- PFAM diminta FAM untuk tak memperumit keadaan terkait isu potong gaji pemain dan mereka menyimak keputusan PSSI.
- Isu pemotongan gaji pemain Liga Malaysia sedang panas dan FAM memantau yang dilakukan PSSI.
- Liga Malaysia sama dengan kompetisi pada banyak negara, ditangguhkan karena pandemi Covod-19.
SKOR.id - Asosiasi Pesepak Bola Profesional Malaysia (PFAM) telah diminta untuk memikirkan kembali pendiriannya oleh FAM terkait isu potong gaji pemain.
Saat ini, PFAM menolak usulan pemotongan gaji pemain Liga Malaysia setelah wabah Covid-19, walau FAM menegaskan semua demi industri sepak bola negara tersebut.
Sekretaris Jenderal FAM Stuart Ramalingam mengatakan, keengganan PFAM untuk duduk satu meja dengan FAM serta operator Liga M, Malaysian Football League (MFL) dinilai makin memperumit situasi.
Baca Juga: Wacana Pemotongan Gaji di Liga Malaysia Tuai Protes Keras dari Pemain
Menurut Stuart, mereka membutuhkan persetujuan dari semua stake holder sepak bola negerinya.
FAM juga tidak bisa hanya membuat keputusan sewenang-wenang yang kemudian menciptakan lebih banyak masalah.
Baca Juga: 14 Pemain Klub Liga Malaysia Turun ke Lapangan Ikut Pengamanan Terkait Corona
"Posisi FAM adalah kami memungkinkan tim untuk mengadakan diskusi tentang penyelesaian masalah keuangan ini," ujar Stuart.
"Kami melihat pendekatan yang sama disepakati dengan MFL dan Konfederasi Sepak Bola Asia (AFC)."
"Hanya saja, PFAM yang memiliki pendirian sendiri. Jika PFAM tetap bersama mereka, saya rasa kami tidak dapat menemukan solusi masalah ini," tutur Stuart.
Menurut Stuart, jika semua berbicara, maka tentu saja akan dapat menemukan cara terbaik. Tetapi, setiap pihak harus menyingkirkan agenda pribadi di meja perundingan.
Baca Juga: Bek PSIS Semarang Rajin Minum Jamu untuk Tingkatkan Imun Tubuh
"Kami tidak perlu mempersulit situasi. Kami bisa menyelesaikannya secepat mungkin,” kata Stuart tegas.
Stuart mengomentari pendekatan Federasi Sepak Bola Indonesia atau PSSI. PSSI menggunakan hak veto ketika memungkinkan tim membayar hanya 25 persen dari gaji pemain setelah krisis Covid-19.
Sebelumnya, tim Liga M disarankan untuk meniru pendekatan dari PSSI dalam menangani masalah keuangan klub selama wabah Covid-19.
Baca Juga: Kebohongan- kebohongan dalam Sepak Bola
Sekretaris Jenderal AFC Datuk Windsor John mengatakan, tim dan pemain Liga M perlu menemukan solusi yang dapat 'menyelamatkan' kedua belah pihak.
Karena jika bicara PSSI, mereka tampaknya mengambil langkah-langkah terbaik untuk memastikan bahwa industri sepak bola di negara itu tidak terkena dampak buruk.