Naturalisasi Bukan Jalan Keluar, Perbasi Akan Kirim Banyak Pemain Indonesia ke Luar Negeri

Perbasi sadar jika naturalisasi pemain bukan jalan keluar prestasi basket Indonesia.
Mereka akan mulai mengirimkan pemain-pemain ke luar negeri pada 2022.
Ada delapan pemain yang bakal dikirimkan terdiri dari empat putra dan empat putri.

SKOR.id - Pengurus Pusat Persatuan Basket Seluruh Indonesia (PP Perbasi) secara perlahan bakal meninggalkan program naturalisasi pemain.

Sebagai gantinya, pemain-pemain berbakat dari Indonesia akan dikirim ke luar negeri melalui program beasiswa.

Nantinya, pengiriman pemain tersebut bakal didukung oleh sponsor yang selama ini menyokong Perbasi.

Ketua Umum (Ketum) Perbasi, Danny Kosasih, mengatakan bahwa basket Indonesia memang tak bisa selamanya mengandalkan naturalisasi.

Sebagai catatan, pada 2021, Indonesia telah menaturalisasi Damie Diagne dan Serigne Madou Kane yang merupakan dua anak muda asal Senegal.

Pada saat yang sama, Indonesia juga memiliki Derrick Michael yang punya postur lebih dari dua meter dan kini sedang menempuh studi di Australia melalui program NBA Academy.

Menurut Danny Kosasih, jika Indonesia bisa mengirimkan lebih banyak pemain ke luar negeri maka itu akan sangat bagus.

Tahun depan, Perbasi berencana mengirim empat pemain putra dan empat pemain putri untuk bisa menimba ilmu di negara yang basketnya lebih maju dari Indonesia.

"Naturalisasi ini bukan jalan keluar. Akan lebih bagus jika mengirim pemain asli Indonesia ke luar negeri," kata Danny dalam momen HUT Perbasi ke-70, Selasa (14/12/2021).

"Kami sudah memiliki Derrick (Michael) yang saat ini berlatih di Australia melalui program NBA Academy. Tahun depan, kami akan mengirimkan delapan pemain ke luar negeri."

Namun, Perbasi sampai saat ini belum memilih negara mana yang akan dituju. Yang jelas, ada beberapa negara yang jadi kandidat, seperti Amerika Serikat, Kanada, dan Australia.

Danny Kosasih menambahkan, para pemain yang dikirim ke luar negeri ini harus tinggal di Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI).

Ia tidak ingin pemain tinggal di luar (pengawasan) agar terhindar dari dampak negatif yang mungkin saja ditimbulkan negara setempat.

"Jadi, saya mau pemain-pemain tersebut stay di Kedubes, jangan tinggal di luar," ucap Danny.