- Pihak Formula 1 mengambil langkah tegas atas serangan Rusia ke Ukraina.
- Tak hanya membatalkan balapan di Negeri Beruang Merah pada musim ini, F1 juga membatalkan kontrak dengan penyelenggara GP Rusia.
- Dengan kata lain, F1 tak akan menggelar balapan lagi di Rusia hingga waktu yang tak ditentukan.
SKOR.id - Serangan militer yang dilakukan Rusia ke wilayah Ukraina mendominasi pemberitaan di media belakangan ini.
Invasi yang telah berlangsung selama sepekan terakhir tersebut menimbulkan dampak sangat besar tak terkecuali terhadap dunia olahraga.
Sebagai salah satu olahraga yang menggelar kompetisi di Rusia, Formula 1 telah mengambil sikap tegas.
Pihak penyelenggara ajang balap jet darat tersebut resmi membatalkan GP Rusia yang musim ini dijadwalkan berlangsung pada 23-25 September 2022 di Sirkuit Sochi.
Namun, ketegasan F1 ternyata tak berhenti di situ. Beberapa saat yang lalu, mereka juga memastikan membatalkan kontrak yang telah dijalin dengan penyelenggara GP Rusia.
"Kami mengonfirmasi bahwa kami telah memutus kontrak dengan promotor GP Rusia," bunyi pernyataan resmi F1, dilansir dari Tuttomotoriweb.
"Ini berarti di masa depan tidak lagi akan ada kompetisi di wilayah tersebut."
Dengan kata lain, F1 telah resmi membatalkan, bukan hanya GP Rusia musim ini tetapi juga balapan di Negeri Beruang Merah pada tahun-tahun berikutnya.
Hal ini ironis, mengingat musim ini seharusnya menjadi perpisahan F1 dengan Sirkuit Sochi yang digunakan menggelar balapan sejak 2014.
Mulai 2023, GP Rusia rencananya akan digelar di Igora Drive dekat St. Petersburg. Namun, dengan pengumuman baru ini, rencana tersebut batal.
Dengan demikian, satu-satunya cara kembali menggelar balapan F1 di Rusia adalah dengan mengajukan proposal kontrak anyar.
Namun, hal tersebut dirasa mustahil jika melihat kondisi di Rusia saat ini. Terlebih, Liberty Media selaku pemegang hak komersil F1 berasal dari Amerika Serikat.
Sudah menjadi rahasia umum jika negara adidaya tersebut jarang terlihat akur dengan pemerintah Rusia.
Hampir bersamaan dengan pengumuman ini, FIA selaku regulator balap mobil dunia, mengeluarkan kode etik yang khusus mengikat pembalap asal Rusia dan Belarus.
Beberapa poin di antaranya adalah tampilan simbol, warna, dan bendera nasional Rusia dan Belarus dilarang ditampilkan maupun dicantumkan di seragam, pakaian, maupun barang pribadi lainnya.
Lagu kebangsaan Rusia dan Belarus juga dilarang untuk diputar di ajang yang diselenggarakan oleh FIA.
Meski belum melarang pembalap asal Rusia dan Belarus untuk berpartisipasi tetaou FIA tak menutup kemungkinan mengambil tindakan lebih tegas ke depannya.
Sejauh ini, Inggris dan Jerman telah mengambil tindakan boikot terhadap pembalap asal Rusia.
Hal ini membuat nasib pembalap Haas asal Rusia, Nikita Mazepin, makin berada di ujung tanduk.
Berita Formula 1 lainnya:
Nikita Mazepin Masih Bisa Tampil di F1 dengan Status Atlet Netral
Debut di F1 2022, Guanyu Zhou Ingin Beri Bukti Kelayakan
Kemampuan Fisik Yuki Tsunoda Meningkat Jelang F1 2022