- Michael Jordan sempat berada dalam momen paling terpukul setelah kematian ayahnya pada 1993.
- Setelahnya, MJ sempat pensiun dari dunia basket dan kembali pada musim 1994-1995 bersama Chicago Bulls.
- Salah satu rival Michael Jordan, Penny Hardaway, menyebut sang legenda berada dalam kondisi yang ''amburadul.''
SKOR.id - Di ajang NBA, salah satu legenda lintas generasi yang terus diingat adalah sosok Michael Jordan.
Enam kali juara NBA ini didapuk sebagai salah satu legenda hidup NBA. Kini, Jordan masih aktif di liga basket profesional tersebut sebagai pemilik tim Charlotte Hornets.
Nama Michael Jordan makin membumbung setelah mencatatkan three-peat, yakni pada NBA 1991 hingga 1993, lalu NBA 1995-1998.
Namun, era 1993-1994 menjadi salah satu era terburuk pada karier Michael Jordan. Wafatnya sang ayah pada tahun 1993 membuatnya sempat "pensiun" dan berakhir menjadi atlet baseball profesional.
Pada musim 1994-1995, MJ kembali ke Chicago Bulls, namun belum dalam kondisi terbaiknya. Kisah ini diungkap oleh salah satu rival Jordan, Penny Hardaway.
Hardaway menghadapi tim Michael Jordan, Chicago Bulls, dalam enam laga pada musim tersebut. Magic menang lima kali dalam tujuh pertemuan, lalu lolos ke final wilayah timur.
Dalam pertemuannya kontra Michael Jordan, Penny Hardaway melihat sang bintang tampak "berkarat" pada awal kembali ke lapangan basket.
“Dia tidak benar-benar berkarat (pada semifinal Playoff) karena itu adalah akhir musim. Dia berkarat ketika dia pertama kali kembali (awal musim 1994-1995)," kata Penny Hardaway dikutip dari IB Times.
"Saat mereka (Bulls) melawan kami di babak playoff, dia (MJ) memiliki permainan yang jauh lebih baik daripada saat dia pertama kali kembali (bermain basket)."
Michael Jordan bermain makin apik hingga semifinal playoff wilayah timur, namun Hardaway menilai bahwa Jordan menganggap enteng lawannya hingga kalah dari Orlando Magic.
"Mungkin dia (MJ) pikir itu akan menjadi laga mudah karena semuanya mudah bagi MJ,” kata Hardaway.
"Mungkin dia meremehkan betapa bagusnya kami karena dia tidak pernah bermain melawan kami."
Orlando Magic mencuri tiket ke final wilayah timur setelah menang 108-102 pada laga keenam semifinal. Jordan mencetak 24 poin dan terhenti di babak empat besar.
Penny Hardaway lalu mengunci gelar bersama Orlando Magic sebagai juara wilayah timur, meski gagal menjadi jawara pada musim NBA 1994-1995 setelah kalah 4-0 dari Houston Rockets di final.
Sedangkan Michael Jordan kembali mendapatkan "airness-nya" pada musim 1995-1996 lalu mendapatkan gelar three-peat kedua kalinya hingga musim 1997-1998.
Ikuti juga Instagram, Facebook, YouTube dan Twitter dari Skor Indonesia.
5 Wishlist Pertarungan UFC 2021: Duel Nunes vs Shevchenko Hingga Laga Ulang McGregor
https://t.co/mhfeRnwNav— SKOR Indonesia (@skorindonesia) January 3, 2021
Berita NBA Lainnya:
Soal Ini, Luka Doncic Berhasil Kalahkan LeBron James
Paul Westphal Wafat, Pelatih yang Hadapi Michael Jordan di Final NBA 1992-1993