- Maverick Vinales menegaskan tak berniat membahayakan pembalap lain pada MotoGP Styria 2020.
- Pembalap Yamaha itu mengalami insiden karena pakai rem edisi lama saat race di Red Bull Ring.
- Maverick Vinales ingin melupakan tiga race terakhir dan siap menghadapi dua seri di Sirkuit Misano.
SKOR.id – Pembalap Monster Energy Yamaha MotoGP Maverick Vinales mengaku bersalah atas insiden yang dialaminya pada Grand Prix (GP) Styria, 23 Agustus lalu.
Tetapi, Maverick Vinales tak ingin dianggaop sebagai seseorang yang memiliki niatan untuk mencelakakan pembalap lain di Sirkuit Red Bull Ring, Austria.
Seperti diketahui, beberapa pembalap menyayangkan keputusan Maverick Vinales untuk tetap berada di trek meski mengetahui memiliki masalah pada pengereman.
“Itu memang salah saya karena tidak berhenti hingga rem yang harus mengakhiri balapan saya,” kata Vinales seperti dikutip Skor.id dari Gpone.com.
“Memang seharusnya saya mengakhiri balapan lebih cepat. Tapi saya ingin mendapatkan poin untuk mengangkat posisi di klasemen,” lanjutnya.
Maverick Vinales juga terbukti menggunakan rem edisi lama saat insiden itu terjadi. Padahal, Brembo sebagai pemasok rem tunggal di MotoGP telah menghadirkan rem terbaru.
Namun, pembalap asal Spanyol tersebut memiliki alasan kuat mengapa dirinya memilih menggunakan rem keluaran sebelumnya daripada yang teranyar.
“Pada pekan sebelumnya, saya pakai sistem pengereman yang sama dan itu bekerja dengan baik. Saya melakukan banyak lap dan tak ada masalah,” kata Vinales.
Link Live Streaming F1 GP Belgia 2020https://t.co/FFc5QJ2dfU— SKOR Indonesia (@skorindonesia) August 30, 2020
“Lalu saya mencoba yang baru dan mengalami masalah saat latihan bebas. Itu tidak bisa diandalkan dan dari sudut pandang pembalap, ini adalah masalah besar.”
“Jadi saya tetap menggunakan yang lama dan itu bekerja dengan baik. Bahkan saat latihan bebas keempat yang suhunya sangat panas, tidak bermasalah,” lanjutnya.
Salah satu hal yang dikhawatirkan Maverick Vinales dalam insiden tersebut adalah mesinnya. Mengingat ia tidak memiliki banyak mesin tersisa untuk MotoGP musim ini.
Rider 25 tahun tersebut mengatakan bahwa Yamaha sedang berusaha untuk memisahkan bagian motor yang masih bisa digunakan.
“Ketika motor terbakar, saya langsung berpikir tentang mesin. Saya sungguh tidak percaya. Mereka mencoba menyelamatkan apa pun dari motor itu,” ujar Vinales.
“Jika sasis tidak bengkok, maka itu bisa digunakan kembali. Tapi satu hal yang membuat saya sangat khawatir adalah mesinnya,” lanjutnya.
Meski berada di posisi kelima klasemen sementara MotoGP 2020 dengan 48 poin, Maverick Vinales yakin masih bisa memperjuangkan gelar juara dunia.
Pasalnya, beberapa sirkuit terakhir memiliki karakter yang lebih bersahabat dengan motor Yamaha YZR-M1, daripada tiga balapan terakhir.
“Saya harus tetap percaya diri. Lebih baik melakukan kesalahan sekarang daripada di akhir musim. Saya yakin kami memiliki peluang yang bagus,” ujar Vinales.
“Misano adalah trek yang saya sukai. Saya pikir hal terpenting adalah untuk membuktikan bahwa kami bisa menang.”
“Kami sadar di Brno dan Red Bull Ring bukanlah trek yang mudah bagi kami, tetapi itu sudah berlalu. Sekarang ada sirkuit di mana kami bisa mulai bersenang-senang,” pungkasnya.
Ikuti juga Instagram, Facebook, YouTube, dan Twitter dari Skor Indonesia.
Berita MotoGP Lainnya:
Mantan Kepala Kru Maverick Vinales Bongkar Kekacauan di Yamaha
Maverick Vinales Khawatir Mesin Motor Rusak Akibat Insiden MotoGP Styria