- Dua balapan di Sirkuit Motorland Aragon akan menjadi periode krusial bagi Fabio Quartararo.
- Pembalap Yamaha itu perlu meraih poin sebanyak mungkin demi menjaga posisinya di puncak klasemen.
- Fabio Quartararo berharap cuaca di Aragon lebih bersahabat ketimbang saat GP Prancis.
SKOR.id – Dua pekan ke depan menjadi periode krusial bagi Fabio Quartararo. Pembalap Petronas Yamaha SRT itu harus memperbaiki performa setelah hasil buruk dalam Grand Prix (GP) Prancis.
Tak ada cara lain bagi Fabio Quartararo untuk mempertahankan posisinya sebagai pemuncak klasemen sementara MotoGP 2020. Ia perlu mendulang poin sebanyak mungkin di sisa lima seri musim ini.
Lima balapan terakhir di mulai dengan double-header (dua seri beruntun) di Sirkuit Aragon, Spanyol. Trek ini jadi tuan rumah GP Aragon (16-18 Oktober 2020) dan GP Teruel (23-25 Oktober 2020).
Saat ini, Fabio Quartararo memang masih berada di puncak klasemen sementara MotoGP 2020. Namun ia gagal memaksimalkan keuntungan yang diraihnya dalam GP Prancis, akhir pekan lalu.
Selain tampil di rumah sendiri, pembalap asal Prancis itu juga memulai balapan di Sirkuit Bugatti, Le Mans dari posisi start terdepan. Namun, pada akhirnya hanya mampu finis kesembilan.
Alhasil, posisi Fabio Quartararo masih sangat rawan. Tiga pembalap di belakangnya: Joan Mir (Suzuki), Andrea Dovizioso (Ducati), dan Maverick Vinales (Yamaha) berpeluang menggesernya.
Setelah sembilan seri, Quartararo telah mengoleksi 115 poin, Joan Mir 105 poin, Andrea Dovizioso 97 poin, dan Maverick Vinales 96 poin. Dan tentu ia tak ingin kehilangan posisi di puncak klasemen.
Jadwal MotoGP Aragon 2020 https://t.co/tVLFu1pAji— SKOR Indonesia (@skorindonesia) October 15, 2020
Untuk itu, Fabio Quartararo wajib tampil maksimal pada MotoGP Aragon 2020, akhir pekan ini. Jika sama seperti di Prancis atau lebih buruk lagi, kemungkinan besar ia terlempar dari posisinya.
Pembalap berjuluk El Diablo itu berharap cuaca di Aragon nanti akan lebih bersahabat. Tak seperti pada GP Prancis yang berlangsung di trek basah akibat hujan yang mengguyur Sirkuit Bugatti.
Maklum, Quartararo lebih nyaman dan cepat balapan di lintasan kering. GP Prancis adalah kali pertama dirinya menjalani perlombaan MotoGP dalam kondisi basah.
“Tentu saja, kami perlu melihat seperti apa kondisi di sana (Aragon). Mudah-mudahan tidak sesulit (balapan) sebelumnya,” ujar Fabio Quartararo.
“Yang pasti kami berada di posisi yang bagus menuju ke Aragon. Itu trek yang mungkin sedikit sulit untuk kami (Yamaha), namun kami punya motivasi ekstra,” lanjutnya.
Ya, El Diablo berambisi segera meraih kemenangan perdananya di Sirkuit Aragon. Sepanjang kariernya, baik di kelas Moto3, Moto2, dan MotoGP, Quartararo belum pernah meraih podium di sana.
Pencapaian terbaik Fabio Quartararo di Sirkuit Aragon terjadi pada MotoGP 2019. Ketika itu, pembalap 21 tahun tersebut finis di urutan kelima.
Ikuti juga Instagram, Facebook, YouTube, dan Twitter dari Skor Indonesia.
Berita MotoGP Lainnya:
Joan Mir Lega Masih Bisa Jaga Jarak dari Fabio Quartararo
Valentino Rossi Apes Gagal Finis dalam 3 Balapan Beruntun