Wawancara Luis Milla : Barcelona Dorong Saya Membelot ke Real Madrid

Xaveria Yunita

Editor:

  • Ketika masih aktif bermain, Luis Milla membelot ke Real Madrid karena merasa tidak dihargai di Barcelona. 
  • Pelatih asal Spanyol tersebut kagum pada sepak bola transisi ala Liverpool racikan Jurgen Klopp.
  • Setelah mundur dari timnas Indonesia, Luis Milla menunggu panggilan melatih.

SKOR.id – Luis Milla pernah mewarnai dunia sepak bola Indonesia. Pelatih tersebut dikontrak Persatuan Sepak Bola Indonesia (PSSI) pada 2017 untuk menukangi tim nasional.

Berhasil membawa timnas U-22 meraih perunggu di SEA Games 2017, sayangnya lelaki Spanyol itu gagal memenuhi target maksimal dengan skuad U-23 di Asian Games 2018.

Setelah hampir dua tahun, Luis Milla memutuskan mundur lantaran kecewa dengan carut marut sepak bola Indonesia.

Pasca-hengkang, mantan gelandang bertahan Real Madrid itu belum menemukan pelabuhan baru.

Sambil menunggu panggilan melatih, ia menjadi komentator. Rindunya untuk kembali berada di lapangan memuncak di tengah isolasi akibat virus Covid-19.

Berikut petikan wawancara dengan eks-pilar tengah Real Madrid itu dengan AS.com.

Anda merupakan pemain pertama dari pembibitan Barcelona yang dipromosikan Johan Cruyff ke tim utama, lalu menyeberang ke Real Madrid. Perubahan yang radikal….

Saya punya kenangan indah dan buruk. Saat itu situasinya sulit karena bursa transfer.

Menurut saya, Barcelona mendorong saya ke Real Madrid. Selain itu, saya tak dipanggil ke tim nasional Spanyol, ada kebisingan media dan saya mengalami periode berat selama lima atau enam bulan.

Saya tidak bermain karena pelatih Barca membuat serangkaian keputusan yang menguntungkan klub dan apa yang dia pikirkan, daripada keuntungan saya.

Tapi pada akhirnya saya tiba di Madrid, tempat saya mengalami tujuh tahun yang indah, meski saya mengalami cedera sesaat setelah tiba.

Berita Barcelona Lain: Martin Braithwaite Akan Sulit Dapat Tempat di Barcelona

Anda merupakan satu pemain di antara empat produk dari sistem Cruyff yang promosi di Barca. Bagaimana Anda melihat evolusi model tersebut dan posisinya secara konkret?

Secara umum, posisi penting dari model rancangan Cruyff tidak berubah banyak, karena Barca memperhatikan gaya mereka. Setelah saya, posisi itu ditempati oleh para pemain beragam, sangat pintar dan mengeksekusi dengan cepat, dengan Sergio Busquets semua lebih baik.

Apa Anda ingat perdebatan Luis Milla-Fernando Redondo ketika bertemu di Madrid?

Banyak suporter Madrid yang ingat saya gara-gara permusuhan itu, yang padahal sangat positif untuk tim. Kami berdua berebut satu tempat karena ide Jorge Valdano main dengan satu gelandang sentral.

Secara teori, dia dan saya cadangan tapi kami banyak bermain bersama selama dua tahun. Kami sangat berbeda tapi terpaku pada apa yang diinginkan Valdano dan membantu tim memainkan sepak bola yang bagus.

 

Apa penguasaan dan posisi sepak bola Barca dan Pep Guardiola telah digantikan oleh sepak bola transisi Jurgen Klopp di Liverpool?

Barca era Pep Guardiola menampilkan sepak bola yang hebat karena dia memberi pelintiran gaya Cruyff dalam permanan dan membawanya ke level yang sangat tinggi.

Untuk melawan permainan itu sepak bola berevolusi dan Liverpool asuhan Klopp contohnya, yang mampu menerapkan permainan seimbang nan valid dan sangat bagus, dengan tim yang sangat mengandalkan fisik.

Mereka memiliki banyak kualitas, yang bisa mengejutkan dengan kecepatan transisi membingungkan.

Sebagai mantan pemain muda dan ayah seorang pemain muda, mana yang lebih berfungsi, Real Madrid atau Barcelona?

Sulit karena mereka memproduksi para pemain muda yang bagus. Real Madrid punya kebijakan bagus dengan merekrut talenta muda, mereka memiliki pencari bakat hebat.

Tapi dalam pekerjaan kolektif untuk menjaga gaya sepak bola, Barca telah melakukannya dengan baik selama beberapa tahun terakhir karena pemain dasar sama dengan pemain tim utama.

Itu sebuah keuntungan bagi para pemain ketika mereka naik ke tim lebih tinggi. Lalu ada kebangkitan grup, yang sedikit banyak seperti "La Quinta del Buitre" di Madrid atau "La Quinta del Mini" di Barca.

Berita Real Madrid Lainnya: 11 Pemain yang Mungkin Ditendang Real Madrid Akhir Musim Ini

Ketika Anda masih bermain, siapa lawan atau rekan yang paling kasar?

Saya ingat saat jadi pemain Barca, duel sengit di tengah lapangan dengan Madrid, Ricardo Gallego. Lalu kami jadi teman dan beberapa kali bicara soal sepak bola.

Tapi laga itu sangat intens, saya tidak lupa ketika meninggalkan lapangan dengan mulut berdarah setelah disikut olehnya.

Kenapa Spanyol gagal di Olimpiade 2020 meski ada pemain seperti David De Gea, Jordi Alba, Javi Martinez, Koke, Thiago Mata, Rodrigo….

Meski kami menang di Kejuaraan Eropa dan lolos ke London, benar jika kami gagal. Segala sesuatunya tidak dimulai dengan sangat baik.

Setelah itu atmosfer tegang karena saya memutuskan para pemain seharusnya di kampung atlet karena mereka pantas mendapatkannya dan itu tak disukai federasi.

Saya mengkritik diri sendiri, kami tidak melakukan dengan baik, terlepas dari fakta persiapan sangat singkat.

Siapa pemain yang Anda latih mencapai performa melebihi ekspektasi dan siapa sebaliknya?

Sulit menemukan pemain yang tidak berhasil di U-21, tapi ada lebih banyak yang U-19.

Ketika saya pelatih, saya direkomendasikan pergi ke Real Zaragoza untuk melihat dua pemain yang membela Aragon, tim muda Zaragoza, ketika banyak pemain bermain di divisi utama, jelang Piala Dunia U-20 2009 di Mesir: Ander Herrera dan Victor Laguardia.

Ketika melihat mereka, saya langsung menyukai dan sejak itu dikenal menjadi profesional.

Apa Anda pikir Liga Spanyol harus dimulai meski tanpa penonton?

Kita tidak perlu terburu-buru karena yang terpenting adalah kesehatan, tapi benar bahwa kami harus mengikuti protokol untuk memiliki keamanan maksimal. Saya tidak ragu kalau pertandingan akan dimainkan tanpa penonton karena tidak ada cara lain.

Kita lihat saja kemungkinan latihan lagi dan bagaimana, kami akan membuat musim mini. Akan rumit kembali lagi ke kompetisi.

Berita Timnas Indonesia Lainnya: Pilar Timnas Indonesia U-16 Sadar dari Bahaya Sindrom Pemain Bintang,

Apa yang membuat sepak bola negara-negara seperti Indonesia, Cina, Uni Emirat Arab atau Qatar tak bisa melakukan lompatan besar?

Sepak bola Asia levelnya masih jauh dari Eropa. Benar bahwa ada tingkatan berbeda dalam sepak bola Asia.

Mereka sudah ada di jalur yang tepat tapi punya kecepatan berbeda. Lebih dari itu, mereka harus memilih pelatih yang mencari solusi terbaik untuk sepak bola mereka, bukan yang terbaik untuk dirinya sendiri.

Ketika saya bergabung dengan timnas Indonesia, tim absolut tak bisa berkompetisi karena sanksi FIFA akibat korupsi.

Masalah mereka fundamental, karena mereka harus mengembangkan tiga faktor: pelatih, fasilitas, dan turnamen tempat tim-tim bisa berkembang dengan kompetisi.

Apa rencana Anda setelah isolasi selesai?

Sebelum ada peringatan, saya seorang komentator dan saya sangat menikmatinya, debat dan menganalisis sepak bola, tapi jelas bahwa saya ingin berlatih.

Pengalaman terakhir dengan timnas Indonesia 1,5 tahun dan yang terakhir di Spanyol adalah membesut Zaragoza empat tahun lalu.

Ketika saya menyelesaikan pekerjaan di Indonesia, saya merasa di luar pasar, jadi saya mengharapkan kesempatan baru biasanya di divisi dua.

Kalau tidak, saya akan pergi tapi dengan kondisi tertentu, seperti yang saya dapat di Uni Emirat Arab atau Indonesia.

Source: as.com

RELATED STORIES

Tak Lagi Latih Timnas Indonesia, Luis Milla Simpan Satu Harapan untuk PSSI

Tak Lagi Latih Timnas Indonesia, Luis Milla Simpan Satu Harapan untuk PSSI

Luis Milla sampaikan sejumlah kritik untuk penguasa PSSI agar bersedia singkirkan ego pribadi.

Skor co creators network
RIGHT_ARROW
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
RIGHT_ARROW

THE LATEST

Valentino Rossi (1), Jorge Lorenzo (2), Marc Marquez (3), Maverick Vinales (4), dan Jorge Martin (5), semua terinspirasi karakter superhero dalam film. (M. Yusuf/Skor.id)

SKOR SPECIAL

Mengapa Banyak Bintang MotoGP Terinspirasi Karakter Superhero Film

Mulai Valentino Rossi hingga Jorge Martin, sejumlah pembalap MotoGP terinspirasi karakter-karakter pahlawan super dari komik atau film untuk merayakan kemenangan.

Tri Cahyo Nugroho | 22 Nov, 18:44

Warna dasar hitam dipilih oleh Starcow Paris dan Kappa untuk koleksi jersey yang baru saja mereka rilis. (Dede S. Mauladi/Skor.id)

Culture

Kerja Sama Starcow Paris dan Kappa untuk Jersey Kolaboratif

Starcow Paris dan Kappa merilis koleksi model jersey dalam jumlah terbatas.

Tri Cahyo Nugroho | 22 Nov, 16:56

Aktris Sydney Sweeney menghabiskan satu hari di lintasan balap bersama juara NASCAR Cup Series 2023 Ryan Blaney. (Dede S. Mauladi/Skor.id)

Culture

Sydney Sweeney Sulit Lupakan Sensasi di Atas Mobil NASCAR

Aktris seksi Hollywood Sydney Sweeney terkesan dengan kehidupan cepat di lintasan balap mobil NASCAR.

Tri Cahyo Nugroho | 22 Nov, 16:45

Ketua Umum PSSI, Erick Thohir melakukan pertemuan dengan kiper Inter Milan, Emil Audero, 13 April 2024. (Foto: Instagram Erick Thohir/Grafis: Yusuf/Skor.id).

National

Erick Thohir Ungkap Kans Naturalisasi Emil Audero

Erick Thohir mengakui sudah lebih dari satu kali bertemu dengan Emil Audero.

Sumargo Pangestu | 22 Nov, 16:29

Liga 1

Prediksi dan Link Live Streaming Barito Putera vs Persita Tangerang di Liga 1 2024-2025

Pertandingan Barito Putera vs Persita Tangerang akan digelar di Stadion Sultan Agung, Bantul pada Sabtu (23/11/2024).

Sumargo Pangestu | 22 Nov, 16:21

Jonatan Christie, pebulu tangkis Indonesia

Badminton

China Masters 2024: Indonesia Sisakan Jonatan Christie dan Sabar/Reza di Semifinal

Jonatan Christie dan Sabar/Reza jaga asa Indonesia merebut gelar dari China Masters 2024 usai keduanya berhasil melangkah ke semifinal.

Arin Nabila | 22 Nov, 15:55

PMGC 2024 (PUBG Mobile)

Esports

PMGC 2024: Klasemen Akhir Survival Stage, Dua Tim Indonesia ke Last Chance

Voin Donkey dan Bigetron Knights akan memperebutkan enam tiket tersisa menuju ke Grand Final PMGC 2024.

Gangga Basudewa | 22 Nov, 15:46

Mike Tyson akan membintangi film superhero unik Bunny-Man yang dibuat di Italia. (Jovi Arnanda/Skor.id)

Other Sports

Sylvester Stallone Sebut Mike Tyson Layak Diganjar Piala Oscar Usai Kalah dari Jake Paul

Aktor pemeran Rocky Balboa, Sylvester Stallone, menilai Mike Tyson menahan diri saat duel lawan Jake Paul di atas ring tinju.

I Gede Ardy Estrada | 22 Nov, 15:13

Kompetisi futsal kasta tertinggi di Indonesia untuk kategori putra, Pro Futsal League 2024-2025. (Yusuf/Skor.id)

Futsal

Update Bursa Transfer Pro Futsal League 2024-2025 Periode Awal Musim

Pergerakan masuk dan keluarnya pemain dari 12 tim peserta Pro Futsal League 2024-2025 yang terus diperbaharui.

Taufani Rahmanda | 22 Nov, 14:31

CEO PT Mitra Kreasi Garmen selaku pemilik merek Mills, Ahau (putih) bersama Pemilik klub asal Belgia FCV Dender, Sihar Sitorus, meresmikan kerja sama kedua pihak, November 2024. (Foto: Mills/Grafis: Yusuf/Skor.id)

National

Kontrak Dua Musim, Mills Jadi Apparel Resmi Klub Ragnar Oratmangoen FCV Dender

Kerja sama Mills dengan FCV Dender berkat koneksi Indonesia dan ingin memperkenalkan Indonesia di mata dunia.

Nizar Galang | 22 Nov, 14:26

Load More Articles