- Ducati memasang nomor 1 pada motor dua juara dunia mereka, Francesco Bagnaia di MotoGP dan Alvaro Bautista di World Superbike (WSBK).
- Ini kali kedua terjadi, dua nomor 1 di motor satu pabrikan terlihat di dua kejuaraan balap roda dua paling bergengsi di dunia.
- Nomor 1 dinilai sebagai bentuk penghormatan atas gelar musim lalu dan simbol supremasi.
SKOR.id – Ducati membuka musim balap 2023 dengan memasang nomor 1 pada masing-masing motor yang akan dipakai dua juara dunia 2022 mereka, Ducati Desmosedici GP23 milik Francesco Bagnaia dan Ducati Panigale V4 R andalan Alvaro Bautista.
Hal itu terlihat saat Ducati memperkenalkan skuad mereka untuk MotoGP dan WSBK 2023 di Madonna di Campiglio, Trentino, Italia, Senin (23/1/2023).
Nomor 1 dipilih Bagnaia dan Bautista sebagai motivasi untuk mempertahankan gelar juara dunia sekaligus simbol supremasi.
Dua nomor 1 dari satu merek dalam satu musim di dua kejuaraan dunia roda dua paling bergengsi di dunia, memang sangat jarang terjadi. Namun, apa yang dilakukan Ducati pada musim 2023 ini bukan kali pertama terjadi.
Honda menjadi pabrikan pertama yang melakukannya pada 1996. Saat itu di kelas 500cc, kategori tertinggi Kejuaraan Dunia Balap Motor sebelum berubah menjadi MotoGP pada 2002, Mick Doohan siap merebut gelar ketiganya secara beruntun di atas Honda NSR500.
Berambisi memasang dua nomor 1, Honda Racing Corporation (HRC) pun merekrut Carl Fogarty di Superbike. Fogarty adalah juara WSBK dua musim sebelumnya (1994, 1995) bersama Ducati.
Kendati begitu, musim 1996 tidak membawa keberuntungan bagi Fogarty. Pembalap asal Inggris itu hanya mampu finis P4 di klasemen. Sementara, Doohan berhasil merebut gelar juara dunia ketiganya di kelas 500cc bersama Honda.
Sebelumnya, pada 1989, Honda menjadi pabrikan pertama yang mengawinkan gelar kelas 500cc lewat Eddie Lawson dan WSBK atas nama Fred Merkel. Namun, Lawson kemudian meninggalkan HRC untuk kembali ke Yamaha pada tahun berikutnya (1990).
Honda harus menunggu sampai 1997 untuk kembali memenangi Kejuaraan Dunia Balap Motor dan Superbike pada musim yang sama, masing-masing lewat Doohan dan John Kocinski.
Namun, pada 1998, Kocinski tidak mempertahankan gelarnya di WSBK karena memilih pindah ke kelas 500cc Kejuaraan Dunia Balap Motor.
Pada 2003, Honda juga tidak bisa menurunkan dua nomor 1 di MotoGP dan WSBK. Valentino Rossi tetap memakai nomor 46 meskipun berstatus juara dunia MotoGP pada 2002. Sementara, Colin Edwards menerima pinangan Aprilia pada 2003.
Yamaha tercatat dua kali mengawinkan gelar MotoGP dan WSBK: 2009 lewat Rossi dan Ben Spies serta 2021 oleh Fabio Quartararo dan Toprak Razgatlioglu.
Pada tahun berikutnya, 2010, Rossi tetap tidak mau mengganti nomor 46 miliknya. Adapun Spies justru langsung pindah ke MotoGP. Pada 2022 lalu, Quartararo juga tidak mau mengganti nomor 20 miliknya meskipun Razgatlioglu mau memakai nomor 1 di WSBK.
Melihat fakta-fakta di atas, Ducati pun menjadi pabrikan pertama yang mampu menurunkan dua nomor 1 setelah para pembalapnya merebut gelar dengan merek yang sama pada musim sebelumnya.
Faktanya, dari enam kali terjadi satu pabrikan memenangi gelar MotoGP dan WSBK pada tahun yang sama, hanya Ducati yang mampu menurunkan dua nomor 1 pada musim berikutnya.
Berita MotoGP-WSBK Lainnya:
Ducati: Mempertahankan Gelar MotoGP Tidak Akan Mudah bagi Francesco Bagnaia
Siap Arungi MotoGP 2023, Francesco Bagnaia Klaim Ducati Punya Motor dan Tim Terbaik
Ducati Launching Tim untuk MotoGP 2023, Francesco Bagnaia Resmi Pakai Nomor 1