- Andrea Dovizioso mengaku dirinya melakukan kesalahan fatal pada GP Prancis, akhir pekan lalu.
- Pembalap Ducati itu optimistis peluang menjadi juara dunia MotoGP 2020 masih terbuka untuknya.
- Andrea Dovizioso ingin membayar kesalahannya di Prancis dalam GP Aragon, akhir pekan ini.
SKOR.id – Wajar Andrea Dovizioso kecewa dengan hasil yang diraihnya dalam Grand Prix (GP) Prancis, pekan lalu. Ia harus kehilangan podium karena melakukan kesalahan fatal.
Pembalap Ducati Team itu memilih ban soft (lunak) di depan dan belakang. Awalnya berjalan baik bagi Andrea Dovizioso selama Sirkuit Bugatti, Le Mans, basah akibat guyuran hujan.
Namun pada lap-lap akhir, di saat trek mulai kering, Dovizioso, yang sempat memimpin, kehilangan momentum karena bannya aus. Akibatnya, ia harus puas finis di posisi keempat.
Dovizioso tak menyangka hujan reda saat race masih berlangsung. Runner-up 3 kali MotoGP itu memprediksi trek tetap basah hingga akhir lomba sehingga berani memakai ban soft.
“Saya harus membayar mahal untuk pemilihan ban. Saya pakai soft-soft dan trek mengering pada lap-lap akhir. Akibatnya, saya tidak bisa menjaga kecepatan,” jelas Dovizioso.
“Saya melambat (jelang akhir balapan). Ban belakang habis dan saya tidak bisa melakukan apa-apa lagi. Jelas mengecewakan karena saya pikir bisa meraih lebih banyak poin.”
Kendati demikian, Andrea Dovizioso meyakini persaingan juara dunia masih terbuka setelah dirinya sukses memangkas gap dengan pemuncak klasemen sementara, Fabio Quartararo.
Kini, Dovizioso berjarak 18 poin dari rider Petronas Yamaha SRT itu. Sebelum GP Prancis, keduanya terpaut 24 poin. Ia juga menggeser Maverick Vinales dari posisi ketiga klasemen.
Skortips: 7 Rekomendasi Smartwatch Terbaik untuk Olahraga https://t.co/9dd5FrzInM— SKOR Indonesia (@skorindonesia) October 15, 2020
Ini membuat optimismenya kembali. Bagi Andrea Dovizioso, segala hal yang dialaminya di Le Mans akan jadi modal bagus menghadapi seri selanjutnya, GP Aragon, 16-18 Oktober 2020.
Meski menilai Sirkuit Aragon, Spanyol sebagai trek aneh, rekor Ducati di sana memberikan asa besar bagi Dovizioso untuk bisa terus menjaga peluang menjadi juara dunia musim ini.
Dalam dua balapan terakhir di Aragon, pria asal Italia tersebut sukses menjadi runner-up. Pada edisi 2018 dan 2019, ia hanya kalah dari Marc Marquez (Repsol Honda).
Dengan absennya Marc Marquez, tentu peluang Andrea Dovizioso merebut kemenangan sangat terbuka. Dan perlu diingat, balapan di Sirkuit Aragon akan digelar dua kali.
Artinya, dengan kata lain, ini bisa keuntungan besar bagi Dovizioso. Tetapi, sang rider tidak ingin sesumbar karena apa pun bisa terjadi saat balapan, khususnya pada MotoGP 2020.
“Aragon trek yang aneh. Ban, seperti di setiap balapan, akan menentukan. Di atas kertas, Yamaha sangat kuat, namun mereka, seperti kami, juga punya batas,” kata Dovizioso.
“Jadi, kami harus tetap bekerja keras mencari set-up motor yang tepat. Tahun lalu kami finis kedua dan jika bisa meraih banyak poin di sana, maka peluang (juara) bakal makin terbuka.”
Ikuti juga Instagram, Facebook, YouTube, dan Twitter dari Skor Indonesia.
Berita MotoGP Lainnya:
Belum Pulih, Comeback Marc Marquez di MotoGP 2020 Harus Tertunda