- Jeremy Imanuel Santoso memahami emosi Derrick Michael yang masih kerap meledak-ledak di lapangan.
- Timnas basket Indonesia menjamin fasilitas psikolog untuk pemain yang membutuhkan.
- Tim akan mengubah tekanan menjadi motivasi untuk menciptakan sejarah di FIBA Asia Cup 2022.
SKOR.id - Jeremy Imanuel Santoso, manajer timnas basket Indonesia, bertekad mengolah emosi Derrick Michael sebagai senjata untuk menciptakan sejarah di FIBA Asia Cup 2022.
Indonesia bakal menjadi tuan rumah Piala Asia FIBA 2022 yang berlangsung di Istora Senayan, Jakarta pada 12-24 Juli mendatang.
Sebagai tuan rumah, Indonesia bakal menjadikan Derrick Michael sebagai salah satu pemain andalan meskipun sang pemain masih berusia muda.
Layaknya pemain muda, Derrick Michael tampak masih memiliki emosi yang meletup-letup. Hal itu juga tampak saat dirinya tampil di SEA Games 2021 beberapa bulan lalu.
Faktor emosi sang pemain pun telah diantisipasi oleh manajer Timnas Basket Indonesia, Jeremy Imanuel Santoso, yang bakal menyediakan dukungan dari sisi psikologi.
"Derrick secara emosi saya tahu sih. Kadang-kadang saya dengan dia seperti bapak sama anak," kata Jeremy kepada awak media.
"Itu sisi manusiawi dia. Memang tugas dari manajer, coaching staff, dan pemain senior membantunya secara emosional. Intinya, salurkan emosi di lapangan. Jangan merusak tim."
"Namun, sekarang Derrick sudah berkembang. Perlu diingat bahwa dia masih 19 tahun dan baru sekali ini ikut kompetisi internasional di Indonesia," katanya.
"Pasti ada beban bagi dia. Apalagi ada media sosial juga. Namun, saya yakin Derrick bisa mengatasi tekanan."
Meskipun belum memiliki psikolog tetap, Jeremy memastikan bahwa Timnas akan menyediakan fasilitas untuk menjaga kesehatan mental para pemain.
"Kalau di tim kami memang tidak ada psikolog. Namun, jika ada pemain yang membutuhkan maka kami akan menyediakan," ujarnya.
"Seperti (Marquez) Bolden, dia harus sehat fisik dan mental. Bola basket adalah laga yang membutuhkan mental yang kuat. Seluruh aspek saya siapkan."
Satu hal penting yang ditekankan Jeremy kepada para pemain Indonesia adalah mengubah tekanan menjadi motivasi untuk mencetak sejarah besar di FIBA Asia Cup 2022.
Jeremy akan menggunakan metode yang telah diterapkan selam SEA Games 2021 untuk membuat anak didiknya optimistis menyambut pesta basket se-Asia besok.
"Sebetulnya tekanan itu di aktivitas apa pun ada ya. Sebagai jurnalis pun ada tekanan untuk menanyakan pertanyaan," kata Jeremy.
"Jadi, saya harap anak-anak bisa mengubah tekanan menjadi hal positif. Jangan tekanan menjadi gugup tapi harus menjadi fokus."
"Misal, saat final SEA Games. Saya bilang, 'Oke target kita perak. Jadi, tekanan kita sudah selesai. Kita nothing to lose. Have fun'. Saat itu, anak-anak (justru) membuat sejarah dan momentum," katanya.
"Sama juga seperti di FIBA Asia. Mohon yang digarisbawahi adalah sejarah, bisa masuk delapan besar. Jadi, kesempatan untuk membikin sejarah jauh lebih besar dari tekanan."
"Intinya jadikan tekanan itu sebagai motivasi dan 'bensin' untuk menciptakan sejarah. Kita berdoa agar Timnas basket Indonesia bisa meraih hasil yang baik," ujarnya memungkasi.
Berita Derrick Michael Lainnya:
Derrick Michael Mengenang Debut Timnas dan Perkembangan Pesat dalam Dua Tahun
Piala Asia FIBA 2022: Kontrol Emosi Jadi Hal Penting untuk Derrick Michael