- Pelatih tersukses sepanjang sejarah Satria Muda, Fictor Gideon Roring, sedih Aspac Jakarta bubar.
- Saat menangani Satria Muda, ia terlibat rivalitas begitu sengit dengan Aspac.
- Saat ditangani Coach Ito, Aspac begitu sulit mengalahkan Satria Muda.
SKOR.id - Rivalitas antara Aspac Jakarta melawan Satria Muda Pertamina Jakarta adalah yang terbesar sepanjang sejarah basket Indonesia.
Total, mereka 11 kali bertemu di final. Saking panasnya persaingan kedua tim, bentrokan Aspac melawan Satria Muda sampai dibanding-bandingkan dengan rivalitas Real Madrid vs Barcelona di La Liga.
Oleh karena itulah, duel Aspac vs Satria Muda mendapat sebutan "El Clasico."
Dari 11 pertemuan di final, Aspac menang enam kali, berbanding lima milik Satria Muda. Meskipun unggul head to head di final, ada satu masa di mana Aspac lebih sering jadi pecundang.
Hal itu terjadi saat Satria Muda dilatih Fictor Gideon Roring. Saat Satria Muda dilatih sosok yang akrab disapa Coach Ito ini, Satria Muda hanya kalah sekali dari lima pertemuan di final.
Setelah mendengar Aspac resmi bubar, sosok yang kini menjabat President of Basketball Operations Pelita Jaya Bakrie Jakarta ini mengaku sedih.
Kepada Skor.id, Selasa (1/6/21), Fictor Roring mengenang rivalitas Satria Muda yang ia tangani melawan Aspac.
Kata Fictor Roring, saat menghadapi Aspac, para pemain Satria Muda selalu memiliki motivasi berlipat ganda.
"Tentu sangat sedih, sayang sekali organisasi yang hebat ini harus udahan," kata Fictor Roring mengakui.
"Lawan mereka selalu seru banget. Anak-anak fokusnya pasti dobel. Anak-anak SM punya niat kuat banget waktu lawan Aspac," ucap Fictor bernostalgia.
Saat masih bermain, Fictor Roring juga sempat membela Aspac pada medio 1993-1997. Ia merasakan gelar juara bersama Aspac pada KOBATAMA 1995 dan 1996.
Ikuti juga Instagram, Facebook, YouTube, dan Twitter dari Skor Indonesia
View this post on Instagram
Berita IBL lainnya:
Gagal di IBL 2021, Prawira Bandung Depak Pelatih Andre Yuwadi