- Bos Aprilia, Massimo Rivola, menganggap hukuman 18 Bulan untuk kasus doping Andrea Iannone, absurd.
- Massimo Rivola beranggapan pembalap 30 tahun itu seharusnya dibebaskan.
- Aprilia berniat mengajukan banding dan berjanji mengawal kasus tersebut sampai tuntas.
SKOR.id - Bos Aprilia, Massimo Rivola, menganggap hukuman 18 bulan untuk kasus doping Andrea Iannone sebagai sesuatu yang absurd.
Pengadilan Komisi Disiplin Federasi Balap Motor Internasional/FIM (CDI) memberi sanksi larangan membalap 18 bulan bagi Andrea Iannone, Rabu (01/04/2020).
"Penalti yang (dijatuhkan kepada Andrea Iannone) tidak masuk akal," ujar Massimo Rivola, menanggapi putusan FIM soal pembalapnya tersebut.
Sanksi larangan membalap tersebut berlaku sejak status Andrea Iannone ditangguhkan, 17 Desember 2019 hingga 16 Juni 2021.
Massimo Rivola beranggapan pembalap 30 tahun itu seharusnya bebas dari sanksi. "Para hakim sebenarnya menyadari itikad baik Andrea (Iannone)."
"Andrea secara tak sadar mengonsumsi (zat terlarang) dengan membenarkan adanya kontaminasi dari makanan," Massimo Rivola menambahkan.
Baca Juga: Dihukum 18 Bulan, Karier Andrea Iannone Akan Tergantung Hasil Banding
Atas putusan ini, Aprilia berniat mengajukan banding dan berjanji untuk mengawal kasus yang dianggapnya sebagai skandal ini sampai tuntas.
"Kami ingin Andrea (Iannone) kembali menunggangi Aprilia RS-GP. Kami akan terus berada di sampingnya hingga kasus tuntas dan mendukungnya sampai akhir."
Sekadar informasi, Andrea Iannone gagal melewati tes doping pada Grand Prix (GP) Malaysia, November 2019.
The Maniac, begitu pembalap 30 tahun itu dijuluki, positif mengonsumsi drostanolone yang masuk daftar hitam Badan Anti-Doping Dunia (WADA).
FIM kemudian menangguhkan statusnya per 17 Desember 2019 hingga Iannone tak bisa mengikuti rangkaian tes pramusim MotoGP 2020.
Iannone bergabung dengan Aprilia sejak 2018 dan sempat berseteru dengan rekan setimnya, Aleix Espargaro.