- F1 berusaha bisa gelar minimal 15 lomba tahun ini demi jaga kontrak dengan televisi.
- Kesepakatan dengan satu stasiun televisi mencapai 180 juta paun per musim.
- Pemasukan dari F1 dibutuhkan Liberty Media karena saham mereka anjlok lebih dari 50 persen.
SKOR.id – CEO Formula One Group Chase Carey mengatakan pihaknya telah berencana untuk menggelar minimal 15 seri balapan Formula 1 (F1) pada tahun ini.
Hal itu demi menjaga anggaran sebesar 500 juta poundsterling (sekitar Rp9,5 triliun) dalam kesepakatan antara Liberty Media, sebagai pemilik Formula One Group, dengan televisi.
Saat ini F1 memang masih kesulitan dalam menentukan jadwal baru untuk perlombaan yang ditunda akibat pandemi virus corona (Covid-19) yang melanda dunia.
Sebelumnya, Formula One Group pun sempat bertekad untuk dapat melangsungkan 18 balapan F1 sepanjang tahun ini.
Terbaru, Grand Prix (GP) Azerbaijan yang seharusnya digelar pada 7 Juni mendatang juga harus mengalami penundaan.
Baca Juga: Dua Petinggi Red Bull Beda Pandangan soal Pembatalan GP Australia
Itu menjadi lomba kedelapan yang harus diundur. Hal ini tentu makin menguatkan rencana F1 untuk menggelar lomba hingga Januari 2021.
“Kami menyadari ada potensi signifikan untuk penundaan tambahan. Meski demikian, kami dan mitra sepenuhnya berharap F1 tahun ini bisa dimulai pada musim panas, dengan kalender yang direvisi dan memiliki 15-18 balapan,” kata Chase Carey.
Kesepakatan dengan televisi memang sangat penting bagi Liberty Media yang menguasai saham Formula One Group.
Dengan Sky Sports, diyakini mereka bisa mendapatkan 180 juta paun per tahun, jika mencapai 15 balapan dalam semusim. Di bawah itu, angkanya bakal menyusut.
Pemasukan juga menjadi hal terpenting karena penundaan ini berdampak pada nilai saham mereka yang semakin menurun lebih dari 50 persen dalam dua bulan terakhir.
Itu dua kali lipat dari indeks saham NASDAQ, di mana perusahaan mereka turut menjadi bagian di dalamnya.
“Musim ini akan melampaui tanggal akhir yang sudah kami rencanakan di awal, yaitu pada 29 November mendatang,” ujar Carey.
“Dengan urutan dan jadwal aktual untuk balapan (F1) akan berbeda secara signifikan dari kalender asli kami,” pria asal Kanada tersebut menambahkan.
Situasi yang belum menentu akibat wabah virus corona membuat F1 dan Federasi Automobil Internasional (FIA) belum dapat memastikan kapan musim baru bakal dimulai.
Baca Juga: 60 Tahun Ayrton Senna: Mengenang dan Merayakan Sang Legenda F1
“Tidak mungkin untuk menyediakan kalender yang lebih spesifik untuk saat ini karena situasi yang masih tak menentu,” kata Chase Carey.
“Tetapi kami berharap untuk mendapatkan jawaban yang lebih jelas tentang situasi pada beberapa bulan mendatang.”
Mundurnya GP Monako dari F1 2020 juga membuat keadaan kian sulit karena itu merupakan salah satu lokasi favorit para fan.
Tanpa lokasi yang terkenal mewah tersebut juga membuat pemasukan Liberty Media otomatis bakal berkurang.
Bagaimanapun, F1 dan FIA bersama para petinggi tim telah memikirkan skema terbaik untuk membuat musim ini tetap menarik.
Seperti di antaranya mereka berencana menggelar perlombaan di setiap pekannya, bahkan menggelar dua balapan dalam satu lokasi.
Balapan F1 2020 yang Gagal Berlangsung karena Pandemi Virus Corona:
GP Australia: batal
GP Bahrain: ditunda
GP Vietnam: ditunda
GP Cina: ditunda
GP Belanda: ditunda
GP Spanyol: ditunda
GP Monako: batal
GP Azerbaijan: ditunda