- ZF Heat Belt, sesuai namanya, merupakan sabuk pengaman berpemanas yang berfungsi sebagai penghangat.
- Jarak tempuh meningkat hingga 15 persen dengan mengurangi energi yang dibutuhkan untuk menghangatkan kabin.
- Menggunakan daya sekitar 70 watt, sabuk pengaman dapat dipanaskan hingga 40 derajat Celcius (104 derajat Fahrenheit).
SKOR.id – Seatbelt atau sabuk pengaman tiga titik telah berkembang pesat sejak Volvo memberikan hak patennya secara gratis beberapa dekade yang lalu.
Beberapa pembuat mobil menjejalkan airbag ke dalam, tetapi sabuk pengaman merek ZF punya ide berbeda.
Lihatlah ZF Heat Belt, yang sesuai dengan namanya, merupakan sabuk pengaman berpemanas yang berfungsi sebagai penghangat.
Ini terutama ditujukan untuk kendaraan listrik (EV) karena dapat meningkatkan efisiensi ketika cuaca dingin.
Pemikirannya adalah mobil akan menggunakan lebih sedikit baterai untuk menghangatkan seluruh kabin.
Meskipun ini mungkin tampak seperti tipu muslihat, hal yang sama dikatakan tentang kemudi yang dipanaskan pada masa itu.
Pihak ZF telah menghitung angkanya dan memperkirakan range atau jarak tempuh EV dalam suhu rendah untuk sekali isi daya, dapat meningkat hingga 15 persen.
Konduktor pemanas internal disematkan ke dalam sabuk pengaman untuk memberikan rasa hangat yang seragam, sekaligus meningkatkan ketebalan anyaman secara minimal.
Menggunakan daya sekitar 70 watt, sabuk pengaman dapat dipanaskan hingga 40 derajat Celcius (104 derajat Fahrenheit).
ZF mengatakan Heat Belt-nya berperilaku seperti sabuk pengaman biasa, artinya mobil tidak perlu melalui modifikasi apa pun untuk mengakomodasinya.
Konduktor pemanas dianyam ke dalam struktur sabuk pengaman, dan lokasi elemen kontak untuk sirkuit pemanas listrik dipilih agar tidak mengganggu pengoperasian atau retraksi sabuk.
Alhasil, retraktor sabuk standar masih berfungsi dan tingkat keamanannya tetap sama.
Sekadar informasi, sabuk pengaman yang bisa dipanaskan ini bukanlah ide yang benar-benar baru.
Pada akhir 2018 lalu, Ford mengajukan paten ke kantor hak paten dan merek Amerika Serikat, USPTO, untuk menerbitkan dokumen setebal 31 halaman yang merinci cara kerja teknologi tersebut.
Beberapa variasi konsep dengan desain berbeda diilustrasikan, tetapi idenya sebagian besar sama.
Sekitar setahun kemudian, Mercedes-Benz memperkenalkan Kendaraan Keselamatan Eksperimental (ESF) berbasis GLE, dan mobil ini juga memiliki sabuk pengaman berpemanas.
Masih belum jelas apakah para automaker lainnya berniat untuk mengimplementasikan teknologi ini.
Tetapi jika ada manfaat efisiensi yang nyata, bisa saja kita akan melihat sabuk pengaman berpemanas pada EV mewah di beberapa titik.
Berita Otomotif Lainnya:
Honda Siap Produksi Kendaraan Listrik Berbahan Bakar Hidrogen Mulai 2024
Formo Max, Mobil Pikap Terbaru Wuling, Sudah Bisa Dipesan di Indonesia
Mobil Listrik Pertama Sony x Honda Resmi Diperkenalkan dengan Nama Afeela