- Keberhasilan Stoffel Vandoorne menjadi juara dunia Formula E 2021-2022 diiringi sejumlah fakta menarik.
- Selain itu, pencapaian Stoffel Vandoorne ini juga memiliki makna tersendiri untuk negara asal dan juga tim yang diperkuat.
- Formula E 2021-2022 juga menandai musim terakhir Mercedes-EQ Formula E Team mentas di ajang balap mobil listrik ini.
SKOR.id - Musim kedelapan dari ajang Formula E resmi berakhir pada Minggu (14/8/2022) yang ditandai dengan digelarnya balapan pamungkas di Seoul, Korea Selatan.
Gelar juara dunia Formula E 2021-2022, baik untuk kategori pembalap maupun tim, baru bisa ditentukan pada balapan kedua Seoul ePrix yang dihelat hari ini.
Untuk kategori pembalap, gelar juara dunia Formula E 2021-2022 pada akhirnya resmi disandang oleh Stoffel Vandoorne (Mercedes-EQ Formula E Team).
Pembalap asal Belgia itu finis di puncak klasemen dengan torehan 213 poin dari 16 balapan atau unggul 33 angka dari pesaing terdekatnya, Mitch Evans (Jaguar TCS Racing).
Ada sejumlah fakta menarik terkait keberhasilan Stoffel Vandoorne menjadi juara dunia Formula E 2021-2022 yang akan dirangkum dalam Skor x berikut ini:
Juara Dunia Paling Jarang Menang
Stoffel Vandoorne tercatat sebagai juara dunia Formula E dengan jumlah kemenangan tersedikit dalam satu musim kompetisi.
Sepanjang Formula E 2021-2022, pembalap 30 tahun ini hanya mampu mencetak satu kemenangan dari total 16 balapan yang diikuti.
Satu-satunya kemenangan Vandoorne pada musim ini didapatkan saat Monaco ePrix (balapan keenam) dihelat pada 30 April lalu.
View this post on Instagram
Juara Dunia Paling Konsisten Naik Podium
Berkebalikan dengan catatan di atas, Stoffel Vandoorne tercatat sebagai juara dunia Formula E yang paling konsisten naik podium.
Dari 16 balapan yang digelar pada musim ini, ia tercatat delapan kali finis di posisi tiga besar sehingga berhak naik podium.
Selain saat memenangi Monaco ePrix, Vandoorne juga naik podium ketika jadi runner up driyah ePrix (I), New York City ePrix (II), London ePrix (I), dan Seoul ePrix (II).
Pembalap yang pernah mentas di F1 bersama McLaren ini juga naik podium setelah finis ketiga di Rome ePrix I serta Berlin ePrix I dan II.
Juara Dunia dengan Perolehan Poin Terbanyak
Konsistensi yang ditunjukkan Stoffel Vandoorne membawanya ke catatan selanjutnya, yakni juara dunia dengan torehan poin terbanyak.
Catatan ini memang "terbantu" dengan fakta Formula E 2021-2022 yang menggelar 16 balapan dalam satu musim, terbanyak dibandingkan edisi-edisi sebelumnya.
Akan tetapi, torehan 213 poin yang dibukukan Vandoorne sepanjang musim ini tetap saja patut mendapat apresiasi.
Terlebih ia tampil cukup konsisten dan hanya sekali gagal mendapat poi saat finis ke-11 di Mexico City ePrix.
Juara Dunia Pertama asal Belgia
Keberhasilan Stoffel Vandoorne menjuarai Formula E 2021-2022 juga menjadi catatan manis tersendiri bagi Belgia.
Pasalnya, Belgia kini bisa menyejajarkan diri dengan Swiss, Portugal, Belanda, Brasil, dan Prancis yang sama-sama memiliki pembalap juara dunia Formula E.
Hanya saja, dua negara yang disebut terakhir sedikit lebih baik karena sudah dua kali merebut gelar juara dunia ajang balap mobil listrik ini.
Brasil punya dua juara, Nelson Piquet Jr. (2014-2015) dan Lucas di Grassi (2016-2017). Sedangkan Prancis punya Jean-Eric Vergne yang juara musim 2017-2018 dan 2018-2019.
Perpisahan Manis Mercedes dengan Formula E
Keberhasilan Stoffel Vandoorne jadi juara dunia Formula E 2021-2022 juga menghadirkan catatan manis untuk tim yang diperkuatnya, Mercedes-EQ Formula E Team.
Pasalnya, ini merupakan kali kedua Mercedes-EQ Formula E Team mampu mengantar pembalapnya jadi juara dunia Formula E setelah musim lalu sukses dengan Nyck de Vries.
Tak hanya itu, mereka juga jadi juara dunia tim dalam dua musim terakhir (2020-2021 dan 2021-2022). Pencapaian ini tak lepas dari kontribusi apik Vandoorne dan De Vries.
Sayang, Mercedes yang tengah berada di puncak kejayaan justru sudah mantap untuk hengkang dari kompetisi Formula E pada akhir musim ini.
Pabrikan asal Jerman itu disebut ingin lebih berkonsentrasi dengan ajang F1 dan sembari mengatur fokus sumber daya untuk pengembangan kendaraan listrik.
Dengan demikian, Mercedes tak akan ikut serta saat Formula E mulai memasuki Gen3 pada kompetisi 2022-2023.
Skor 5/7/8/10 Lainnya:
Skor 5: Pevoli Veteran yang Diprediksi Moncer dalam FIVB Men's World Championship 2022
Skor 5: Pemain dengan Koleksi Gol Terbanyak pada Pekan Perdana Liga Italia