- Lewis Hamilton ingin F1 untuk kembali menggelar balapan di Benua Afrika.
- Kali terakhir F1 menyambangi Afrika terjadi pada musim 1993 saat menggelar balapan di Sirkuit Kyalami, Afrika Selatan.
- Bagi Lewis Hamilton, menggelar balapan di Afrika bakal meninggalkan pesan yang kuat bagi penyelenggaraan ajang F1.
SKOR.id - Pembalap Mercedes, Lewis Hamilton, memiliki keinginan agar suatu saat nanti ajang Formula 1 (F1) kembali bisa menggelar balapan di Benua Afrika.
Hal tersebut diungkapkan Lewis Hamilton dalam sebuah wawancara untuk salah satu sponsor Mercedes dalam ajang F1, Petronas.
Kala itu, Hamilton mendapat pertanyaan soal lokasi yang menarik untuk menggelar balap F1, di luar yang sudah tercantum dalam kalender musim ini.
Dengan mantap, pembalap dengan enam gelar juara dunia F1 itu ingin ajang balap mobil jet darat digelar di Benua Afrika.
"Afrika adalah tempat yang penting untuk kembali dikunjungi. Saat ini, F1 digelar di berbagai negara tetapi tidak banyak meninggalkan pesan apa pun," kata Hamilton.
"F1 harus berubah menjadi ajang olahraga yang digelar di berbagai tempat dan meninggalkan sesuatu yang benar-benar bisa membantu masyarakat."
"Pertama-tama kita bisa kembali ke Afrika dan menyoroit tempat yang indah itu. Benua ini menjadi tempat paling penting yang harus F1 kunjungi," ujarnya.
Sebelumnya, Afrika sudah berkesempatan menggelar balapan F1. Kala itu, Sirkuit Kyalami di Afrika Selatan menjadi salah satu tuan rumah seri.
Namun, sejak GP Afrika Selatan terakhir digelar pada 1993, ajang F1 tak pernah lagi menyambangi Benua Afrika hingga saat ini.
Sejarah Hari Ini: Muhammad Ali Menang Angka Mutlak atas Pemerintah AShttps://t.co/V7rPLuvn3p— SKOR Indonesia (@skorindonesia) June 28, 2020
Masalahnya, Sirkuit Kyalami saat ini tak menyandang status Grade 1 yang menjadi syarat untuk menjadi tuan rumah balapan F1.
Sejumlah perbaikan dan peningkatan fasilitas harus gencar dilakukan agar venue itu bisa dinyatakan layak untuk menggelar balapan.
Sementara itu, kans yang dimiliki Afrika terasa cukup kecil lantaran mereka harus bersaing dengan sejumlah negara untuk masuk ke dalam agenda balap F1 yang makin padat.
Akan tetapi, Lewis Hamilton ingin Liberty Media selaku pemegang lisensi F1 sesekali mengesampingkan urusan uang dan terdorong menggelar balapan di Afrika.
"F1 perlu diadakan di tempat yang tidak bicara soal uang, ini tentang manusia. Dalam bisnis memang tidak selalu demikian (tentang uang)."
"Hal tersebut merupakan sesuatu yang saya dambakan," Lewis Hamilton memungkasi.
Ikuti juga Instagram, Facebook, YouTube, dan Twitter dari Skor Indonesia.
Berita F1 Lainnya: