- Spekulasi soal calon tandem Marc Marquez di Repsol Honda pada masa depan terus bergulir.
- Fabio Quartararo sempat disebut sebagai pendamping ideal tetapi gaji yang terlalu tinggi dinilai akan memberatkan Honda.
- Pengamat MotoGP, Carlo Pernat, menyebut Joan Mir akan menjadi pilihan yang lebih ekonomis buat Honda.
SKOR.id - MotoGP 2022 belum juga bergulir tetapi spekulasi soal perpindahan pembalap untuk musim selanjutnya sudah mulai bergulir.
Bursa perpindahan pembalap jelang MotoGP 2023 diprediksi berlangsung seru mengingat sejumlah rider bakal habis masa kontraknya pada akhir musim ini.
Repsol Honda yang dalam beberapa tahun terakhir terus mencari pendamping sepadan bagi Marc Marquez pun diperkirakan jadi salah satu tim yang aktif bermanuver.
Sejak tampil di kelas utama pada MotoGP 2013, Marc Marquez menjelma menjadi sosok terpenting dalam pengembangan motor Honda.
Banyak pembalap telah dipasangkan dengan The Baby Alien tetapi hanya segelintir yang mampu mengimbangi kemampuannya.
Praktis hanya Dani Pedrosa, rekan Marc Marquez pada musim 2013-2018, yang mampu secara konsisten tampil kompetitif di MotoGP.
Sedangkan Jorge Lorenzo (musim 2019), Alex Marquez (2020), dan Pol Espargaro (2021) dinilai masih jauh dari harapan.
Saat Marc Marquez dihantam cedera pada awal 2020, yang efeknya masih terasa hingga musim lalu, kebutuhan Honda akan rider berkualitas lainnya makin mendesak.
Nama Fabio Quartararo pun disebut menjadi kandidat utama. Sang manajer bahkan mengungkap Honda telah melakukan pendekatan dengan juara dunia MotoGP 2021 itu.
Akan tetapi, niat Honda bakal terbentur biaya karena Quartararo disebut meminta gaji sebesar 20 juta euro (sekitar Rp322,6 miliar) setahun.
Melihat nilai fantastis itu, terlebih Marc Marquez juga bergaji tinggi, bukan tidak mungkin Repsol Honda akan mencari alternatif lain.
Juara dunia MotoGP 2020, Joan Mir, pun masuk radar Honda untuk dijadikan pendamping Marc Marquez.
"Honda berusaha mati-matian merekrut pembalap juara dan itu adalah langkah tepat untuk dilakukan. Ada dua nama, Quartararo dan Mir," kata Carlo Pernat dikutip dari GP One.
"Sepertinya, Joan yang akan berakhir di sana karena biayanya lebih rendah dan dia sosok yang tepat," pengamat MotoGP itu melanjutkan analisisnya.
Pada kesempatan itu, Carlo Pernat juga mengomentari kondisi Marc Marquez yang dinilainya belum cukup membaik.
"Marc ingin tahu apakah dia bisa balapan. Belum jelas berapa waktu yang dibutuhkan untuk pemulihan," tutur Pernat.
"Ketika tidak ada yang dikatakan, itu artinya tidak ada kabar positif. Saya kira Marquez tidak akan tampil dalam tes Februari," ujarnya memungkasi.
Cedera memang masih menjadi momok bagi seorang Marc Marquez. Ia bahkan sempat absen semusim penuh pada MotoGP 2020 akibat mengalami cedera lengan kanan.
Usai dinyatakan sembuh, Marc Marquez perlahan berusaha menemukan kembali performa terbaiknya bersama Repsol Honda pada MotoGP 2021.
Sempat keteteran, sinyal kebangkitan itu akhirnya muncul saat Marc Marquez memenangi GP Jerman, San Marino, dan Americas. Ia juga sekali finis runner up di GP Aragon.
Sayang, momentum itu harus terhenti pada GP Algarve yang jadi seri ke-17 dari 18 agenda balap MotoGP 2021.
Saat itu, Marc Marquez mengalami kecelakaan saat latihan yang menimbulkan masalah penglihatan ganda. Ia pun terpaksa absen pada dua seri pamungkas musim lalu.
Lihat postingan ini di Instagram
Berita Marc Marquez lainnya:
Alberto Puig: Marc Marquez adalah Michael Jordan di MotoGP
Casey Stoner Ungkap Kesalahan Fatal Honda, Ada Faktor Marc Marquez