- BMW sempat digadang-gadang menjadi pabrikan pengganti Suzuki di MotoGP.
- Mantan bos BMW, Berthold Hauser, menepis mentah-mentah rumor tersebut.
- Berthold Hauser menyarankan BMW jauh-jauh dari MotoGP dan fokus di World Superbike.
SKOR.id - Keputusan Suzuki untuk mundur dari MotoGP membuat satu slot tim pabrikan kosong pada musim depan.
Salah satu yang sempat diisukan menggantikan posisi Suzuki adalah pabrikan otomotif ternama asal Jerman, BMW.
Kabarnya, beberapa petinggi BMW bahkan sudah berkonsultasi dengan Dorna lewat telepon maupun tatap muka. Namun, tak ada langkah konkret tercipta.
Menanggapi rumor tersebut, Berthold Hauser selaku mantan bos BMW Motorrad pesimistis pabrikan asal Jerman itu akan turun di MotoGP.
Pria yang meletakkan jabatannya di BMW pada Desember 2016 tersebut melihat ada berbagai rintangan dari dalam dan luar.
"Ketika saya mengepalai divisi olahraga, opini saya menolak. Sekarang, sebagai perseorangan, saya tetap katakan tidak," kata Hauser, dikutip dari Motorsport.
"Secara pribadi dan perspektif BMW, tentu itu adalah proyek luar biasa. Saya juga ingin melihat baling-baling putih biru terlibat di sana."
"Namun, sebagai orang yang 35 tahun menjadi bagian mereka, saya lihat rintangan, batu sandungan dan angin haluan yang akan menghalangi proyek MotoGP."
“Anda akan butuh stamina hampir tak terbatas, yang sulit ditanamkan di BMW. Kami berbeda secara mendasar dari Ducati, KTM atau partisipan MotoGP lainnya," tuturnya.
Secara khusus, Hauser menyebut aspek finansial sebagai salah satu penghalang utama BMW berkompetisi di MotoGP.
"Itu butuh pengeluaran besar selama bertahun-tahun. Masalahnya, menurut pendapat saya, sukses dan target hasil tidak bisa direncanakan dalam balapan," katanya.
"Pertama, target keberhasilan dalam proyek MotoGP akan sangat ketat sama seperti rencana proyek."
"Kedua, jika terjadi penundaan, banyak yang menarik diri dari berbagai sisi dan menimbulkan efek kontraproduktif," ujarnya.
Hauser juga mengingatkan persaingan dalam balap motor elite sangat keras. Tim-tim yang sudah eksis tak mungkin memberi ampun kepada BMW, meski statusnya pendatang baru.
Ia pun menyarankan agar BMW lebih main aman di kolam yang sudah dikenal, yakni World Superbike.
"Tim-tim top dan lawan di MotoGP tak akan melepaskan gas demi BMW. Itu akan jadi paceklik panjang sebelum Anda bisa melihat kesuksesan," tuturnya.
"Anda juga harus bisa makan kotoran sebelum menyantap menu pemenang. Itu kenapa menurut opini pribadi saya, BMW Motorrad seharusnya bertahan di World Superbike."
"Untuk saat ini, saya hanya berharap semoga BMW bisa memenangi titel dengan produk S1000RR. Itu saja sudah luar biasa positif. Lebih baik jauh-jauh dari MotoGP," ujarnya.
Artikel ini telah tayang di Motorsport Indonesia dengan judul "BMW Disarankan Tak Terlibat di MotoGP".
Berita MotoGP lainnya:
MotoGP Austria 2022: Fabio Quartararo Optimistis di Chicane Baru, Khawatir dalam Menyalip
MotoGP Austria 2022: Makin Fit, Aleix Espargaro Siap Melesat di Red Bull Ring
MotoGP Austria 2022: Maverick Vinales Berpotensi Pecahkan Rekor Penting