- Helmut Marko menyebut gaya mengemudi Max Verstappen tidak cocok untuk mengendarai mobil Formula 1 generasi baru.
- Ini menjadi salah satu faktor penyebab menurunnya performa Max Verstappen dalam beberapa seri pertama F1 2022.
- Red Bull Racing memiliki pekerjaan yang harus dilakukan jika mereka ingin bisa bersaing dengan Ferrari.
SKOR.id - Penasihat tim Red Bull Racing, Helmut Marko, menyebut gaya mengemudi Max Verstappen tidak cocok untuk mengendarai mobil Formula 1 generasi baru.
Dalam tiga seri pertama musim 2022, Max Verstappen baru sekali memenangi balapan di GP Arab Saudi. Sisanya, ia gagal menyelesaikan lomba.
Helmu Marko pun menilai penurunan performa Max Verstappen terjadi karena gaya agresifnya di belakang kemudi tidak optimal untuk mobil generasi baru.
Penurunan itu terlihat jelas jika dibandingkan dengan performa Max Verstappen musim lalu yang mendominasi rekan setimnya, Sergio Perez.
Keadaan berubah pada musim ini. Perez bahkan mampu mengungguli Verstappen dalam sesi kualifikasi GP Arab Saudi dan mengeklaim pole position perdana dalam kariernya.
“(Musim ini) Perez jauh lebih dekat dengan Max daripada yang terjadi pada tahun 2021,” kata Marko kepada F1-Insider.
“Penjelasan paling sederhana untuk ini adalah mobil-mobil baru punya downforce yang lebih cocok untuk beberapa pengemudi."
“Di Australia, Verstappen tidak beruntung dengan bendera merah dan kemudian dengan (masalah) setir. Sedangkan Perez sangat senang dengan set-up mobil," katanya.
“Max merasa lebih sulit. Ia belum menemukan keseimbangan yang tepat. Oleh karena itu, ia tak memiliki kepercayaan penuh pada mobil. Gaya mengemudi agresifnya tidak cocok dengan mobil baru.”
Sementara itu, Red Bull Racing jadi satu-satunya tim yang mampu menantang Ferrari sejauh ini.
Namun, keandalan mobil RB18 yang buruk memungkinkan Ferrari membuka celah yang cukup nyaman di puncak klasemen kategori pembalap maupun konstruktor.
Verstappen mengakhiri dua dari tiga balapan dengan hasil gagal finis saat menduduki peringkat kedua.
Bahkan, Red Bull Racing sama sekali tak mendapat poin dalam seri perdana di Bahrain setelah Verstappen dan Perez secara bergantian mengalami masalah teknis di akhir lomba.
Marko sadar Red Bull Racing memiliki pekerjaan yang harus dilakukan jika mereka ingin bisa bersaing dengan Ferrari yang tampil sangat baik di awal musim ini.
Namun, ia juga menjelaskan kepada Verstappen bahwa perjalanan menuju gelar juara F1 2022 masih panjang dan ada banyak poin untuk diperebutkan.
“Saya mengatakan kepadanya bahwa kami masih memiliki 20 balapan tersisa, dengan lebih dari 500 poin untuk diperebutkan termasuk dari balapan sprint dan lap tercepat," katanya.
“Namun, Ferrari punya mobil yang sangat andal dan cepat di segala kondisi. Mereka tampaknya selalu melaju di jendela ban yang tepat sejak awal."
“Ini lebih sulit dengan mobil kami. Kami membutuhkan waktu lebih lama untuk melakukan ini. Kami harus bekerja untuk itu,” ujarnya memungkasi.
Baca Berita F1 Lainnya:
Rencana Lewis Hamilton Beli Chelsea Tuai Komentar Max Verstappen
Makna Penting F1 GP Emilia Romagna 2022 untuk Max Verstappen