- Pembalap Repsol Honda, Marc Marquez, mengungkap hal yang membuatnya trauma selama MotoGP 2022.
- Marquez mengaku masih dihantui crash horor yang dialaminya di Sirkuit Mandalika saat rangkaian MotoGP Indonesia 2022.
- Crash di Mandalika bahkan membuat Marquez sempat tak ingin balapan lagi.
SKOR.id - Marc Marquez layak disebut salah satu pembalap paling bersinar pada MotoGP 2022.
Kendati banyak melewatkan balapan akibat cedera, namun Marquez menunjukkan bahwa dirinya masih menjadi pembalap terbaik Honda.
Saat tidak absen atau crash, juara dunia enam kali MotoGP itu selalu bisa finis 10 besar. Hal ini membuatnya bertengger di peringkat 13 klasemen akhir.
Namun, meskipun mengalami musim yang cukup baik, Marquez tak memungkiri jika ada momen-momen yang membuatnya trauma di MotoGP 2022.
Salah satunya adalah crash (kecelakaan) di Sirkuit Mandalika, yang membuatnya melewatkan MotoGP Indonesia 2022.
"Pada beberapa kasus crash, Anda akan mengingat semuanya. Semuanya!" kata Marquez, dilansir dari Crash.
"Indonesia? Saya hanya ingat momen sebelum crash. Saya tidak ingat apapun sejak saya melayang hingga sampai di garasi."
"Ini karena saya tidak sadar. Saya ingat saat memasuki tikungan ban belakang motor saya terkunci."
"Alhasil ban motor saya melayang dan kembali dengan cara yang sangat agresif," tutur pembalap berjuluk The Baby Alien tersebut.
Lebih lanjut, kakak dari pembalap Alex Marquez tersebut mengaku bahwa dirinya sempat ingin berhenti balapan usai mengalami crash di Mandalika.
Beruntung, sang pembalap dapat kembali menemukan motivasi dan menuntaskan musim kendati harus bertarung dengan cedera.
"Biasanya, Anda bisa menghindari crash kalau memakai ban yang lama. Anda bisa merasakan ada semacam peringatan saat kehilangan cengkeraman," ujarnya.
"Tapi, dengan ban baru, semua terasa lebih sulit. Semua menjadi begitu reaktif. Saat Anda kesulitan mengendalikannya, Anda akan crash."
"Setelah saya mengalami crash di Indonesia, saya sadar bahwa saya manusia. Saya tidak mau lagi balapan."
"Tapi (kalau berhenti di situ), itu artinya Anda hanya melihat balapan sebagai profesi, bukan passion."
"Saya akhirnya merasa bahwa saya terlindung. Ini memberi saya kepercayaan diri untuk membalap lagi, setahap demi setahap, untuk membangun kepercayaan kembali dengan motor saya," tuturnya memungkasi.
Berita MotoGP lainnya:
Jack Miller Menjalani Karier Terbaiknya di MotoGP Bersama Ducati
Honda Berambisi Rebut Kembali Gelar Juara Dunia MotoGP
Satu Lagi Rekor yang Membuat Dani Pedrosa Pantas Menjadi Legenda MotoGP