- Stefan Bradl menganggap sosok Marc Marquez tak lebih hebat dibandingkan Maverick Vinales.
- Pembalap asal Jerman ini menilai Marc Marquez masih butuh waktu untuk menemukan konsistensi.
- Maverick Vinales dianggap bisa tampil bagus kendati tengah dibebani dengan perpisahan dari Yamaha.
SKOR.id - Pembalap penguji Honda, Stefan Bradl, menganggap kualitas Maverick Vinales satu tingkat di atas Marc Marquez.
Pembalap Monster Energy Yamaha, Maverick Vinales, menjadi salah satu rider yang sempat dijagokan menjadi juara dunia MotoGP musim ini.
Berbekal kemenangan sensasionalnya di seri pertama, MotoGP Qatar, Vinales dianggap punya kualitas mumpuni untuk meraih titel kampiun.
Sayang, prestasi Vinales mulai melorot di seri Eropa. Fakta bahwa dirinya finis terakhir di MotoGP Jerman jadi bukti sahih.
Pembalap berjulukan Top Gun tersebut memang mampu bangkit di seri selanjutnya, MotoGP Belanda, dengan naik podium kedua.
Namun, pencapaiannya ini harus diwarnai dengan berita buruk. Tak lama setelah berlaga di Sirkuit Assen, Vinales umumkan berpisah dengan Yamaha.
Perlakuan Yamaha yang menganggapnya sebagai "anak tiri" ditengarai jadi penyebab utama dirinya hengkang usai MotoGP 2021.
Pabrikan garpu tala tersebut dinilai lebih memilih mengembangkan motor menurut "pesanan" Fabio Quartararo.
Namun, ternyata masih ada pembalap yang penampilannya lebih mengecewakan daripada Vinales, yakni Marc Marquez.
Fakta ini diungkapkan pembalap penguji Honda, Stefan Bradl, dalam wawancaranya dengan media Jerman, Speedweek.
"Saya melihat masalah Vinales lebih ke pikirannya. Sepanjang musim, dirinya terus membalap dengan memikirkan perpisahannya dengan Yamaha," tuturnya.
"Tapi, lihatlah Marc. Dia membuat dua kesalahan di Assen (MotoGP Belanda), waktu FP2 dan kualifikasi. Alhasil, dia harus start di posisi 20," ujar Bradl menambahkan.
Lebih lanjut, Bradl pun menyoroti inkonsistensi Marquez yang terus melakukan kesalahan sehingga gagal mengawali balapan dari posisi terdepan.
"Dua atau tiga kesalahan kecil saat kualifikasi, membuat catatan waktu menurun 0,2-0,3 detik, bisa membuat posisi Anda melorot ke peringkat 17 atau 20."
"Akibatnya, balapan terpengaruh. Saya hanya ingin menegaskan bahwa setiap sesi latihan dan lap yang Anda selesaikan, berpengaruh pada prestasi Anda."
"Inilah yang akan membuat penampilan Anda konsisten, jadi bisa langsung lolos ke sesi kualifikasi kedua (Q2)," tutur Bradl.
Bradl juga menilai bahwa persaingan di MotoGP saat ini sangat ketat, sehingga kesalahan sekecil apapun bisa berakibat fatal.
"Saat ini, tidak ada waktu untuk membandingkan material baru atau menjajal komponen anyar. Pertarungan sudah dimulai sejak FP1," tutur Bradl.
"Sejak latihan pertama dimulai, para pembalap sudah bertarung untuk mencatat waktu lap terbaik. Semuanya ingin langsung lolos Q2," ujarnya memungkasi.
Ikuti juga Instagram, Facebook, dan Twitter dari Skor Indonesia.
Lihat postingan ini di Instagram
Berita Marc Marquez lainnya:
Franco Morbidelli Tak Ingin Jadikan Valentino Rossi dan Marc Marquez Tolok Ukur
Hengkang dari Yamaha, Maverick Vinales Butuh Motor Seperti Milik Marc Marquez
Tampil Cepat di Jerman dan Belanda, Marc Marquez ''Si Juara Dunia'' Telah Kembali