, mereka pun punya peluang gagal mempertahankan gelar juara mereka pada SPL 2020.
Berita Liga Singapura Lainnya: Liga Singapura 2020 Akhirnya Ditangguhkan karena Corona Makin Mengkhawatirkan
Klub biasanya bermain tiga putaran pada SPL dari Februari hingga September. Ini sama dengan 24 pertandingan per tim dan ada 108 total pertandingan.
Mereka juga berpartisipasi pada Piala Singapura, turnamen dengan sistem gugur. Sementara dua tim Singapura, Tampines Rovers dan Hougang United, juga masih terlibat dalam Piala AFC.
Pelatih Hougang United, Clement Teo termasuk di antara mereka yang merasa bahwa pertandingan harus dikurangi dari tiga putaran menjadi dua.
"Bermain tiga putaran tidak mungkin," kata Teo tegas.
"Dua putaran akan menyenangkan atau 1,5 putaran juga bisa menjadi solusi lain, meskipun itu akan menjadi akhir yang sangat cepat (untuk kompetisi)."
Teo juga menyebut kalau kebijakan dua putaran juga tidak adil bagi beberapa klub, tetapi keadaan saat ini sulit menerapkan sistem normal.
Baca Juga: ''Piala Dunia'' Sepak Bola Usia Dini 2020 Akhirnya Batal Terlaksana di Indonesia
Pelatih Geylang Internasional, Mohd Noor Ali juga menggemakan sentimen Teo dengan nada setuju.
Dengan 95 pertandingan SPL yang harus diselesaikan, mantan pemain internasional Singapura ini merasa terlalu banyak untuk dijalani klub dalam waktu singkat.
Dia juga menekankan perlunya menjaga pemain tetap bugar dan segar, karena timnas Singapura akan tampil pada Piala AFF 2020, yang dijadwalkan mulai November hingga Desember tahun ini.
"Ketika Anda bermain tiga putaran dalam waktu singkat, kelelahan bisa terjadi dan tim bisa kurang kompetitif," kata Noor Ali.
"Semakin banyak pertandingan yang dimainkan dapat meningkatkan kemungkinan pemain menderita cedera."
"Kami perlu menjaga pemain tetap fit dan segar untuk Piala AFF bagi timnas Singapura," tutur Noor Ali menambahkan.
Baca Juga: 9 Penyerang Asing Asia Tenggara di Liga Indonesia, Satu Saja yang Juara
Baik Teo dan Noor Ali percaya Piala Singapura 2020 juga masih akan bisa berlanjut pada tahun ini.
Kata Noor Ali: "Ini juga tidak membebani pemain jika kami memulai turnamen dari perempat final."
"Selain itu, ini juga merupakan peluang yang sangat baik bagi pemain muda untuk tampil mengesankan."
Teo ikut menambahkan: "Mungkin, jika itu membantu (dengan mengurangi tumpukan pertandingan), mungkin kedua tim yang bermain di Piala AFC bisa dikeluarkan dari Piala Singapura."
Sementara ïtu, pelatih Balestier Khalsa Marko Kraljevic berbagi pandangan yang sama dengan mereka untuk Piala Singapura.
Pelatih asal Kroasia ini percaya musim liga penuh dapat diselesaikan dalam periode terkompresi alias dua putaran saja.
Baca Juga: 4 Pelatih Asing Asia Tenggara di Liga Indonesia, 3 dari Malaysia
Kraljevic mengatakan: "Kami telah memainkan empat pertandingan, jadi kami memiliki 20 pertandingan tersisa."
"Jadi, dengan mempertimbangkan tanggal laga internasional pada September, kami mungkin memainkan dua pertandingan dalam seminggu," ujar Marko Kraljevic.
"Kami pun bisa memainkan 16 pertandingan dalam dua bulan. Empat pertandingan tersisa dapat diselesaikan dalam dua minggu atau lebih, dengan Piala Singapura diadakan pada bulan Oktober."
Striker Hougang Stipe Plazibat dan bek Tampines Daniel Bennett kompak mengatakan, bermain dua kali seminggu secara terus-menerus akan merugikan tim.
"Mungkin akan lebih baik jika FAS memutuskan untuk memotongnya menjadi dua putaran karena beberapa alasan," kata Plazibat.
"Meskipun, pada akhirnya, semuanya tergantung pada tanggal kompetisi akan dilanjutkan," tutur pemain asal Kroasia ini.
Baca Juga: Liga Malaysia 2020 Lanjut Atau Dihentikan, Ini Deadline-nya
Menurut eks-striker V-Varen Kawasaki asal Jepang ini, dua putaran SPL membuat ada cukup waktu untuk bermain pada Piala Singapura.
"Itu yang pertama, soal pelaksanaan Piala Singapura. Kedua, bermain dua pertandingan seminggu setiap pekan juga tidak akan baik," tutur Plazibat.
"Karena pemain bukan robot dan kami perlu waktu untuk pulih. Apalagi, tim SPL tidak memiliki skuad besar untuk memutar pemain terus-menerus, terutama dalam cuaca seperti ini, yang penting dalam mencegah cedera."
Plazibat lalu menegaskan hal lain, terlalu banyak pertandingan dalam durasi yang lebih pendek akan berdampak pada kualitas lapangan.
Bennett menambahkan: "Saya tidak berpikir bermain dua pertandingan seminggu adalah kemungkinan pilihan."
"Itu tidak untuk jangka waktu yang lama. Yang terbaik kemungkinan akan bermain dua putaran dan masih bermain pada Piala Singapura."
Baca Juga: Soal Masa Depan Liga 1 2020, Persib Melalui Umuh Muchtar Bersikap Pasrah
"Tetapi, pada akhirnya, tidak masalah apa yang kami pikirkan. Kami memiliki orang-orang di FAS yang paling tahu kondisi," ujarnya.
Menanggapi semua pendapat itu, Presiden FAS Lim Kia Tong mengatakan: "Situasi pandemi Covid-19 yang terus berubah membuatnya sangat menantang untuk membuat rencana konkret atau bahkan berdasarkan skenario untuk kompetisi."
"FAS akan berusaha, dengan kemampuan kami sepenuhnya, untuk memastikan bahwa SPL memiliki partisipasi berkelanjutan dari semua sembilan tim, termasuk DPMM dari Brunei.""
"Tentunya, jika kompetisi musim ini diizinkan untuk dilanjutkan lagi," ujar Lim Kia Tong dalam menyikapi saran dan usulan yang muncul ini.