- Ducati menjadi pabrikan superior di MotoGP dan World Superbike.
- Mereka menempatkan Francesco Bagnaia dan Alvaro Bautista ke takhta juara ajang bergengsi itu.
- Direktur olahraga Paolo Ciabatti menjelaskan kombinasi yang bikin Ducati sukses.
SKOR.id - Ducati menempatkan Francesco Bagnaia dan Alvaro Bautista pada posisi yang sama dalam situasi yang dikembangkan dalam MotoGP maupun World Superbike (WSBK). Itu jadi rahasia sukses mereka.
Pabrikan Borgo Panigale menikmati pesta besar-besaran setelah menyapu gelar dalam kejuaraan besar tersebut. Dua juara dunia 2022 lahir dari garasi mereka.
Direktur Olahraga Ducati, Paolo Ciabatti, menilai keberhasilan tersebut dipicu oleh kesesuaian antara motor dan pembalap. Jurus ini yang mereka terapkan.
Kru menyiapkan motor kompetitif, sedangkan pembalap mengimbangi dengan meningkatkan kemampuannya.
“Itu selalu tentang kombinasi pembalap dan motor, yang mana kami berkembang bersama-sama. Alvaro sekarang punya feeling sama bagusnya dengan Pecco di atas Desmosedici GP. Pecco memimpin lap dua kali lebih banyak daripada Fabio Quartararo, yang finis kedua,” ia menjelaskan kepada Speedweek.com.
Triumph for https://t.co/BOMYi7dI7a Racing - Ducati team: Alvaro Bautista is Superbike World Champion!#TheReturn
???? | READ MORE ????????https://t.co/O0GgmVV7M4 pic.twitter.com/MHYIcrjE7l— Ducati Corse (@ducaticorse) November 13, 2022
“Di Le Mans, dia memimpin hingga crash sebelum akhir. Memimpin di Phillip Island, dia memutuskan membiarkan pembalap lain lewat dan finis ketiga di belakang Alex Rins dan Marc Marquez.
“Di Aragon, dia memimpin hingga lap terakhir kemudian Enea Bastianini menyalip. Pecco dominan dengan banyak nol. Itu mirip dengan Alvaro. Seandainya tidak crash karena Johny, dia akan jadi juara lebih cepat. Tapi, seperti itu adanya.”
Ciabatti yakin kerja keras akan memberikan hasil positif dan sebaliknya. Ia tidak percaya nasib sial ikut berperan.
“Kadang Anda tidak beruntung, tapi saya tak percaya nasib sial. Sebagian besar karena waktu, bahan tidak sempurna. Ada permasalahan yang perlu diselesaikan. Atau bagian tertentu dari motor yang perlu dikembangkan,” ia menuturkan.
“Ketika seorang pembalap menemukan feel motor membuat perbedaan besar. Ketika pembalap merasa mereka dapat melakukan apa yang mereka inginkan dengan motor dan ketika dia yakin dengan tim akan bisa memberikan motor sebaik mungkin untuk balapan maka itu memberikan motivasi ekstra dan kekuatan.
“Sangat mirip dengan Alvaro dan Bagnaia, meski itu awal akhir pekan yang sulit, tim menemukan solusi dan pembalap 95 persen nyaman dengan motor. Semua datang bersamaan di momen tepat dalam karier Alvaro. Menyingkirkan kesialan adalah dengan menempatkan bahan-bahan tepat bersama.”
Ciabatti memuji perubahan pembalap Spanyol tersebut yang membawanya ke takhta juara WSBK.
“Motor yang Alvaro miliki dengan kami 2019 sekarang jauh lebih baik. Alvaro telah berkembang dengan tugas selama dua tahun di Honda,” ucapnya.
“Sekarang, dia selalu kompetitif dan hampir selalu di podium. Dia dapat mengelola posisi kedua atau ketiga ketika tak ada kesempatan menang tanpa mengambil risiko tambahan.”
Berita Ducati Lainnya
Baca Juga: Bos Ducati Sebut Sebut Alvaro Bautista Pembalap Fantastis
Baca Juga: Bos Ducati: Kami Tak Butuh Marc Marquez dan Fabio Quartararo