- Rio Haryanto menjadi pembalap pertama dan satu-satunya dari Indonesia sejauh ini yang pernah turun di F1.
- Hingga saat ini, belum ada pembalap Indonesia di Moto2 dengan torehan sebaik Doni Tata Pradita.
- Sebagian besar pembalap Indonesia yang turun di level dunia biasanya tidak bertahan lama.
SKOR.id - Sejumlah pembalap Indonesia tercatat pernah berusaha mengharumkan nama bangsa di ajang balap dunia. Baik itu roda dua maupun roda empat.
Sebagian besar mereka memang sulit bertahan karena berbagai kondisi.
Namun, upaya para pembalap tersebut bagaimanapun patut diapresiasi karena mampu menembus level elite dunia.
Skor.id coba merangkum 10 pembalap yang pernah turun di kejuaraan atau ajang level dunia.
Termasuk tiga pembalap yang sedang turun musim ini.
1. Rio Haryanto
Pemuda asal Solo, Jawa Tengah, ini menjadi pembalap pertama Indonesia yang turun di ajang balap mobil paling bergengsi di dunia, Formula 1 (F1). Itu terjadi pada 2016 lalu.
Sayang, Rio belum mampu mencetak poin dari 12 kali turun bersama Tim Manor Racing MRT. Kendala sponsor membuatnya tidak bisa turun penuh hingga lomba penutup (putaran 21) di Abu Dhabi.
2. Doni Tata Pradita
Seperti Rio, Doni Tata Pradita juga menjadi pembalap Indonesia pertama yang mampu menembus ajang tertinggi dengan turun di kelas 250 cc Kejuaraan Dunia Balap Motor pada 2008.
Dari 16 lomba yang dikuti pada musim 2008, Doni Tata mampu mencetak 1 poin, tepatnya saat finis di posisi ke-15 GP Cina.
Pembalap asal Yogyakarta itu kembali turun di balap level kedua Kejuaraan Dunia Balap Motor itu pada 2013. Bersama Tim Federal Oil Gresini, Doni Tata turun di kelas Moto2 dan kembali hanya merebut 1 poin saat finis ke-15 di GP Australia.
Sebelum turun di Moto2, Doni Tata juga sempat berlaga di Kejuaraan Dunia Supersport, balap motor kelas 600 cc yang menjadi supporting race Kejuaraan Dunia Superbike (WorldSBK).
Doni Tata mampu merebut 8 poin di ajang balap motor yang pernah dijuluki “balap resmi ala pembalap jalanan” tersebut.
3. Dimas Ekky Pratama
Setelah debut sebagai wild card di GP Malaysia 2017 (finis ke-23) dan GP Catalunya 2018 (24), Dimas Ekky Pratama akhirnya turun penuh di kelas Moto2 pada 2019.
Turun dalam 14 lomba Moto2 2019 bersama Idemitsu Honda Team Asia pimpinan Hiroshi Aoyama, Dimas Ekky gagal merebut poin. Karena cedera, ia pun sempat digantikan Andi Farid Izdihar di Misano dan Gerry Salim di Aragon.
4. Rafid Topan Sucipto
Kelas Moto2 di Kejuaraan Dunia Balap Motor juga pernah diikuti Rafid Topan Sucipto pada musim 2013. Turun 17 lomba bersama QMMF Racing Team, Rafid Topan tidak mampu merebut poin.
5. Ananda Mikola
Setelah turun beberapa kali di kejuaraan level internasional seperti Formula Asia, Formula 3, dan Formula 3000 International, Ananda Mikola menjadi pembalap Indonesia di A1 Grand Prix pada 2005-2006.
Ananda mampu finis di peringkat ke-18 klasemen akhir lomba balap mobil formula antarnegara itu setelah merebut 16 poin. Sayang, pada musim keduanya, 2006-2007, Ananda yang didampingi sang adik, Moreno Soeprapto, hanya mampu merebut 1 poin.
6. Satrio Hermanto
Satrio Hermanto melanjutkan tugas Ananda Mikola dengan menjadi wakil Indonesia di A1 GP 2007-2008. Satrio hanya mampu merebut 1 poin setelah finis di posisi ke-10 feature race lomba terakhir di Sirkuit Brands Hatch, Inggris.
7. Subhan Aksa
Pada 2012, Subhan Aksa turun di kelas PWRC (Production World Rally Championship) dan menorehkan hasil bagus.
Turun dengan Mitsubishi Lancer Evo X, Subhan yang turun di enam lomba mampu finis runner-up di Acropolis, Yunani dan Selandia Baru, serta podium ketiga di Spanyol. Subhan pun menempati peringkat kelima klasemen akhir PWRC dengan 77 poin.
Pada 2013, Subhan turun di kategori WRC-2 yang hanya satu level di bawah WRC bersama Bosowa Rally Team dengan mobil Ford Fiesta.
Hasilnya, Subhan merebut 13 poin dari enam lomba yang diikuti. Tiga kali gagal finis, hasil terbaik Subhan adalah finis keempat di Spanyol.
8. Andi Farid Izdihar
Andi Farid Izdihar alias Andi Gilang turun di kelas Moto2 Kejuaraan Dunia Balap Motor 2020 melanjutkan tugas Dimas Ekky Pratama di Idemitsu Honda Team Asia.
Sayang, sampai lomba kesembilan, Andi Gilang belum mampu merebut poin. Hasil finis terbaiknya adalah finis di posisi ke-19 di GP Catalunya, Spanyol, 27 September 2020 lalu. Akhir pekan ini, Andi Gilang akan turun di Sirkuit Le Mans, GP Prancis.
9. Galang Hendra Pratama
Pembalap asal Yogyakarta ini turun di Kejuaraan Dunia Supersport bersama Tim bLU cRU WorldSSP by MS Racing. Mengandalkan Yamaha YZF-R6, Galang Hendra mampu merebut 12 poin dari 13 race di tujuh putaran yang sudah digelar.
Ia kini menempati peringkat ke-22 klasemen sementara dan akan menjalani dua lomba terakhir di Portimao, Portugal, pada 17-18 Oktober 2020 mendatang.
10. Sean Gelael
Tahun ini menjadi musim keempat Sean Gelael turun di Formula 2 (F2), balap mobil kursi tunggal yang hanya satu level di bawah F1. Dari 10 race yang diikuti musim ini, Sean hanya mampu merebut 3 poin dan kini berada di peringkat 20 klasemen.
Posisi Sean Gelael terpaksa digantikan pembalap Red Bull Junior, Juri Vips, di enam putaran tersisa (12 race). Pasalnya, Sean Gelael mengalami cedera tulang belakang saat berlomba feature race di Barcelona, Spanyol, 15 Agustus 2020 lalu.
Ikuti juga Instagram, Facebook, dan Twitter dari Skor Indonesia.
Berita Balap Lainnya:
Hasil FP3 F1 GP Eifel 2020: Cuaca Cerah, Duo Mercedes Mendominasi
Hasil Kualifikasi MotoGP Prancis 2020: Atasi Serbuan Ducati, Fabio Quartararo Pole Position
MotoGP Prancis 2020: Enam Kru Yamaha Positif Covid-19, Termasuk Pimpinan Proyek YZR-M1