- Ferrari terlambat turunkan Charles Leclerc.
- Flavio Briatore melihat Leclerc dan dua pembalap F1 lain memiliki talenta berbeda.
- Di mata Briatore, persaingan F1 saat ini jauh berkurang.
SKOR.id - Tim Scuderia Ferrari dinilai telah membuang waktu percuma saat mempertahankan Kimi Raikkonen pada Kejuaraan Dunia Grand Prix Formula 1 (GP F1) 2018. Hal tersebut diungkapkan Flavio Briatore.
Pria asal Italia, 69 tahun, itu menegaskan, ia akan lebih memilih mempromosikan Charles Leclerc ketimbang menurunkan The Iceman, julukan Kimi Raikkonen.
"Leclerc masih muda dan memiliki keberanian. Itu sudah dibuktikannya musim lalu," ucap Flavio Briatore.
"Jika saya menjadi bos Ferrari, saya akan menurunkan Leclerc sejak dua musim lalu untuk menggantikan Raikkonen," Flavio Briatore menambahkan.
Baca Juga: Carlos Sainz Merasa Serial F1 di Netflix Sedikit Berlebihan
Briatore menyebut, bersama Raikkonen, sebuah tim takkan memiliki arah dan tidak akan pernah memenangi apa pun.
Sebagai catatan, Kimi Raikkonen, 40 tahun, juara dunia bersama Ferrari 2007.
Asumsi soal minimnya pengalaman Leclerc mengendarai mobil F1, menurut Briatore, tidak membuat pembalap asal Monako itu tak layak dilabeli bintang.
Bagi Briatore, Charles Leclerc bersama Lewis Hamilton (Mercedes) dan Max Verstappen (Red Bull) adalah para pembalap dengan teknik lebih baik beberapa level dibanding semua pembalap F1 di grid musim ini.
"Di mata saya, Verstappen bahkan lebih baik. Caranya melewati lawan (overtaking) sungguh fantastis," ucapnya.
Kendati berstatus alumnus Akademi Balap Ferrari, Leclerc justru melakukan debut F1 pada 2018 bersama Tim Sauber-Ferrari. Baru musim lalu ia dipilih Tim Kuda Jingkrak untuk menggantikan Raikkonen.
Hasilnya memang tidak mengecewakan. Pembalap 22 tahun itu dua kali menang lomba musim lalu (beruntun, Belgia dan Italia) dan mampu finis podium di delapan lomba lainnya.
Di akhir klasemen, Leclerc pun mampu berada di peringkat keempat di bawah duet Mercedes, Hamilton dan Valtteri Bottas, serta Verstappen.
Leclerc bahkan lebih baik satu tingkat ketimbang rekan setimnya yang juga juara dunia empat kali (2010, 2011, 2012, 2013), Sebastian Vettel.
Baca Juga: Promotor F1 GP Azerbaijan Belajar dari Kesalahan Australia
Penilaian Flavio Briatore soal Leclerc ini memang tidak bisa dipandang sebelah mata.
Dia lah bos Tim Benetton yang mengantar Michael Schumacher menjuarai F1 pada 1994 dan 1995 serta Fernando Alonso kampiun 2004 dan 2005 di Tim Renault.
Karenanya, Briatore menolak membandingkan Hamilton, juara F1 enam kali (2008, 2014, 2015, 2017, 2018, 2019), dengan Schumi, jawara tujuh kali.
"Schumi bertarung melawan sejumlah nama besar seperti Ayrton Senna dan Nigel Mansell. Kini, F1 kurang kompetitif. Selama tidak ada yang mampu menekan Hamilton, ia masih akan selalu mudah untuk juara," ucap Briatore.