Sepak Bola Inggris Kembali Memiliki Golden Generation

Teguh Kurniawan

Editor:

  • Pada era 2000-an, timnas Inggris pernah memiliki generasi emas yang terdiri dari sederet pemain berkualitas.
  • Sayang, para pemain tersebut tak mampu membawa Inggris menikmati sukses di kancah internasional.
  • Kini, timnas Inggris kembali dihuni banyak talenta hebat, dari Jadon Sancho sampai Raheem Sterling, siap menebus penyesalan para pendahulu.

SKOR.id - Hampir dua dekade berlalu sejak terakhir kali sepak bola Inggris memiliki generasi emas di tim nasional.

Jika menyebut istilah ini, pikiran pencinta sepak bola tentu terlempar ke era 2000-an, di mana The Three Lions memiliki segudang talenta dalam skuat mereka.

Sebut saja John Terry, Rio Ferdinand, dan Ashley Cole di lini belakang. Steven Gerrard, Frank Lampard, David Beckham, serta Paul Scholes di sektor tengah. Kemudian dilengkapi duet Wayne Rooney dan Michael Owen di barisan depan.

Baca Juga: 5 Pemain yang Beruntung dengan Ditundanya Euro 2020

Sayang, meski dibekali kualitas individu luar biasa, "Golden Generation" timnas Inggris tersebut tak mampu berbicara banyak di kancah internasional.

Dalam satu dekade antara 2001-2010, Beckham dan kawan-kawan gagal meraih satupun gelar bergengsi. Prestasi terbaik mereka hanya perempat final, yang terjadi di Piala Dunia 2002 dan 2006, serta Euro 2004.

Inggris saat itu bahkan pernah gagal lolos ke putaran final Euro 2008, yang merupakan salah satu rapor terburuk dalam sejarah sepak bola Negeri Tiga Singa.

Bertahun-tahun setelahnya, Inggris masih menyimpan penyesalan besar karena tak mampu memaksimalkan kumpulan talenta paling cemerlang yang pernah mereka miliki.

Memang, prestasi para pemain tersebut di level klub bisa mengobati kekecewaan, dengan Liverpool, Manchester United, Chelsea, dan Arsenal meraih banyak gelar di tingkat domestik dan kontinental.

Tapi, tak ada yang bisa mengalahkan kebanggaan membawa Inggris jadi yang terbaik di ajang internasional.

Era baru

Kesalahan tersebutlah yang coba diperbaiki oleh pelatih The Three Lions saat ini, Gareth Southgate.

Di tangannya, sekarang, ada sekelompok pemain yang memiliki kualitas tak kalah hebat dibanding para pendahulu. Mungkin, tim inilah yang bisa membentuk generasi emas sepak bola Inggris berikutnya.

Talenta menarik tersebar di setiap lini mulai dari bawah mistar sampai ujung tombak.

Baca Juga: Klub Liga Inggris Inginkan Penyerang Darurat Barcelona

Pada posisi kiper, Inggris mempunyai sejumlah opsi, seperti Jordan Pickford, 26 tahun, yang mampu mengantar The Three Lions finis di peringkat keempat Piala Dunia 2018.

Alternatifnya ada Nick Pope, penjaga gawang Burnley yang memimpin tabel clean sheet Liga Inggris musim ini, juga Dean Henderson, 23 tahun, yang bermain cemerlang bersama tim promosi Sheffield United.

Di sisi kanan pertahanan, duo Trent Alexander-Arnold, 21 tahun, dan Aaron Wan-Bissaka, 22 tahun, punya masa depan cerah. Mereka memiliki gaya bermain variatif yang bisa menguntungkan Inggris.

Arnold sangat efektif dalam menyerang, seperti yang diperlihatkannya bersama Liverpool. Sementara Wan-Bissaka tumbuh jadi defender tangguh di Man United, sangat sulit diewati.

Di sektor sebaliknya, Ben Chillwell juga memperlihatkan perkembangan luar biasa sebagai pemain matang. Performa konsisten bersama Leicester City, membuat pemuda 23 tahun itu kini jadi bidikan klub-klub besar Inggris.

Harry Maguire melambangkan kekokohan lini belakang Inggris. Sementara rekannya di jantung pertahanan pun tak kalah tangguh, seperti Joe Gomez, 22 tahun asal Liverpool, dan Fikayo Tomori yang mulai mencuri perhatian bersama Chelsea

Namun, sektor yang paling membangkitkan optimisme penggemar adalah tengah dan depan. Di sini, ada sederet talenta yang bukan cuma terbaik di Inggris, tapi dunia.

Misalnya, Jadon Sancho, yang di usia 20 tahun sudah berdiri sejajar dengan para pemain top. Sejak bergabung dengan Borussia Dortmund, winger cekatan itu tak henti memproduksi gol dan assist di lapangan.

Lalu, Marcus Rashford, yang kini mengambil alih peran utama di Man United dan timnas Inggris. Meski baru berumur 22 tahun, dia sudah memiliki banyak pengalaman di level tertinggi.

Itu belum termasuk beberapa pemain muda lainnya yang terus memperlihatkan performa cemerlang dalam dua musim terakhir, seperti James Maddison, Callum Hudson-Odoi, Mason Mount, Harry Winks, Dominic Calvert-Lewin, dan banyak lagi.

Mentalitas

Tentu saja pertanyaan yang muncul berikutnya adalah soal mentalitas. Dengan usia rata-rata di bawah 25 tahun, mereka rentan tersandung dalam momen sulit.

Di sinilah tugas Gareth Southgate dan para pemain senior Inggris dibutuhkan. Mereka harus bisa menuntun generasi emas tersebut agar bisa memaksimalkan potensi.

Southgate pernah mengungkapkan bahwa persoalan terbesar yang membuat pemain gagal di timnas adalah pendekatan yang tak sesuai dengan karakter pemain.

Mereka bisa tampil baik di klub, tapi melempem saat memperkuat Inggris. Dalam empat tahun kepempinannya di skuat Three Lions, Southgate terus berupaya menemukan formula yang tepat agar para pemain tak kehilangan irama antara klub dan timnas.

Sementara soal pengalaman, Inggris memiliki beberapa talenta yang pernah sukses sejak level junior. Hudson-Odoi dan Phil Foden adalah bagia dari skuat juara Piala Dunia U-17 2017, sementara Tomori dan Calvert-Lewin memenangkan Piala Dunia U-20 di tahun yang sama.

Baca Juga: Samuel Umtiti Pilih Chelsea Ketimbang Arsenal atau Man United

Ditambah sederet bintang macam Raheem Sterling dan kapten Harry Kane yang mampu membawa Inggris ke semifinal Piala Dunia 2018, pasukan Southgate mulai terlihat matang untuk mengarungi turnamen besar.

Dulu, Inggris pernah menyesal karena tak mampu memaksimalkan sekelompok talenta hebat untuk menyabet prestasi. Kini, dengan kemunculan Golden Generation yang lebih siap dan matang, pasukan Tiga Singa bertekad bangkit ke puncak sepak bola dunia.

 

Source: Four Four Two

Skor co creators network
RIGHT_ARROW
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
RIGHT_ARROW

THE LATEST

maverick vinales

MotoGP

Komentar Maverick Vinales Usai Podiumnya di MotoGP Qatar 2025 Dianulir

Pembalap KTM Tech3, Maverick Vinales, finis P2 di MotoGP Qatar 2025, akhir pekan lalu, tapi kehilangan podiumnya akibat penalti.

Teguh Kurniawan | 15 Apr, 16:34

Pemain Swansea City, Nathan Tjoe-A-On, menyatakan ketertarikannya untuk membela timnas Indonesia. (Rahmat Ari Hidayat/Skor.id)

National

Nathan Tjoe-A-On Turun Kelas di Swansea City, Justin Hubner Tahan Imbang Manchester United

Pemain Timnas Indonesia yang berkarier di luar negeri melanjutkan kiprahnya pada Selasa (15/4/2025), ada dua nama di Inggris.

Taufani Rahmanda | 15 Apr, 15:59

La Liga 2024-2025 (Liga Spanyol). (Hendy Andika/Skor.id).

La Liga

La Liga 2024-2025: Jadwal, Hasil, dan Klasemen

Berikut ini jadwal lengkap, hasil, dan klasemen La Liga (Liga Spanyol) musim 2024-2025.

Pradipta Indra Kumara | 15 Apr, 15:37

Kompetisi Liga Italia 2024-2025 dimulai pada Sabtu (17/8/2024) lalu. (Dede Sopatal Mauladi/Skor.id).

Liga Italia

Liga Italia 2024-2025: Jadwal, Hasil, dan Klasemen

Liga Italia 2024-2025 telah bergulir pada Sabtu (17/8/2024) lalu, berikut ini jadwal, hasil, dan klasemen yang diupdate sepanjang musim ini bergulir.

Irfan Sudrajat | 15 Apr, 15:35

Liga Champions 2024-2025. (Yusuf/Skor.id).

World

Comeback Terbaik di Leg 2 Liga Champions, Real Madrid Masih Punya Peluang

Catatan comeback terbaik di leg kedua Liga Champions, Real Madrid masih bisa berharap menang dari Arsenal.

Pradipta Indra Kumara | 15 Apr, 15:14

Ilustrasi kompetisi Liga 1.jpg

Liga 1

Termasuk Pengurangan Poin, LIB Hukum Tim Liga 1 yang Tak Lolos Lisensi Klub AFC

Dimulai pada Liga 1 2025-2026, PT LIB juga sudah memberi tahu kepada tiga klub yang baru promosi dari Liga 2.

Nizar Galang | 15 Apr, 14:39

Kompetisi sepak bola kasta keempat di Indonesia, Liga 4. (Deni Sulaeman/Skor.id)

National

Liga 4 Jakarta 2024-2025 Dipenuhi Skor Telak hingga Jelang Penentu ke Putaran Nasional

Kemenangan besar terus terjadi di Liga 4 2024-2025 regional Jakarta hingga jelang penentuan menuju putaran nasional.

Taufani Rahmanda | 15 Apr, 12:58

ISOPLUS Run kembali hadir tahun ini dengan skala yang lebih besar dan pengalaman lari yang lebih lengkap.

Other Sports

ISOPLUS Run 2025 Digelar Oktober, Ada Kategori Full Marathon

ISOPLUS Run 2025 menawarkan lebih banyak pilihan kategori yaitu 5K, 10K, Half Marathon (21K), Full Marathon (42K), serta Kids Dash.

Arista Budiyono | 15 Apr, 11:59

Aston Villa tim kontestan Liga Inggris 2023-2024 (Jovi Arnanda/Skor.id).

World

Prediksi dan Link Live Streaming Aston Villa vs PSG di Liga Champions 2024-2025

Prediksi pertandingan dan link live streaming Aston Villa vs PSG di leg kedua perempat final Liga Champions 2024-2025.

Pradipta Indra Kumara | 15 Apr, 11:32

Berlari tidak melibatkan peralatan mewah apa pun. (Hendy AS/Skor.id)

Other Sports

Titan Run 2025 Segera Bergulir, Finisher Terbaik Bawa Pulang Mobil

Ajang Titan Run akan kembali bergulir jelang HUT Republik Indonesia tepaynya pada 16 Agustus 2025 mendatang.

Nizar Galang | 15 Apr, 11:31

Load More Articles