- IMI menegaskan penyelenggaraan MotoGP Mandalika masih sesuai jadwal.
- IMI sudah mengajukan proses homologasi Sirkuit Mandalika kepada FIM dan tinggal menunggu feedback jadwal kedatangan.
- Baru 30 persen event balap nasional yang dilaksanakan akibat pandemi virus corona (Covid-19).
SKOR.id – Pandemi virus corona (Covid-19) mengacaukan banyak agenda olahraga, tak terkecuali MotoGP 2020. Lantas bagaimana nasib MotoGP Mandalika, Indonesia, tahun depan?
Kekhawatiran sempat muncul karena MotoGP 2020 belum melanjutkan lomba sejak putaran pembuka, Grand Prix (GP) Qatar, berlangsung pertengahan Maret lalu.
Bukan tak mungkin, kalender MotoGP 2020 mundur hingga tahun depan karena pandemi corona yang tak juga mereda. Tidak terkecuali di Indonesia.
Baca Juga: Skortips: Bugar ala I Putu Randu Saat #DiRumahAja
Sementara, masih ada belasan agenda lomba yang belum dijalankan Dorna Sports selaku promotor Kejuaraan Dunia Balap Motor termasuk MotoGP di dalamnya.
Indonesia kembali masuk kalender balap MotoGP. Sirkuit Mandalika, Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB), yang mengusung konsep jalan raya, dalam tahap pengerjaan.
Ikatan Motor Indonesia (IMI) sebagai induk olahraga balap Tanah Air dan Mandalika Grand Prix Asscociation (MGPA) berusaha agar pengerjaan sirkuit, sesuai jadwal.
Berikut petikan wawancara Skor.id bersama Sekretaris Jenderal (Sekjen) IMI Pusat, Jeffrey JP, Jumat (3/4/2020):
Penyebaran Covid-19 makin meluas di Indonesia, apakah pembangunan Sirkuit Mandalika terganggu?
Saya pikir, mereka masih melanjutkan pekerjaannya, terutama soal administratif. Kalau untuk pembangunan sirkuit, tergantung wewenang pemerintah lokal, boleh lanjut atau tidak.
Pihak MGPA terus berkomunikasi dengan IMI?
Ya, mereka tetap bekerja sesuai arahan dari IMI.
Kabarnya, Sirkuit Mandalika bakal jadi lokasi tes pramusim MotoGP 2021...
Hingga saat ini belum ada komunikasi dengan Dorna Sports terkait pembatalan atau penundaan. Untuk tahun depan, rencana masih sesuai rencana.
Bagaimana dengan proses homologasi Sirkuit Mandalika?
IMI sudah mengajukan untuk proses homologasi. Jadi, tinggal menunggu kapan FIM datang dan melakukan pekerjaannya. Tapi, dengan kondisi saat ini, saya pikir proses homologasi akan mengalami penundaan.
Seberapa besar dampak Covid-19 terhadap event balap di Indonesia?
Cukup besar, karena secara keseluruhan baru 15 persen event-event kejurnas yang jalan.
Bagaimana dengan penjadwalan ulang?
Kami akan melihat perkembangannya. BNPB memperkirakan, akhir April, wabah ini dapat diatasi. Tapi, kami tak mau langsung memulai kejuaraan. IMI akan mengevaluasi dan memberi jarak minimal satu bulan setelah wabah ini bisa diatasi. Jadi, kemungkinan kami baru bisa memulai aktivitas secara normal pada Juni.
Bagaimana koordinasi promotor lokal dengan IMI?
Mereka terus berkomunikasi mengenai berbagai situasi. IMI juga sudah memberi kabar bahwa Juni menjadi target realistis untuk memulai kejuaraan.
Event besar lain, Jakarta E-Prix, mengalami penundaan. Apakah ada penjadwalan ulang?
Belum. Tapi, pihak-pihak terkait sudah melakukan proses administratif soal penundaan. FEO juga sedang bekerja untuk menjadwal ulang, bukan hanya di Jakarta, melainkan seluruh lomba sisa.
Pesan untuk pencinta balap Tanah Air soal menghadapi Covid-19...
Ikuti anjuran Pemerintah seperti di rumah saja. Bagi para pekerja, sebisa mungkin untuk melakukan pekerjaannya dari rumah agar kita (Indonesia) bisa segera mengatasi dan musnahkan virus ini.