- PP Perbasi belum memiliki regulasi untuk memecahkan masalah gaji pemain saat kompetisi berhenti.
- IBL memastikan, seluruh bayaran pemain pada bulan Maret sudah aman.
- Kemungkinan IBL akan bahas soal gaji pemain pada rapat virtual dengan klub dalam waktu dekat.
SKOR.id – Penangguhan Indonesian Basketball League (IBL) Pertamax 2020 akibat pandemi Covid-19 membuat para pemain terancam mengalami pemotongan gaji dari klubnya.
Yang jadi masalah, Pengurus Pusat Persatuan Basket Seluruh Indonesia (PP Perbasi) belum punya regulasi yang mengatur pembayaran gaji pemain saat kompetisi berhenti sementara.
Hal ini berbeda dengan yang terjadi di sepak bola, di mana PSSI sudah mengatur, seluruh pemain hanya menerima gaji 25 persen setiap bulan saat Liga 1 maupun Liga 2 setop.
“Ya harus diakui, kami memang belum memiliki aturan itu. Jadi nanti mungkin solusinya akan kami pikirkan bersama dengan klub maupun manajemen IBL,” ujar Wakil Ketua Umum (Waketum) PP Perbasi, George Fernando Dendeng, Minggu (5/4/20).
Baca Juga: Fotografer IBL Prakarsai Penjualan Kartu Basket untuk Perangi Covid-19
Sedangkan, Direktur Utama (Dirut) IBL, Junas Miradiarsyah mengatakan, menurut laporan yang ia terima, gaji pemain untuk Maret sudah aman.
Hanya saja, Junas belum tahu mengenai hak pemain per April. Ia pun belum berencana untuk membahas hal ini secara spesifik dengan klub-klub.
Dalam waktu dekat, IBL memang akan mengadakan pertemuan via video conference dengan para petinggi klub.
Namun, rapat virtual tersebut menitikberatkan pada teknis pelaksaan lanjutan kompetisi serta antisipasi terhadap kondisi pemain asing.
Ya, pemain asing memang harus dibahas sangat mendalam. Sebab, hampir semua pemain impor berasal dari Amerika Serikat (AS).
Padahal, AS sekarang menjadi negara yang paling terdampak pandemi Covid-19 yang disebabkan oleh virus corona.
Baca Juga: Soal Lanjutan Kompetisi, Manajemen IBL Pantau Situasi Global
“Tapi mungkin juga nanti kami akan sekalian membahas teknis soal pemain. Pastinya kalau itu dibahas kami akan meminta klub berkomunikasi dengan pemain,” ucap Junas.
Terkait pemotongan gaji pemain, ini bukan hanya menjadi wacana di Indonesia. Bahkan, klub-klub NBA juga berencana untuk memangkas bayaran para pebasketnya.
Dampak pandemi Covid-19 terhadap berbagai ajang olahraga di seluruh dunia memang sangat besar dan signifikan.
Semua kompetisi harus terhenti atau dibatalkan demi menghentikan laju penyebaran wabah. Akibatnya, pemasukan klub pun seret sehingga memaksa mereka wajib melakukan efisiensi.