- Ducati tampil luar biasa pada MotoGP 2022 dengan meraih triple crown untuk kategori pembalap, tim, dan juga konstruktor.
- Meski demikian, bos Ducati, Davide Tardozzi, ragu timnya bisa meneruskan dominasi pada musim depan.
- Menurut Tardozzi, persaingan MotoGP 2023 akan makin sulit karena tim-tim lawan akan sangat kompetitif.
SKOR.id - Setelah menanti 15 tahun, Ducati akhirnya berhasil kembali menjuarai ajang balapan roda dua paling bergengsi, MotoGP.
Adalah Francesco Bagnaia yang berhasil mempersembahkan gelar setelah Casey Stoner terakhir kali melakukannya pada 2007 silam.
Tidak hanya memenangi kategori pembalap, Ducati juga menyapu bersih gelar juara dunia pada dua kategori lain, tim dan konstruktor.
Torehan tersebut membuat Ducati diunggulkan untuk kembali memenangi gelar juara pada MotoGP 2023 mendatang.
Namun, bos Ducati, Davide Tardozzi, tidak sepakat. Menurutnya, persaingan musim depan akan makin ketat.
"Saya kira, MotoGP musim depan akan sangat sulit. Para rival akan sangat, sangat kompetitif," ujar Tardozzi, dikutip dari GP One.
"Tapi, saya kira, mereka akan menaruh hormat pada Ducati dan pembalap kami. Jadi, saya memilih tenang."
"Saya tahu, kami memiliki dua pembalap kuat dan motor yang mumpuni. Saya cukup tenang dengan potensi kami," ujarnya.
Tardozzi ada benarnya. Musim depan, Ducati akan diperkuat dua pembalap hebat, Francesco Bagnaia dan Enea Bastianini.
Berdua, mereka menyabet 11 kemenangan pada MotoGP 2022 atau separuh dari total balapan yang digelar sepanjang musim.
"Keduanya sangat, sangat kuat. Saya kira, ini adalah impian semua tim," Tardozzi menjelaskan.
"Tentu, Bagnaia, yang menjadi juara dunia, adalah favorit. Namun, Enea telah menunjukkan kalau dirinya telah berkembang."
"Saya percaya mereka berdua akan bekerja sama. Keduanya sudah saling memahami karena sudah kenal sejak kecil," kata Tardozzi.
Berita MotoGP lainnya:
Marc Marquez Siap Tancap Gas di MotoGP 2023
Honda Berusaha Tiru Aerodinamika Mobil Balap untuk Motor MotoGP