- Isu pemotongan gaji di tubuh skuad Barcelona menjadi pembicaraan media olahraga.
- Pemotongan gaji menjadi salah satu alternatif mmenyelamatkan keuangan klub.
- Liga Jerman menjadi liga pertama yang menerapkan kebijakan ini.
SKOR.id - Isu pemotongan gaji di dalam skuad Barcelona mencuri perhatian media dan penggemar sepak bola di dunia.
Dilansir dari Marca, kebijakan pemotongan gaji pemain akan diatur sebesar 70 persen, untuk menutup biaya operasional dan gaji staf.
Akan tetapi, rencana pemotongan gaji ini dibumbui dengan perpecahan di tubuh Blaugrana.
Pemain senior Barcelona seperti sang kapten, Lionel Messi, dan Sergio Busquet telah setuju untuk dipotong gajinya. Sedangkan beberapa pemain lain memilih untuk tidak setuju dipotong.
Baca Juga: Tampil Biasa Musim Lalu, 4 Pemain Ini Bersinar di Liga Inggris Musim 2019-2020
Akan tetapi, polemik ini tak hanya dirasakan Barcelona, namun juga klub-klub Eropa lainnya.
Liga Jerman sama rata, Liga Skotlandia tebang pilih
Dilansir dari Independent, Liga Jerman menjadi liga pertama yang menerapkan pemotongan gaji ini.
Borussia Munchengladbach menjadi klub pertama yang menerapkan pemotongan gaji ini, sebagai bentuk subsidi silang untuk membayar gaji staf klub.
Union Berlin menjadi klub kedua yang mencanangkan kebijakan ini, dengan tidak memberikan sisa gaji para pemainnya.
Bayern Munchen dan Borussia Dortmund juga dikabarkan telah mendapatkan dukungan dari pemain untuk mengalihkan gaji mereka kepada staf klub.
Baca Juga: Gotong Royong, 4 Klub Raksasa Liga Jerman Beri Subsidi Silang
Di Liga Skotlandia, kapten tim Hearts, Steven Naismith, menginisasi gerakan bersama rekan setim untuk merelakan separuh gajinya tidak diambil demi membantu keuangan klub.
Sekadar rumor di Liga Italia, tak dibahas di Liga Inggris.
Klub-klub Liga Inggris masih belum diterpa rumor pemotongan gaji pemainnya karena krisis pandemi Covid-19 ini.
Sedangkan di Italia, kebijakan ini baru sekadar rumor yang masih belum jelas penerapannya.
Sky Italia melaporkan bahwa rata-rata klub akan memotong gaji pemain sebesar 30 persen, namun riumor ini kabarnya masih di dalam pembahasan Federasi Sepak Bola Italia dan penyelenggara Liga italia.