- Yuki Tsunoda berharap F1 GP Monako lebih bersahabat ketimbang GP Spanyol.
- Belum pernah turun di Monako, Yuki Tsunoda cukup yakin dengan pengalaman membalap di sirkuit jalanan Macau.
- Pembalap asal Jepang itu berharap FP1 dan FP2 GP Monako 2021 berjalan mulus.
SKOR.id - Yuki Tsunoda mengaku move on dari tragedi gagal finis karena masalah mesin di F1 GP Spanyol 2021, 9 Mei lalu.
Pembalap AlphaTauri itu tak sabar melakoni debut di GP Monako 2021 dan berharap tak ada lagi masalah teknis.
Sempat menyalahkan tim AlphaTauri karena gagal finis, Yuki Tsunoda mengaku sudah lebih baik secara pribadi.
Dan, dia mengaku fokus pada F1 2021 yang akan menyambangi Sirkuit jalanan Monte Carlo, Monako, akhir pekan ini.
"Saya sangat menantikan Monako, tentu karena Spanyol adalah akhir pekan yang berat bagi saya," katanya dilansir Crash.net.
"Saya tak senang dengan gaya membalap selama kualifikasi hingga membuat sebuah kesalahan. Namun, saya sudah belajar untuk menerima."
"Hal seperti ini mungkin terjadi dan saya sudah move on. Sejauh ini, saya baru balapan di F1 pada empat akhir pekan."
"Sekarang saatnya atur ulang pikiran. Saya sedang fokus dengan gaya balap dan beradaptasi sebanyak mungkin dengan mobil (AlphaTauri)."
Meski nihil pengalaman balapan di Monako, pembalap asal Jepang tersebut cukup yakin akan tampil maksimal di sana.
Pengalaman mengaspal di sirkuit jalanan Macau jadi acuan dalam menyiapkan strategi khusus untuk menaklukkan Monako.
"Saya belum pernah balapan di Monako, di kategori apapun. Namun, saya pernah balapan di Macau. Jadi, ada pengalaman di lintasan jalan raya."
"Anda hanya perlu pendekatan sedikit berbeda di lintasan jalan raya seperti Monako. Sadar diri bahwa saya belum pernah turun di sana."
"Evolusi lintasan menjadi faktor terbesar di sana dengan grip yang rendah di awal tetapi terus berubah di setiap sesinya," katanya.
Yuki Tsunoda akan memaksimalkan latihan bebas pertama dan kedua untuk mendapat lebih banyak waktu mengaspal di Monte Carlo.
Dengan demikian, proses adaptasi untuk race day GP Monako akan lebih mudah dilakoni untuk pembalap kelahiran tahun 2000 tersebut.
"Kuncinya adalah jangan membuat kesalahan di FP1 dan FP2 jika ingin lebih memaksimalkan waktu di lintasan," ucapnya.
"Saya akan memastikan tak kehilangan konsentrasi. Saya yakin bisa adaptasi karena telah menghabiskan banyak waktu di simulator."
Ikuti juga Instagram, Facebook, YouTube, dan Twitter dari Skor Indonesia.
VIDEO: Kilas Balik Hat-Trick Sensasional Raheem Sterling Lawan Brighton https://t.co/OShUdjQxJR— SKOR.id (@skorindonesia) May 18, 2021
Berita Formula 1 Lainnya:
McLaren Sambut F1 GP Monako dengan Livery Spesial
Kimi Raikkonen Gelar Sayembara Desain Sepatu untuk Aksi Sosial