- Mattia Binotto telah resmi mundur dari jabatannya sebagai team principal Ferrari dalam ajang F1.
- Berbagai spekulasi pun mencuat terkait kelanjutan karier Mattia Binotto setelah tak lagi menangani tim Kuda Jingkrak.
- Beberapa alternatif muncul untuk Mattia Binotto, mulai dari jadi pimpinan tim rival hingga petinggi F1.
SKOR.id - Pada Selasa (29/11/2022), Mattia Binotto secara resmi mengumumkan pengunduran dirinya sebagai team principal Ferrari.
Tak sekadar mundur sebagai team principal, pria asal Italia tersebut juga mengakhiri kebersamaan dengan Tim Kuda Jingkrak yang telah berlangsung selama 28 tahun.
Selepas meninggalkan Ferrari, Mattia Binotto belum menentukan ke mana dirinya akan melanjutkan perjalanan kariernya.
Berbagai spekulasi pun mencuat. Dilansir dari Crash, empat di antaranya memiliki kemungkinan terjadi paling besar.
Alfa Romeo/Audi
Team principal Alfa Romeo, Frederic Vasseur, menjadi salah satu favorit untuk menggantikan posisi Mattia Binotto.
Jika skenario di atas terjadi, maka kursi team principal Alfa Romeo otomatis akan kosong dan segera dibutuhkan sosok pengganti.
Mattia Binotto pun dinilai sebagai sosok yang pas sebagai team principal apalagi pada musim 2026 nanti Alfa Romeo akan diambil alih oleh Audi yang butuh sosok pemimpin berpengalaman.
Jika jadi menggantikan Vasseur pada musim depan, Binotto akan punya waktu untuk beradaptasi sebelum Audi benar-benar masuk F1.
Mengingat Alfa Romeo bermarkas di Swiss, negara kelahiran Binotto, peluang pria berkacamata tersebut untuk merapat ke Alfa Romeo pun cukup besar.
Mercedes
Belakangan, beredar rumor bahwa Toto Wolff tidak akan lama lagi menjabat sebagai team principal Mercedes.
Wolff dikabarkan tengah berada dalam masa transisi sebelum mengemban jabatan eksekutif anyar di tim Silver Arrows.
Tak hanya itu, Mercedes juga berkeinginan merombak departemen mesin mereka setelah kehilangan beberapa orang kunci ke Red Bull Racing.
Entah menjadi team principal atau menangani departemen mesin, Mercedes bisa jadi rumah baru bagi Binotto.
Red Bull Racing
Sejak memutuskan berpisah dengan Honda dan mengembangkan mesin sendiri, Red Bull Powertrains, pabrikan asal Austria itu tengah mencari sosok mekanik berpengalaman.
Mereka telah merekrut Ben Hodgkinson, mantan kepala Mercedes High Performance Powertrains, untuk memimpin divisi mesin Red Bull Racing.
Dengan kegagalan membangun kerja sama dengan Porsche, Red Bull Racing mungkin ingin memperkuat jajarannya dengan merekrut figur dengan pengalaman seperti Binotto.
Petinggi F1
Setelah berkecimpung cukup lama, Ross Brawn akhirnya pensiun dari F1. Situasi ini membuat jajaran petinggi F1 memerlukan sosok sarat pengalaman untuk menggantikan Ross Brawn.
Tak hanya Ross Brawn, mantan mekanik Renault dan Williams bernama Pat Symonds juga memilih menyudahi tugas sebagai petinggi F1.
Bukan tidak mungkin Binotto akan menggantikan peran Brawn atau Symonds sebagai petinggi F1 mengingat relasinya yang cukup dekat dengan CEO F1 saat ini, Stefano Domenicali.
Mattia Binotto dan Stegano Domenicali yang sesama berasal dari Italia pernah bahu membahu dalam kubu Tim Kuda Jingrak.
Berita Formula 1 lainnya:
Bernie Ecclestone: F1 Mesti Berterima Kasih pada Max Verstappen
Nomor Mobil Pembalap F1 2023, Harapan Keberuntungan dan Takhayul
Terungkap, Ini Nomor Mobil Logan Sargeant di F1 2023