- Slam dunk adalah istilah paling populer dari olahraga basket.
- Meski tidak menghasilkan poin lebih dari dua, slam dunk adalah aksi paling dinanti penonton basket.
- Istilah slam dunk menginspirasi makna lain dalam bahasa Inggris.
SKOR.id - Tak ada istilah paling ikonis selain slam dunk dari olahraga basket. Aksi slam dunk dalam pertandingan sangat ditunggu penonton.
Slam dunk adalah aksi mencetak skor bernilai dua poin dengan cara "terbang" untuk memasukkan bola yang digenggam dengan satu atau dua tangan dari atas ke dalam ring.
Secara harfiah dalam bahasa Inggris, slam berarti membanting dan dunk berarti mencelupkan. Terjemahan bebasnya, slam dunk adalah menceplokan bola ke dalam ring dengan power optimal si pebasket.
Karena kekuatannya itu, slam dunk sempat dilarang oleh kompetisi antarkampus NCAA di AS sebelum musim 1967-1968. Alasannya, memicu cedera.
NCAA menyertakan data ada 1.500 insiden cedera akibat aksi slam dunk. Cedera itu antara lain disebabkan papan ring atau ring yang rusak karena hantaman dunk pemain dan aksi curang lawan.
Larangan itu kemudian dinamai "Lew Alcindor Rule". Lew Alcindor adalah nama awal Kareem Abdul-Jabbar, legenda LA Lakers, yang memang rajin mengobral aksi slam dunk selama tampil untuk tim kampus UCLA.
Pelaku Pertama Slam Dunk
Aksi slam dunk sudah beredar sejak 1910-an. Menurut penulis Bill Gutman, pemain pertama yang melakukannya adalah Jack Inglis --bintang New York dan Pennsylvania.
Ketika itu, lapangan basket masih lazim dipagari kawat --bukan terbuka seperti masa kini.
"Inglis melompat di dekat ring dan berdiam di pagar kawat. Ketika lawannya terperanjat melihat itu, rekan Inglis mengoper bola dan dia langsung mengirimnya ke ring sembari satu tangan tetap di pagar kawat," ujar Gutman.
"Untuk kalian yang akrab dengan gim Street Fighter, aksi Inglis mirip dengan gaya karakter Vega," Gutman menambahkan.
Namun, slam dunk pertama pada masa basket yang sudah lebih terorganisir dilakukan oleh Joe Fortenberry pada 1930-an.
Kapten timnas basket AS ini melakukannya ketika sedang latihan untuk Olimpiade Berlin 1936. New York Times menggambarkan aksi Fortenberry saat melakukan slam dunk.
"Pemain ini melompat tinggi dan menjemput bola di udara untuk dimasukkan ke basket. Seperti konsumen kafetaria yang mencelupkan roti ke dalam kopi."
Lelaki kurus asal Texas yang tingginya 203 cm dan masih bisa ngedunk sampai umur 55 tahun ini juga dipuji karena aksinya bertahan di bawah ring untuk menggagalkan bola masuk ke ring dengan tepisan tangannya.
Kemudian pada 1940-1950-an, peraih medali emas Bob Kurkland adalah satu-satunya pemain yang rutin melakukan slam dunk.
Namun para lawan menilai aksi dunk Kurkland menghina mereka. Jadi lawan mulai menarik kaki para pelaku slam dunk ketika mereka sedang berada di udara.
Aksi ini membuat para pelaku slam dunk rentan cedera. Itu sebabnya NCAA melarang slam dunk.
Slam Dunk Menggapai Popularitas
Meski begitu, para penonton tetap merindukan aksi slam dunk dalam pertandingan basket. Apalagi semakin banyak pemain yang secara kreatif melakukan slam dunk pada 1960-1970-an.
Sebut saja para legenda seperti Bill Russell, Wilt Chamberlain, Julius "Dr J" Erving, dan Darryl "Chocolate Thunder" Dawkins. Bahkan aksi mereka memaksa NBA untuk memasang papan ring yang lebih fleksibel.
Karena aksi slam dunk menjamur, Asosiasi Basket AS pun menggelar kontes khusus pada 1976. Pada tahun itu NCAA mencabut larangan slam dunk.
View this post on Instagram
Walau begitu, slam dunk baru benar-benar menjadi ajang pameran pada 1984 menyusul penyatuan kompetisi ABA dan NBA pada musim itu. Hingga 2020, kontes slam dunk NBA tak pernah absen digelar.
Berkat popularitasnya, slam dunk juga menginspirasi idiom untuk makna lain dalam bahasa Inggris.
Di luar basket, uniknya, slam dunk berarti sebuah kesuksesan dramatis yang dicapai tanpa susah payah.
Ikuti juga Instagram, Facebook, YouTube dan Twitter dari Skor Indonesia.
Artikel Basket Lainnya: