- Honda tidak mampu memenangi balapan pada seri Kejuaraan Dunia MotoGP 2022.
- Marc Marquez yang lama absen masih menjadi pembalap terbaik Honda di klasemen akhir MotoGP 2022, ke-13.
- Juara dunia MotoGP enam kali itu pun meminta Honda melakukan sejumlah perbaikan.
SKOR.id - Kekecewaan Marc Marquez sepanjang MotoGP 2022 berlanjut hingga balapan terakhir di Sirkuit Ricardo Tormo, Valencia, Spanyol, Minggu (6/11/2022) lalu. Ia terjatuh saat berada di posisi keempat race untuk memperebutkan podium pada MotoGP Valencia.
Seperti diketahui kiprah pembalap tim pabrikan Repsol Honda tersebut absen dalam enam balapan usai finis P10 pada MotoGP Italia di Mugello, akhir Mei lalu. Setelah menjalani operasi keempat pada lengan kanannya, Marquez baru bisa kembali ke trek saat digelarnya tes di Misano, 6-7 Juni lalu.
Menjelang akhir September, juara dunia balap motor delapan kali (125cc 2010, Moto2 2012, MotoGP 2013, 2014, 2016-2019) itu turun di GP Aragon.
Namun, ia tak mampu merebut poin usai terlibat kecelakaan dengan Fabio Quartararo (Monster Energy Yamaha MotoGP) dan Takaaki Nakagami (LCR Honda Idemitsu) pada lap pertama.
Seusai DNF di Aragon, Marquez berturut-turut finis P4 di Jepang, P5 di Thailand, runner-up di Australia, P7 di Malaysia, dan kembali DNF di Valencia.
Seusai lomba di Valencia, “The Baby Alien” mengakui ia mengalami kecelakaan lowside karena terlalu lambat melakukan pengereman. Tetapi ternyata itu hanya salah satu dari beberapa problem yang dialaminya di Ricardo Tormo.
“Setelah start, saya mengalami beberapa problem. Bila dilihat kembali ke belakang, start saya pada lomba-lomba musim ini selalu bagus,” tutur Marquez.
“Saya kemudian kehilangan beberapa posisi karena tiba-tiba merasa ada yang salah. Saya merasa torsi mesin tidak sama dengan sesi latihan. Usai balapan, kami selalu menganalisis data dan memang terbukti ada masalah teknis.”
Saat kecelakaan terjadi, Marquez berada di belakang Alex Rins (Suzuki Ecstar) yang akhirnya memenangi balapan, Jorge Martin (Prima Pramac Racing-Ducati) yang finis P3, dan Jack Miller (Ducati Lenovo).
“Saya ingin finis di podium sehingga harus lebih agresif dan mengerem lebih dekat di tikungan (late braking). Itu tidak masalah untuk satu, dua, atau enam lap. Jika untuk 27 lap (seperti GP Valencia), risiko kehilangan kontrol ban depan bakal makin besar,” ucapnya.
Agar tidak mengalami problem seperti di Valencia, Marc Marquez otomatis harus secepat mungkin berada di posisi terdepan. Masalahnya, saat ini ia sepertinya tidak didukung dengan motor. Lantas, apa yang harus ditingkatkan pada Honda RC213V untuk MotoGP 2023?
“Mesin jelas penting. Jika mampu lebih cepat sekira 0,5 detik saja di setiap trek lurus, Anda akan mampu mengerem lebih cepat sehingga tak perlu mengambil risiko terlalu besar. Untuk melakukan itu, kami harus meningkatkan teknik pengereman di akhir trek lurus,” ucap Marc Marquez.
Lebih jauh Marquez menjelaskan, Honda dan dirinya juga harus meningkatkan kecepatan saat menikung (speed corner). Masalahnya, saat ini Honda RC213V dirasakannya masuk terlalu lambat saat masuk tikungan.
“Bila terlambat atau terlalu pelan saat masuk tikungan, Anda otomatis akan tertinggal saat keluar tikungan. Di beberapa sirkuit cepat seperti Phillip Island dan Valencia, kami tidak memiliki area pengereman baik di straight,” kata Marquez.
“Sepanjang akhir pekan di Valencia, saya paling banyak kehilangan waktu di Sektor 1 yang memiliki area pengereman keras sebelum Tikungan 1 dan Tikungan 2. Padahal di semua sektor kami mampu kompetitif.”
Berita MotoGP Lainnya:
Valentino Rossi: Francesco Bagnaia Buat Saya Merasa Istimewa
Bos Ducati: Francesco Bagnaia dan Enea Bastianini Tidak Perlu Jadi Teman
Fabio Quartararo Ungkap Hambatan Terbesar di MotoGP Valencia