- Ajakan untuk memprotes tindakan rasisme tidak diikuti oleh enam pembalap F1 saat balapan GP Austria.
- Pembalap Lewis Hamilton sebagai menggagas ajakan itu tidak keberatan pada sikap enam pembalap tersebut.
- Hamilton berharap pesan untuk menghentikan aksi rasisme tepat sasaran.
SKOR.id - Lewis Hamilton gagal naik ke podium pada balapan perdana Formula 1 (F1) 2020 di GP Austria 2020, Minggu (5/7/2020).
Namun, Hamilton menjadi sorotan ketika bersama 13 dari 20 pembalap lain berlutut sebagai aksi protes tindakan rasisme terhadap mendiang George Floyd.
Floyd adalah warga Afro Amerika yang meninggal di tangan polisi kulit putih di Amerika Serikat (AS). Kematian Floyd pun memicu gelombang demo besar-besaran di AS bulan lalu, serta gerakan Black Lives Matter dengan berlutut.
Hamilton pun tak mau ketinggalan untuk menghidupkan gerakan solidaritas itu di F1. Namun, inisiatif pembalap Inggris itu tidak sepenuhnya diikuti oleh para pembalap.
Ada enam pembalap yang tidak ikut serta. Mereka adalah Charles Leclerc, Max Verstappen, Kimi Raikkonen, Carlos Sainz Jr, Daniil Kvyat, dan Antonio Giovinazzi.
Meski tidak berlutut, seluruh pembalap kecuali Lewis Hamilton mengenakan kaus berwarna hitam bertuliskan "End Racism" atau "Setop Tindakan Rasisme".
Sedangkan Hamilton mengenakan kaus bertuliskan Black Lives Matter. Pembalap Mercedes ini mengaku tidak keberatan dengan aksi enam koleganya tersebut.
Hamilton merasa tidak memiliki wewenang untuk memaksa siapapun mengikuti gerakan solidaritas tersebut.
"Tidak boleh ada pemaksaan dalam skenario untuk berlutut ini," kata Hamilton.
"Saya tidak pernah meminta atau mengajak semua orang untuk berlutut. Tidak pernah sama sekali," lanjutnya.
Pembalap 35 tahun itu mengatakan bahwa ide also solidaritas dan menolak rasialisme tersebut justru muncul dari F1 dan Asosiasi Pembalap (GPDA).
"Sebastian Vettel dan Romain Grosjean meminta para pembalap (berlutut) dan ada beberapa pembalap yang menolak ide tersebut," kata Lewis Hamilton.
Meski demikian, enam kali juara dunia F1 itu sangat menghargai solidaritas pembalap yang berlutut bersamanya sebelum start F1 GP Austria 2020.
"Saya berterima kasih kepada semua pembalap yang sudah berlutut. Ini adalah pesan yang kuat, tetapi berlutut atau tidak, dunia tak akan berubah. Isu ini (rasisme) lebih besar daripada (berlutut)," Hamilton menuturkan.
Menurut Hamilton, ketimbang membahas soal pembalap yang tidak berlutut lebih baik mengampanyekan penghapusan rasisme di dunia demi masa depan yang lebih baik.
"Saya tidak ingin membuat semua orang merasa dipaksa. Saya ingin semua orang antusias menjadi bagian dari perubahan," kata Hamilton.
"Saya ingin semua orang yang beruntung tidak pernah mengalami rasisme untuk bersimpati (dengan para korban). Membuat orang tidak merasakan rasisme akan membuat masa depan anak cucu kita lebih baik."
Adapun dalam balapan GP Austria 2020, Lewis Hamilton sebenarnya finis kedua. Namun, penalti lima detik untuknya akibat insiden dengan Alex Albon membuatnya turun ke posisi finis keempat.
Ikuti juga Instagram, Facebook, YouTube, dan Twitter dari Skor Indonesia.
5 Artikel Terpopuler Sepekan, dari Fan Chelsea Asal Bekasi hingga Rossihttps://t.co/iUfdjGrcYS— SKOR Indonesia (@skorindonesia) July 5, 2020
Berita GP Austria 2020 Lainnya:
Hasil F1 GP Austria 2020: Tampil Sempurna, Valtteri Bottas Jadi Pemenang
Klasemen F1 2020 Usai GP Austria: Awalan Apik untuk Bottas dan Mercedes