- Marc Marquez ungkap ketakutan terbesarnya adalah insiden di Sirkuit Mugello pada Juni 2013.
- Pembalap Repsol Honda itu mengatakan insiden yang dialaminya di Sirkuit Mugello sangat serius.
- Menurut Marc Marquez, risiko besar harus diambil jika ingin jadi pembalap sukses di MotoGP.
SKOR.id – Pembalap tim Repsol Honda Marc Marquez mengungkapkan insiden di Sirkuit Mugello, Italia, pada Juni 2013, menjadi ketakukan terbesarnya selama berada di MotoGP.
Sebagai pendatang baru (rookie), Marquez mencoba menekan hingga batas untuk mencari kemampuan terbaik motor RC213V. Tapi, kala itu sang pembalap gagal mengendalikannya.
Marc Marquez tak dapat melakukan pengereman di tikungan pertama Sirkuit Mugello setelah memacu RC213V di sektor trek lurus terpanjang saat latihan bebas.
Berita Marc Marquez Lainnya: Marc Marquez Beberkan Hubungannya dengan Valentino Rossi
Ia tergelincir keluar lintasan hingga membuatnya terbentur dinding pembatas dan terseret hingga ratusan meter. Bahkan Marquez tak sanggup berdiri usai insiden tersebut.
“Dalam sepersekian detik, saya memutuskan untuk lompat dari motor. Itu bukan pertama kali saya mengalami insiden besar,” kata Marquez seperti dikutip dari As.
“Namun saya takut karena itu sangat serius dan apa pun bisa terjadi. Tiap insiden membuat saya tak pernah menyentuh jalur yang sama. Beruntung, saya dapat melupakannya saat lomba,” lanjutnya.
Kendati demikian, Marc Marquez menegaskan hal tersebut adalah bagian untuk mencapai kesuksesan. Pasalnya, ia tahu apa yang harus dilakukannya terhadap RC213V.
“Risiko dan kesuksesan itu beda tipis. Jika tidak mengambil risiko maka Anda tidak akan mampu mencapai kesuksesan,” ujar juara dunia enam kali MotoGP itu.
“Jika Anda ingin meraih kesuksesan yang lebih besar daripada orang lain, maka Anda juga harus mengambil risiko lebih besar,” ia menambahkan.
Berita Marc Marquez Lainnya: Marc Marquez Minta Kontrak Pembalap MotoGP Dibekukan Tahun Ini
Pada saat mengalami insiden di Mugello, Marquez mengkhawatirkan kondisinya. Pasalnya, apa pun dapat terjadi ketika terjatuh dalam kecepatan lebih dari 300 km/jam.
“Saya sudah memiliki perasaan buruk pada bahu dan mulai menyilangkan tangan di pundak,” Marc Marquez mengungkapkan.
“Saya meluncur dengan baik dan mencapai kerikil dengan kaki terangkat. Jika Anda Sering terjatuh pada akhirnya Anda terlatih menghadapinya.”
Performa mengesankan Marc Marquez selama ini di MotoGP juga dikarenakan dukungan besar dari ibunya. Ia menegaskan itu turut membantunya mencapai kesuksesan.