- Williams pernah menjadi tim kuat Formula One (F1) pada dekade 1980-an dan 1990-an.
- ROKiT Williams Racing telah melakukan restrukturisasi demi mengembalikan kejayaannya dalam ajang F1.
- Dua pembalap muda, Nicholas Latifi dan George Russell, akan jadi tumpuan Williams untuk mengarungi F1 2020.
SKOR.id – Williams Racing sempat menjadi salah satu tim kuat dalam balap mobil Formula One (F1) pada dekade 1980-an dan 1990-an.
Selama periode tersebut, tim asal Inggris ini tercatat 16 kali juara dunia, masing-masing sembilan di kategori konstruktor dan tujuh untuk pembalap.
Namun selepas itu, Williams keluar jalur. Bahkan dalam dua musim terakhir, tim yang bermarkas di Grove, Oxfordshire ini hanya berada di urutan 10 daftar konstruktor.
Pada 2019 lalu, mobil FW42 Williams yang dikemudikan dua pembalapnya, Robert Kubica dan George Russell, menjadi yang terlambat di lintasan.
Kubica dan Russell mengakhiri musim di posisi ke-19 dan 20. Tentu saja ini sangat jauh dari ekspektasi Williams yang menargetkan bisa kembali meraih statusnya.
Menghadapi musim 2020, tim yang menyandang nama ROKit Williams Racing ini belum kehilangan harapan. Restrukturisasi sedang berlangsung.
Baca Juga: Profil Tim F1 2020: Scuderia Ferrari Mission Winnow
Skuad teknis dirombak. Tujuannya untuk membantu mengeksekusi rencana pengembangan kembali ke jalurnya. Ini perlahan mengembalikan optimisme tim.
Wakil Prinsipal Tim Claire Williams percaya masa-masa kejayaan mereka perlahan bakal kembali. Harapannya, hal itu bisa terlihat pada F1 2020.
“Itu benar-benar musim yang sulit, tetapi mungkin tidak sesulit 2018,” kata Claire Williams. “Saya bilang begitu karena kami telah menyelesaikan banyak pekerjaan rumah.”
“Memang hasilnya belum bisa dilihat langsung. Namun kami mulai bertransformasi,” imbuh perempuan 43 tahun itu. “Semua anggota tim siap untuk memberikan yang terbaik.”
Untuk mengarungi F1 2020, ROKiT Williams Racing tetap mengandalkan George Russell. Hanya saja, tahun ini ia akan berduet dengan pembalap asal Kanada, Nicholas Latifi.
Williams memutuskan untuk mempromosikan Latifi setelah tampil impresif sebagai test driver sekaligus pembalap cadangan pada 2019.
Nicholas Latifi telah berhasil mengintegrasikan dirinya ke dalam tim. Ia menghabiskan waktu yang intens untuk bekerja dengan tim, baik di sirkuit maupun pabrik.
Baca Juga: Profil Tim F1 2020: Aston Martin Red Bull Racing
Pembalap 24 tahun ini juga memberikan masukan bernilai untuk pengembangan power unit Mercedes bersasis FW42 dan FW43 yang digunakan Willias.
Soal jam terbang, Nicholas Latifi memang baru akan menjalani debut F1 musim ini, namun pengalamannya di lintasan balap terbilang mumpuni.
Latifi memiliki karier sukses di level FIA Formula 2. Bahkan pada 2019, pembalap berpostur 186 cm ini mengakhiri kompetisi sebagai runner up.
“Kami semua di Williams terkesan dengan pencapaian Nicholas pada FIA Formula 2 tahun lalu serta komitmennya kepada tim,” ujar Claire Williams.
“Saya pribadi sangat senang memberikannya peran sebagai race driver, berduet dengan George (Russell) untuk F1 2020.”
Sementara itu, George Russell akan melakoni tahun penuh F1 keduanya. Tentu saja pembalap Inggris ini berambisi memperbaiki rapornya pada musim debut.
Dari 21 seri Grand Prix, pencapaian terbaik Russell adalah finis di posisi ke-11. Hal tersebut diraihnya dalam balapan di Sirkuit Hockenheimring, Jerman.
Meski demikian, Williams tetap percaya dengan potensi besar George Russell. Driver 21 tahun ini merupakan juara dunia FIA Formula 2 2018.
Selain itu, George Russell telah mengecap pengalaman balapan di berbagai level, termasuk BRDC Formula 4 serta FIA Formula 3 Eropa.
Profil Singkat
Nama Resmi: ROKit Williams Racing
Power Unit: Mercedes
Sasis: FW43
Prestasi: 9 x Juara Dunia Konstruktor (1980, 1981, 1986, 1987, 1992, 1993, 1994, 1996, 1997)
Pembalap
Nama: Nicholas Latifi
Tempat/Tanggal Lahir: Montreal, Kanada/29 Juni 1995 (24 tahun)
Nomor Mobil: 6
Tahun Debut F1: 2020
Prestasi: -
Nama: George Russell
Tempat/Tanggal Lahir: King’s Lynn, Inggris/15 Februari 1998 (21 tahun)
Nomor Mobil: 63
Tahun Debut F1: 2019
Prestasi: Juara dunia FIA Formula 2 2018, Juara dunia GP3 2017