SKOR.id - Di Hari Toleransi Internasional, Presiden FIFA Gianni Infantino mengirim sinyal keras ke seluruh dunia sepak bola, bahwa era bebas perundungan dan kekerasan online harus berakhir.Lewat unggahan resminya pada Ahad (16/11/2025), Infantino menegaskan bahwa FIFA sedang menjalankan “operasi digital terbesar” untuk melawan ujaran kebencian, rasisme, hingga perisakan yang menyerang pemain, pelatih, dan ofisial.“Sepak bola harus menjadi ruang yang aman dan inklusif — di lapangan, di tribun, dan juga di dunia daring,” tulis Infantino.Ia menegaskan, segala bentuk perilaku kasar, diskriminatif, dan rasis tidak akan ditoleransi, seraya menekankan sepak bola bukan sekadar hiburan, tetapi ruang sosial yang harus dijaga bersama.Gerakan global ini dijalankan melalui Layanan Perlindungan Media Sosial (Social Media Protection Service), teknologi pemantau tingkat lanjut yang menyisir konten bernada kekerasan di berbagai platform.Sistem ini bukan sekadar memantau — ia mendeteksi, menandai, dan meneruskan pelaku ke penegak hukum. Bahkan, FIFA kini memasukkan para pelaku dalam daftar hitam pembelian tiket turnamen internasional.“Kami akan bekerja sama dengan asosiasi anggota, konfederasi, hingga aparat penegak hukum untuk memastikan setiap pelaku bertanggung jawab,” tegas Infantino.Layanan ini pertama kali diuji di Piala Dunia Qatar 2022 dan akan diperluas besar-besaran menuju Piala Dunia 2026.Berikut dampak nyata operasi cyber FIFA sepanjang 2025: • &nbsp;30.000+ unggahan kasar dilaporkan hanya dalam setahun. • 11 pelaku sudah diteruskan ke penegak hukum. • &nbsp;Total 65.000+ unggahan kasar telah ditindak sejak 2022. • 2.401 akun dipantau di lima platform besar. • 5,9 juta postingan dianalisis dengan teknologi canggih. • 1,79 juta postingan ditandai untuk ditinjau lebih lanjut. • &nbsp;20.587 postingan resmi dilaporkan untuk dihapus.Dengan langkah setegas ini, FIFA mengirim pesan kuat, yaknk era kebencian online dalam sepak bola sedang dihentikan—secara sistematis, global, dan tanpa kompromi.<div class="raw-html-embed"></div>

Infantino menegaskan FIFA sedang menjalankan “operasi digital terbesar” untuk melawan ujaran kebencian, rasisme, hingga perisakan

liga jerman, liga inggris, liga italia, liga champions, liga spanyol

Bola Internasional

Gianni Infantino Umumkan Bakal Basmi Kekerasan Online di Sepak Bola

SKOR.id - Penjaga gawang Timnas U-23 Indonesia, Cahya Supriadi bertekad memperbaiki performanya usai kebobolan tiga gol pada laga uji coba pertama kontra Mali.Garuda Muda harus mengakui keunggulan Mali U-23 dengan skor 0-3 di Stadion Pakansari, Cibinong, Bogor, Sabtu (15/11/2025) malam.Sejak awal pertandingan, Mali memang tampil lebih dominan dan mencetak tiga gol melalui Sekou Doucoure pada menit ke-5, Wilson Samake (53’), serta Maoulaye Haidara di pengujung laga.Upaya Timnas U-23 Indonesia untuk membalas gol-gol tersebut tidak membuahkan hasil, membuat mereka harus menerima kekalahan dalam uji coba pertama ini.Cahya Supriadi mengakui masih banyak hal yang perlu dibenahi setelah dibobol tiga gol pada laga ini.Alumni Liga TopSkor itu juga menegaskan akan intropeksi diri sebelum tampil di SEA Games 2025 Thailand.“Kami akan terus perbaiki lagi. Masih ada waktu untuk menuju SEA Games,” ujar Cahya Supriadi.Kiper PSIM Yogyakarta itu juga menargetkan bisa mendapatkan kepercayaan untuk menjadi penjaga gawang utama Garuda Muda di SEA Games 2025 Thailand.<figure class="image"><img src="https://assets-skorid.s3.ap-southeast-1.amazonaws.com/Screenshot_2025_11_16_19_46_21_793_com_miui_gallery_bb8ccf4049.jpg" alt="Timnas U-23 Indonesia vs Mali U-23"><figcaption>Skuad Timnas U-23 Indonesia saat menghadapi Mali U-23 pada laga uji coba pertama di Stadion Pakansari, Bogor, Sabtu (15/11/2025). (Liga TopSkor)</figcaption></figure>"Tentu saja harus optimistis, cuma memang kami harus bersaing secara sehat. Pelatih juga mencari pemain-pemain yang terbaik,” ungkapnya.Adapun di ajang SEA Games nanti, Timnas U-23 Indonesia sudah dipastikan berada di Grup C bersama Myanmar, Filipina, dan Singapura.Sementara itu, pelatih Timnas U-23 Indonesia, Indra Sjafri mengakui kekalahan anak asuhnya dari Mali U-23.Ia menilai adanya perbedaan kualitas yang dimiliki Timnas U-23 Indonesia dan Mali U-23.Timnas U-23 Mali&nbsp;dikenal memiliki postur yang lebih besar serta teknik bermain yang bagus.Meski kalah dari segi postur,&nbsp;Indra Sjafrk&nbsp;tak ingin menjadikan itu sebagai kekalahan Gardua Muda di laga uji coba ini."Menurut saya, kalau dari saya sendiri memang ada perbedaan kualitas, tapi menurut saya bukan jadi alasannya," ucap&nbsp;Indra Sjafri."Jadi mungkin kami besok atau latihan-latihan setelah ini, kita akan memperbaiki individu-individu," ujarnya menambahkan.

Penjaga gawang Timnas U-23 Indonesia, Cahya Supriadi bertekad memperbaiki performanya usai kebobolan tiga gol dari Mali U-23.

Liga TopSkor

Alumni Liga TopSkor Incar Posisi Kiper Utama Timnas U-23 Indonesia

SKOR.id - FFWS Global Finals 2025 resmi ditutup dengan sebuah pencapaian monumental yang tak hanya membanggakan komunitas Free Fire, tetapi juga dunia esports secara global.Ajang kompetisi Free Fire terbesar ini berhasil menorehkan sejarah baru dengan memecahkan rekor dunia dari Guinness World Records untuk kategori “The Largest Mobile Team-Based Esports Tournament”.Kabar luar biasa tersebut diumumkan langsung oleh Official Adjudicator Guinness World Records, Ms. Emi Saito, yang hadir di Indonesia Arena, Jakarta.Dalam sambutannya, Emi memperkenalkan dirinya sebagai perwakilan resmi Guinness World Records dan menjelaskan bahwa kategori ini merupakan titel baru dengan persyaratan minimum 500.000 peserta dari seluruh dunia.Sebelum mengumumkan hasil akhirnya, Emi menyampaikan apresiasi mendalam kepada seluruh pihak yang berperan dalam keberhasilan ini.Ia menekankan bahwa semua pemain yang terlibat, baik yang hadir langsung di Indonesia Arena maupun yang berpartisipasi selama rangkaian turnamen, memiliki kontribusi penting dalam upaya pemecahan rekor tersebut.Tidak hanya pemain, tetapi juga seluruh tim di balik layar—mulai dari pihak perencana, koordinator, hingga para pendukung acara—dipandang sebagai elemen tak terpisahkan dari pencapaian bersejarah ini.Menurut Emi, semangat yang diusung Guinness World Records adalah merayakan pencapaian luar biasa yang lahir dari kolaborasi dan kebersamaan.Ia menyebutkan bahwa keberhasilan FFWS Global Finals 2025 mencerminkan kekuatan dari kerja kolektif dan semangat esports yang telah mempertemukan begitu banyak individu dari berbagai negara.Pada momen puncak pengumuman, Emi Saito akhirnya menyampaikan hasil resmi: Garena Free Fire berhasil mencetak rekor baru dengan total 618.778 pemain, melampaui batas minimum yang ditetapkan. Sorakan meriah pun memenuhi arena saat jumlah tersebut diumumkan.“Selamat, kalian begitu luar biasa!” ujar Emi mengakhiri pengumuman dengan penuh semangat.Penghargaan Guinness World Records itu kemudian diserahkan kepada Bapak Harold Teo, selaku Free Fire Global Producer, yang hadir mewakili Garena. Dalam kesempatan tersebut, Garena menyampaikan rasa terima kasih kepada seluruh pemain, komunitas, dan pihak pendukung yang telah menjadikan momen ini sebuah prestasi global.Pencapaian ini menegaskan posisi Free Fire sebagai salah satu ekosistem esports mobile terbesar dan paling berpengaruh di dunia. FFWS Global Finals 2025 bukan hanya merayakan kompetisi, tetapi juga membuktikan bahwa kolaborasi dan semangat bersama dapat melahirkan sejarah baru di panggung internasional.<div class="raw-html-embed"><iframe width="695" height="391" src="https://www.youtube.com/embed/07uq4rgF90w" title="Dua Tahun Bersama PSSI, Mungkin Lupa! Ini yang Sudah Terjadi Dalam Sepak Bola Kita!! - #DISKORD" frameborder="0" allow="accelerometer; autoplay; clipboard-write; encrypted-media; gyroscope; picture-in-picture; web-share" referrerpolicy="strict-origin-when-cross-origin" allowfullscreen=""></iframe></div>

Kompetisi Free Fire terbesar ini berhasil memecahkan rekor dunia dari Guinness World Records untuk kategori “The Largest Mobile Team-Based Esports Tournament”.

Esports

FFWS Global Finals 2025 Masuk Buku Rekor Dunia Guiness

SKOR.id - Polytron Muria Cup Sirnas C 2025 rampung digelar pada Minggu (16/11/2025). Berlokasi di GOR Djarum Jati, Kudus, PB Djarum sukses menjadi juara umum.Berlangsung sejak Selasa (11/11/2025), PB Djarum berhasil memenangkan atau menempati podium teratas pada 16 dari 23 nomor yang dipertandingkan pada ajang tersebut.Polytron Muria Cup Sirnas C 2025 diikuti oleh 1.238 atlet dari berbagai daerah di Indonesia, ada total hadiah Rp636 juta, dan masuk hitungan poin ranking nasional untuk bersaing di level kejuaraan yang lebih tinggi.Diharapkan melalui turnamen bulu tangkis gagasan Bakti Olahraga Djarum Foundation, Polytron, dan PBSI ini mampu menjadi lecutan motivasi para atlet untuk lebih berprestasi di kancah yang lebih tinggi."Melalui Polytron Muria Cup Sirnas C 2025, kami ingin meneruskan semangat dari Jawa Tengah, semangat kebersamaan, sportivitas, dan pantang menyerah," kata Commercial Director Polytron, Tekno Wibowo."Semoga lewat turnamen ini, semangat itu terus terjaga. Dukungan kami pada turnamen ini bukan sekadar bentuk partisipasi, tetapi wujud nyata dari komitmen kami untuk terus hadir, mendukung, dan bertumbuh bersama masyarakat Jawa Tengah," ia menambahkan.Ketua Pengurus Provinsi PBSI Jawa Tengah, Basri Yusuf, pun menyambut gembira kesuksesan terselenggaranya Polytron Muria Cup Sirnas C 2025."Alhamdulillah penyelenggaraan berlangsung lancar dan sangat menarik untuk disaksikan karena perebutan gelar juara sangat ketat. Kami mengucapkan selamat kepada PB Djarum yang berhasil menjadi juara umum," ucapnya."Serta seluruh atlet yang telah bertanding sekeras tenaga sepanjang turnamen. Kami juga mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada PP PBSI dan seluruh sponsor yang telah mendukung terselenggaranya kejuaraan ini. Jayalah bulu tangkis Indonesia," Basri memaparkan.<figure class="image"><img src="https://assets-skorid.s3.ap-southeast-1.amazonaws.com/PB_Djarum_juara_Muria_Cup_a21317fe96.jpg" alt="Atlet-atlet PB Djarum yang menjadi pemenang pada Polytron Muria Cup Sirnas C 2025 di GOR Djarum Jati, Kudus, 16 November 2025. (Istimewa)"><figcaption>Atlet-atlet PB Djarum yang menjadi pemenang pada Polytron Muria Cup Sirnas C 2025 di GOR Djarum Jati, Kudus, 16 November 2025. (Istimewa)</figcaption></figure>Sementara itu Deputy Manager PB Djarum, Leonard Holvy De Pauw, mengapresiasi semangat dan daya juang 115 atlet PB Djarum di berbagai sektor pada Polytron Muria Cup Sirnas C 2025.Pada partai final, PB Djarum sukses menempatkan 26 wakil di 17 nomor. Menurutnya, turnamen ini menjadi ajang tepat untuk para atlet muda, khususnya di level dasar menambah jam bertanding sebelum memasuki turnamen dengan persaingan yang lebih ketat."Kami memang sudah mempersiapkan para atlet agar bermain all out pada Polytron Muria Cup Sirnas C 2025, baik dari segi fisik, teknik, strategi, maupun mental," Holvy menambahkan."Karena sebagai tuan rumah, targetnya tentu menjadi juara umum. Walaupun beberapa pemain kami di U-19 tidak ikut serta karena bertanding di Indonesia International Challenge 2025, tapi di kelompok usia lain kami masih memiliki banyak atlet unggulan," ia menjelaskan.Lebih lanjut diakui, selain juara umum, PB Djarum turut menargetkan bisa menambah poin nasional sebagai modal berlaga di Sirnas Premier serta Kejurnas PBSI 2025 dalam waktu dekat."Karena syarat untuk bermain Sirnas Premier itu harus 35 besar dan Kejurnas PBSI pemain top 20. Jadi ini turnamen selain agar mendapat poin nasional juga sebagai salah satu bahan seleksi kami," kata Holvy."Untuk menurunkan pemain di turnamen mendatang, sementara para atlet yang baru bergabung dengan PB Djarum juga hasilnya jauh bagus dari ekspektasi kami," ia memungkasi.Daftar Pemenang Polytron Muria Cup Sirnas C 2025Tunggal Usia Dini Putra U-11 ● Juara 1: Tristan Geovanni Pardosi (PB Djarum) ● Juara 2: Haydar Al Zakhiri (Jaya Raya Solo) ● Juara 3: Muhammad Emil Elfata (Kopama, Cilacap) dan Ashoka Putra Arvita (Altrec, Semarang)Tunggal Usia Dini Putri U-11 ● Juara 1: Keysha Almirah Dewi (PB Djarum) ● Juara 2: Orchid Alkhaleena El Fajri (PB Djarum) ● Juara 3: Kimberly Jocelyn Immanuela Mioyo (Jaya Raya Satria) dan Belia Artania Zubilavikh Tansy (Jaya Raya Samudra)Tunggal Anak Putra U-13 ● Juara 1: Gavriel Aldrich Alharon Labatar (PB Djarum) ● Juara 2: Jonathan Edward Prok (Seraya, Kota Denpasar) ● Juara 3: Gufran Labib Fanani (PB Djarum) dan Nawaf Al Ashar (PB Djarum)Tunggal Anak Putri U-13 ● Juara 1: Syadza Bella Zerlinda Jagadita (PB Djarum) ● Juara 2: Syauqia Aisya Inara (PB Djarum) ● Juara 3: Alatifa Zahra Rahma Mustofa (E’france Kudus) dan Fadya Jauhara Zahrani (KAYP1 Champion Academy)Ganda Anak Putra U-13 ● Juara 1: Alvian Ditya Ainurrochman/Shiddiq Alfarizi Fahrin (Jaya Raya Solo) ● Juara 2: Gavriel Aldrich Alharon Labatar/Kevin Gunawan (PB Djarum) ● Juara 3: Kafie El Azzam Abbasy/Lionel Aufar Adinata (Champion Klaten) dan Kenzo Putra Widodo/Kevin Maitimu (Mataram Raya Sleman)Ganda Anak Putri U-13 ● Juara 1: Azzahra Kanaya Maharani/Gladiola Micah Evangelista D Bental (Jaya Raya Satria) ● Juara 2: Adelia Alya Shakila/Kayla Gifta Maulida (Jaya Raya Solo) ● Juara 3: Ayunda Zalfa Irmanto/Vanezya Artha Nafasta (Champion Klaten) dan Griselda Galafreya Naashir/Neisya Syaza Vardian (Champion Klaten)Tunggal Pemula Putra U-15 ● Juara 1: Ahzha Catur Anugrah (Cahaya Lumajang) ● Juara 2: Rafi Qabilah Fathurrahman (TAQI Arena Badminton) ● Juara 3: Mukhammad Zaki Al Kahfi (AIRI Badminton Academy) dan Haikal Banyu Putra Sutisna (KITA Badminton Club)Tunggal Pemula Putri U-15 ● Juara 1: Almaira Dzakira Wulanda Lestari (PB Djarum) ● Juara 2: Tiyas Anggraeni (PB Djarum) ● Juara 3: Laura Leydisya (PB Djarum) dan Meiliana Anatasya Effendi (PB Djarum)Ganda Pemula Putra U-15 ● Juara 1: Deva Devandra Santosa/Muhammad Ashil (PB Djarum) ● Juara 2: Kausar/Prabu Arsya Pratama (TAQI Arena Badminton Academy) ● Juara 3: Darell Fayi Aflah/Han Liang Gunawan (Mulya Mandiri) dan Muhammad Bilal Alghozy/Muhammad Fardan Apriza (TAQI Arena Badminton Academy)Ganda Pemula Putri U-15 ● Juara 1: Aisyah Anindya Rubiyanto/Tiyas Anggraeni (PB Djarum) ● Juara 2: Aleyda Dwidyna Putri/Quinsa Juanita Putri (Jaya Raya Satria) ● Juara 3: Tiara Shaqeela Jasmine/Zhaafira Khoerunnisa (PB Djarum) dan Laura Leydisya/Orizae Ganesha Jofi (PB Djarum)Ganda Pemula Campuran U-15 ● Juara 1: Muhammad Ashil/Wishell Zadine Andua Nova (PB Djarum) ● Juara 2: Han Liang Gunawan/Patricia Queenayla (Mulya Mandiri) ● Juara 3: Reza Ahmad Fajri Kurniawan/Aleyda Dwidyna Putri (Jaya Raya Satria) dan Lorenzo Diego Makal/Angela Margaret Sinyoman (PB Talenta)Tunggal Remaja Putra U-17 ● Juara 1: Ariel Abraham Arifianto (Champion, Klaten) ● Juara 2: Madeva Fathan Fadhila (Mekar Jaya Badminton Academy, Kab. Kediri) ● Juara 3: Rafa Ibrahim (Mutiara Cardinal, Bandung) dan Muhammad Ilham Pratama Tuansyah (PB Djarum)Tunggal Remaja Putri U-17 ● Juara 1: Wa Ode Andita Julianti (PB AIC, Kota Bekasi) ● Juara 2: Hasna Yusria Qanita (Pelatprov PBSI Jawa Timur) ● Juara 3: Alysa Mukti Salsabiela (PB Djarum) dan Erni Rusliana (PB Djarum)Ganda Remaja Putra U-17 ● Juara 1: Alfindo/Hazel Rizqi Prasetyo (PB Djarum) ● Juara 2: Adhwin Arling Rangga/Rizky Caesar Ramadhan (PB Djarum) ● Juara 3: Agustian Dodik Pamungkas/Brian Melvin Indratjaja (PB Djarum) dan Muhammad Bintang Samudra Sakti/Rhama Madsuba Praduwartha (PB Djarum)Ganda Remaja Putri U-17 ● Juara 1: Rachel Machalul Cahya Ayu/Vica Velicia (PB Djarum) ● Juara 2: Bunga Kirana Larasati/Naura Tirta Mukhbitha (PB Djarum) ● Juara 3: Alysa Mukti Salsabiela (PB Djarum) dan Erni Rusliana (PB Djarum)Ganda Remaja Campuran U-17 ● Juara 1: Yehuda Woceano Forhen Tumbol/Rachel Machalul Cahya Ayu (PB Djarum) ● Juara 2: Oka Faiq Januar/Nur Hafidzah Afifah (PB Djarum) ● Juara 3: Rizky Caesar Ramadhan/Vica Velicia (PB Djarum) dan Rhama Madsuba Praduwartha/Shafira Atha Azzalia (PB Djarum)Tunggal Taruna Putra U-19 ● Juara 1: Muhammad Nashrulloh Al-Habsyi (PB Djarum) ● Juara 2: Arga Rabbani Abyasa (Five Stars Badminton Club) ● Juara 3: Rega Aditiya (Nusa Timur) dan Mochammad Divan Wildan Achsani (Pelatprov PBSI Jawa Timur)Tunggal Taruna Putri U-19 ● Juara 1: Frisca Adelia Arifah (PB Djarum) ● Juara 2: Raisya Affatunisa (PB Djarum) ● Juara 3: Nurul Tetra Junia Br Matondang (PB Djarum) dan Evelin Gracia Parapat (PB Djarum)Ganda Taruna Putra U-19 ● Juara 1: Ghian Rizqy Sofyan/Ikhsan Lintang Pramudya (PB Djarum) ● Juara 2: Ardiola Dionilo/Raffarel Radzinski Sadad (Daihatsu Yonex Sunrise Candra Wijaya) ● Juara 3: Alfa Wahyudinata/Hikmal Abrar Putra Zawa (Jaya Raya Jakarta)Ganda Taruna Putri U-19 ● Juara 1: Adelia Nirul M./Salsabila Zahra Aulia (PB Djarum) ● Juara 2: Angelita Magdalena Yusup/Imanuela Ayu Soka (PB Djarum) ● Juara 3: Halifia Usni Pratiwi/Jane Maira Faiza (PB Djarum) dan Agni Marshanda Pratistha Kuranta/Chelsea Marvelyn Istanto (PB Djarum)Ganda Taruna Campuran U-19 ● Juara 1: Ikhsan Lintang Pramudya/Angelita Magdalena Yusup (PB Djarum) ● Juara 2: Ghian Rizqy Sofyan/Dian Ramadhani Mukti (PB Djarum) ● Juara 3: Hazel Rizqi Prasetyo/Halifia Usni Pratiwi (PB Djarum) dan Faza Iwadh Kurnia Ramdhan/Raisya Affatunisa (PB Djarum)Tunggal Dewasa Putra ● Juara 1: Muhammad Zufar Hafizh Effendi (Pendowo, Semarang) ● Juara 2: Yuan Wijaya Kusuma (Banda Baru, Batam) ● Juara 3: Surya Adi Pambudi (Tjakrindo Masters Sony Dwi Kuncoro Badminton Academy) dan Mikael Dwi Putra (Vasa Mandiri Demi Prestasi, Yogyakarta)Ganda Dewasa Putra ● Juara 1: Hafiz Faisal/Kenas Adi Haryanto (Jaya Raya Jakarta) ● Juara 2: Aldi Efendi/Lutfi Afriand (Mutiara Cardinal, Bandung) ● Juara 3: Abid Hibatul Wafi/Syaherdian Juniarto Raharjo (Champion Kudus/Pendowo Semarang) dan Christian Dwicky Valentino/Zaenuri Subastian (Maestro Jepara/Champions Jepara)<div class="raw-html-embed"><iframe width="560" height="315" src="https://www.youtube.com/embed/EFQ_Bs0f2jg?si=0MScMoel5gjX7E1b" title="YouTube video player" frameborder="0" allow="accelerometer; autoplay; clipboard-write; encrypted-media; gyroscope; picture-in-picture; web-share" referrerpolicy="strict-origin-when-cross-origin" allowfullscreen=""></iframe></div>

Polytron Muria Cup Sirnas C 2025 berhadiah total Rp636 juta dan masuk hitungan poin ranking nasional, 11-16 November 2025.

Badminton

Muria Cup Sirnas C 2025 Rampung, PB Djarum Jadi Juara Umum Menang 16 Nomor

SKOR.id - Kejuaraan antarklub minifootball se-Asia, atau Asian Champions League (ACL) 2025, resmi digelar di Indonesia untuk pertama kalinya. Kompetisi prestisius minifootball ini mempertemukan 12 klub terbaik dari konfederasi minifootball Asia ini yang akan berlangsung selama sepekan mulai 17–23 November 2025, di Jakarta.Seluruh pertandingan ACL 2025 dipusatkan di ASIOP Stadium, Cempaka Putih, Jakarta Pusat, dengan format penyisihan grup. Sebanyak 12 klub dari 10 negara akan bersaing yang terbagi dalam tiga grup untuk memperebutkan gelar juara.Dalam jumpa pers di Tavia Heritage Hotel, Cempaka Putih, Sabtu (15/11/2025) sore. Ketua Umum Federasi Sepakbola Mini Indonesia (FSMI), Eric Tuapattinaya, menegaskan bahwa ACL 2025 adalah momentum bersejarah bagi Indonesia karena untuk pertama kalinya turnamen antarklub minifootball terbesar di Asia digelar di tanah air.“Turnamen ini jadi pertama kalinya kejuaraan antarklub terbesar minifootball se-Asia berlangsung di Indonesia. Dengan perkembangan minifootball yang begitu pesat, kami bangga dapat menjadi bagian dari sejarah besar ini,” kata Eric Tuapattinaya.Senada, Mr. Sarmad Al Zadjaly, Director of Competition ACL 2025 sangat antusias dalam menyambut kejuaraan antarklub minifootball di Indonesia yang sebentar lagi akan digelar.Penunjukan Indonesia sebagai tuan rumah menjadi tonggak penting bagi perkembangan minifootball di tingkat nasional. Penyelenggaraan ACL 2025 merupakan hasil kolaborasi antara Asian Minifootball Confederation (AMNC) dan Federasi Sepakbola Mini Indonesia.Sebagai informasi, terdapat 10 negara yang akan berpartisipasi dalam ACL 2025: Iran, Irak, Jepang, Oman, Pakistan, Lebanon, Thailand, Uni Emirat Arab (UAE), India, dan Indonesia selaku tuan rumah. Indonesia dan UAE masing-masing mengirimkan dua tim terbaiknya.Berdasarkan hasil drawing, dua wakil klub Indonesia tergabung di grup A dan C. Jakarta Rangers tergabung di grup A bersama Nafar Sport Club, MAI, dan All Atta Team. Sementara itu wakil Indonesia lainnya, Barber United tergabung di grup C bersama Abdul FC, Bungreave United, dan Bangkrirk.Gelar Kursus WasitSelain menggelar turnamen antarklub terbesar di Asia, rangkaian ACL 2025 juga menghadirkan pelatihan wasit bersertifikasi nasional, yang untuk pertama kalinya diselenggarakan FSMI.&nbsp;Pelatihan ini diikuti 12 wasit lokal dan dipimpin oleh instruktur serta evaluator dari World Mini Football Federation (WMF), yakni Afgan Hamzayev dari Azerbaijan. Program ini menjadi langkah strategis untuk meningkatkan kualitas perangkat pertandingan minifootball di Indonesia.Hasil undian pembagian grup Asian Champions League 2025:&nbsp;Grup A: Nafar SC (Irak), Jakarta Rangers (Indonesia), MAI (India), Al Atta Team (Lebanon)Grup B: Europlus International (Jepang), Setaregan Simlan Jahrom (Iran), RTA (UAE), TSLM Team (Oman)Grup C: Abdul FC (Pakistan), Barber United (Indonesia), Burngreave United (UAE), Bangkrirk FC (Thailand)<div class="raw-html-embed"><iframe width="560" height="315" src="https://www.youtube.com/embed/fjfzQeyQqCc?si=nvVOPikp6HZyuOsf" title="YouTube video player" frameborder="0" allow="accelerometer; autoplay; clipboard-write; encrypted-media; gyroscope; picture-in-picture; web-share" referrerpolicy="strict-origin-when-cross-origin" allowfullscreen=""></iframe></div>

Asian Champions League 2025 diramaikan 12 klub yang akan digelar di Jakarta pada 17-23 November 2025.

National

Diramaikan 12 Klub, Indonesia Pertama Kali Jadi Tuan Rumah Kejuaraan Antarklub Minifootball Asia

SKOR.id - Pebulutangkis tunggal putri Indonesia, Gregoria Mariska Tunjung,berhasil menembus partai final Kumamoto Masters 2025 yang berlangsung pada Minggu, 16 November 2025.Sayangnya Gregoria Mariska harus puas menjadi runner-up usai kalah dari wakil Thailand, Ratchanok Intanon.Dalam laga final yang berlangsung selama dua gim, Gregoria harus mengakui keunggulan Ratchanok dengan skor 16-21, 20-22.Pertarungan berlangsung ketat, khususnya di gim kedua ketika Gregoria sempat tertinggal 16-20 sebelum bangkit menyamakan kedudukan menjadi 20-20.Namun, pengalaman dan ketenangan Ratchanok akhirnya menutup peluang Gregoria untuk memaksakan rubber game.Meski gagal meraih gelar, Gregoria tetap bersyukur atas pencapaiannya. Ia menilai penampilannya selama turnamen merupakan sebuah langkah positif, terutama mengingat beberapa bulan terakhir yang menurutnya cukup berat.“Tetap mengucap syukur bisa kembali ke podium walaupun ini bukan hasil yang terbaik yang bisa saya raih. Banyak hal positif yang bisa diambil dari Kumamoto Masters tahun ini dan saya juga cukup senang dengan performa tadi,” ujar Gregoria.Gregoria mengakui bahwa sebenarnya ia memiliki peluang untuk unggul di gim pertama, namun beberapa kesalahan membuat momentum berpindah ke kubu lawan.<img src="https://assets-skorid.s3.ap-southeast-1.amazonaws.com/Gregoria_Mariska_Tunjung_44819cb2f4.jpeg" alt="Gregoria Mariska Tunjung menjadi runner-up di Kumamoto Masters 2025 (PBSI)">Di gim kedua, perjuangannya semakin terlihat ketika ia berhasil mengejar ketertinggalan dari empat match point. Meski demikian, Ratchanok bermain sangat rapi dan stabil hingga akhir pertandingan.“Kredit untuk dia karena bermain sangat bagus, dia layak mendapat gelar ini,” tambah Gregoria, memberikan apresiasi kepada lawannya.Lebih jauh, pemain berusia 26 tahun ini mengatakan bahwa turnamen Kumamoto membawa nuansa positif dan keberuntungan baginya.Pencapaiannya melangkah hingga final menjadi sesuatu yang tidak ia prediksi sebelumnya, terutama setelah masa sulit beberapa bulan terakhir.Kini, Gregoria berjanji untuk melakukan evaluasi menyeluruh demi mempersiapkan turnamen-turnamen berikutnya.Salah satu fokus utamanya adalah meningkatkan kondisi fisik dan endurance yang menurutnya masih bisa ditingkatkan.“Evaluasi dari sini pastinya secara kondisi fisik dan endurance perlu kembali ditingkatkan,” ujarnya.Dengan performa yang terus menanjak, harapan publik Indonesia terhadap Gregoria sebagai salah satu andalan tunggal putri semakin besar.Hasil di Kumamoto Masters 2025 menjadi bukti bahwa ia berada di jalur yang tepat untuk kembali berprestasi usai cedera yang dialaminya.<div class="raw-html-embed"><iframe width="695" height="391" src="https://www.youtube.com/embed/07uq4rgF90w" title="Dua Tahun Bersama PSSI, Mungkin Lupa! Ini yang Sudah Terjadi Dalam Sepak Bola Kita!! - #DISKORD" frameborder="0" allow="accelerometer; autoplay; clipboard-write; encrypted-media; gyroscope; picture-in-picture; web-share" referrerpolicy="strict-origin-when-cross-origin" allowfullscreen=""></iframe></div>

Gregoria Mariska harus puas menjadi runner-up usai kalah dari wakil Thailand, Ratchanok Intanon.

Gregoria Mariska Gagal Juara di Kumamoto Masters 2025, Petik Pelajaran Positif

SKOR.id - Kompetisi liga top Eropa sedang libur pada jeda internasional bulan November 2025, tetapi ada beberapa statistik yang tetap menarik untuk dibahas.Memasuki jeda internasional bulan November 2025, hampir semua kompetisi 5 liga top Eropa yang terdiri dari Liga Inggris, La Liga, Liga Italia, Liga Jerman, dan Liga Prancis telah memainkan 11 pertandingan.Hanya Bundesliga atua Liga Jerman, yang tercatat baru memainkan 10 pertandingan, hingga dilangsungkannya jeda internasional November.Di kompetisi lima liga top Eropa ini, beberap tim sukses membuat kejutan dan menggangu dominasi tim besar di papan klaseen.Seperti Sunderland di Liga Inggris, yang secara mengejutkan berhasil menembus posisi empat besar klasmen saat ini.Namun, beberapa tim gagal bersinar bahkan belum meraih kemenangan hingga saat ini.Tercatat ada tiga tim di lima liga top Eropa yang belum berhasil meraih kemenangan sejauh ini.Kasta tertinggi Liga Inggris, Premier League, telah menjalani 11 pertandingan hingga memasuki jeda internasional bulan November.Arsenal menjadi tim peringkat teratas dengan perolehan 26 poin, hasil dari delapan kemenangan, dua kali imbang, dan sekali kalah.Bak bumi dan langit, di dasar klasemen Wolverhampton Wanderers masih kesulitan mencari kemenangan.Wolverhampton Wanderers baru mengoleksi dua poin dari 11 pertandingan, hasil dari dua kali imbang dan sembilan kekalahan.Wolves yang kini duduk di peringkat ke-20, terpaut tujuh poin dari Nottingham Forest (9), yang ada di peringkat ke-19.Sementara itu di kasta tertinggi Liga Spanyol (La Liga), Real Madrid memimpin di puncak dengan perolehan 31 poin pada jeda internasional ini.Koleksi 10 kemenangan, sekali imbang, dan sekali kalah membuat Real Madrid berhak menempati puncak klasmeen.Real Oviedo yang baru saja merasakan promosi duduk di posisi terbawah klasmen dengan perolehan delapan poin, hasil dari dua kemenangan, dua kali imbang, dan delapan kekalahan.Seluruh tim di La Liga musim ini telah merasakan kemenangan, setidaknya dua kali.Beralih ke persaingan di Serie A, Inter Milan dan AS Roma bersaing ketat di papan atas kasta tertinggi Liga Italia tersebut.Inter Milan dan AS Roma sama-sama mengoleksi 24 poin hasil dari delapan kemenangan, dan tiga kekalahan, hanya berbeda selisih gol.Jarak poin cukup jauh dibuat dengan dua tim terbawah, yaitu Fiorentina (5) dan Verona (6).Fiorentina dan Verona menjadi dua tim tersisa di Liga Italia yang belum pernah meraih kemenangan.Sementara itu di Bundesliga (Liga Jerman), semua tim telah meraih kemenangan setidaknya sekali.Mainz dan Haidenheim menjadi tim dengan kemenangan paling sedikit (1), sedangkan Bayern Munchen yang ada di puncak klasemen mengoleksi 9 kemenangan.Sedangkan di Liga Prancis (Ligue 1), tim-tim yang berlaga setidaknya meriah dua kemenangan, seperti Auxerre yang ada di dasar klasemen.Sementara PSG ada di puncak dengan perolehan delapan kemenangan.<div class="raw-html-embed"><iframe width="560" height="315" src="https://www.youtube.com/embed/EFQ_Bs0f2jg?si=91qGwRJDJ8Y1skaq" title="YouTube video player" frameborder="0" allow="accelerometer; autoplay; clipboard-write; encrypted-media; gyroscope; picture-in-picture; web-share" referrerpolicy="strict-origin-when-cross-origin" allowfullscreen=""></iframe></div>

Tersisa tiga tim tanpa kemenangan di 5 liga top Eropa, termasuk Wolverhampton Wanderers.

World

Tersisa 3 Tim Tanpa Kemenangan di 5 Liga Top Eropa

SKOR.id - Pelatih Timnas Italia, Gennaro Gattuso, membahas kondisi timnya saat ini hingga potensi harus melalui playoff ke Piala Dunia 2026, jelang laga berat yang harus dihadapi skuad asuhannya.Timnas Italia menghadapi misi super berat kala berhadapan dengan Norwegia, pada pertandingan terakhir di Grup I Kualifikasi Piala Dunia 2026.Pada pertandingan penentuan tiket langsung ke Piala Dunia 2026 ini, Italia butuh menang besar dengan selisih sembilan gol atas Norwegia, agar memperoleh tiket lolos langsung ke putaran final.Kini Norwegia menempati posisi puncak klasemen Grup I Kualifikasi Piala Dunia 2026, dengan koleksi 21 poin.Sementara itu Italia duduk di posisi kedua dengan 18 poin dari tujuh pertandingan yang telah mereka jalani.Kekalahan 0-3 dari Norwegia pada awal Kualifikasi Piala Dunia 2026, membuat Italia harus dihadapkan pada perjuangan berat demi lolos ke putaran final.Poin Italia memang akan menyamai Norwegia jika menang pada laga pamungkas Grup I, tetapi yang menjadi masalah adalah selisih gol yang terlalu jauh.Jika ada tim dengan poin yang sama, maka penghitungan selanjutnya untuk menentukan tim yang berhak di posisi atas adalah melalui selisih gol.Norwegia mencetak 33 gol dan kebobolan empat kali, selisih gol mereka adalah 29. Sementara itu Italia mencetak 20 gol dan kebobolan delapan kali, dengan selisih 12.Jika pada laga pamungkas ini Italia menang dengan skor 9-0 (atau setara), maka Norwegia akan memiliki selisih gol 20, sementara itu Italia menjadi 21 yang membuat mereka berhak lolos karena unggul selisih gol meski poin sama.Jika Gli Azzurri menang 8-0, selisih gol kedua tim akan menjadi 20. Namun, Italia tetap dipastikan gagal karena jumlah gol yang mereka ciptakan di sepanjang babak Kualifikasi Piala Dunia 2026 kalah dari Norwegia.Laga ini membuat Timnas Italia dibebani dengan misi super berat, Norwegia memiliki catatan selalu menang dalam tujuh pertandingan di babak kualifkasi.Menang dengan selisih sembilan gol melawan Norwegia tentu bukan perkara mudah bagi Italia pada pertemuan ini, dan jika gagal maka Gli Azzurri harus tampil di babak playoff.Menghadapi kondisi ini, Gennaro Gattuso tak mau ambil pusing dan tak mau membicarakan lebih jauh sekarang."Jangan mulai memikirkannya sekarang, kalau tidak kita akan kelelahan. Sebaliknya, kita perlu mencari cara untuk 'menyentuh' para pemain kita selama tiga bulan ini, karena mereka akan bermain lama, dan bukan hanya lewat telepon," ujar Gattuso."Mungkin kami bisa keluar untuk minum teh, kopi, atau makan sepotong pai. Kami akan sampai di tempat mereka berada. Dan berdoa kepada Tuhan agar kita sampai di sana dalam kondisi terbaik," ujarnya menambahkan.Gattuso juga mengomentari kemungkinan pendundaan kompetisi Serie A Liga Italia jika skuad Gli Azzurri harus tampil di babak playoff bulan Maret 2026.Menurut Gennaro Gattuso hal ini cukup sulit, dan keajaiban Timnas Italia tak hanya bergantung kepada satu orang."Tidak banyak yang bisa kami lakukan. Presiden (FIGC) sedang mengerjakan hal-hal seperti ini. Keajaiban tidak bisa dilakukan oleh satu orang saja," ujarnya."Menurut kami, akan sangat sulit untuk memindahkan mereka. Kami berharap mereka memberi kami satu atau dua kesempatan untuk melihat pemain-pemain kami," ujarnya menambahkan.<div class="raw-html-embed"><iframe width="560" height="315" src="https://www.youtube.com/embed/EFQ_Bs0f2jg?si=5QxP9hrAqy9VYh7n" title="YouTube video player" frameborder="0" allow="accelerometer; autoplay; clipboard-write; encrypted-media; gyroscope; picture-in-picture; web-share" referrerpolicy="strict-origin-when-cross-origin" allowfullscreen=""></iframe></div>

Italia butuh keajaiban melawan Norwegia, Gennaro Gattuso tak ambil pusing soal playoff Piala Dunia 2026.

Italia Butuh Unggul 9 Gol Melawan Norwegia, Gennaro Gattuso Tak Mau Ambil Pusing soal Playoff

SKOR.id - Pelatih Timnas U-23 Indonesia, Indra Sjafri, memberikan komentar terkait hasil pertandingan timnya menghadapi Mali U-23 di laga uji coba.Indonesia U-23 mengalami kekalahan 0-3 dari Mali pada pertemuan pertama kedua tim dalam rangka uji coba di jeda internasional bulan November 2025.Bertanding di Stadion Pakansari, Bogor, Sabtu (15/11/2025) malam WIB, Gol Timnas U-23 Mali ke gawang Timnas U-23 Indonesia dilesatkan Sekou Doucoure (5'), Wilson Samake (34'), dan Moulaye Haidara (90'+1).Pertandingan ini menjadi bagian persiapan Timnas U-23 Indonesia menuju SEA Games yang sudah di depan mata.Timnas U-23 Mali dikenal memiliki postur yang lebih besar serta teknik bermain yang bagus.Meski kalah dari segi postur, Indra Sjafri tak ingin menjadikan itu sebagai kekalahan Gardua Muda di laga uji coba ini."Menurut saya, kalau dari saya sendiri memang ada perbedaan kualitas, tapi menurut saya bukan jadi alasannya," kata Indra Sjafri.<figure class="image"><img src="https://assets-skorid.s3.ap-southeast-1.amazonaws.com/is_arel_jelang_mali_99a82fc9fb.jpg" alt="Pelatih Timnas U-23 Indonesia, Indra Sjafri, bersama pemain Kadek Arel (merah) pada jumpa pers jelang laga uji coba lawan Mali U-23 di Jakarta pada 14 November 2025. (Taufani Rahmanda/Skor.id)"><figcaption>Pelatih Timnas U-23 Indonesia, Indra Sjafri, bersama pemain Kadek Arel (merah) pada jumpa pers jelang laga uji coba lawan Mali U-23 di Jakarta pada 14 November 2025. (Taufani Rahmanda/Skor.id)</figcaption></figure>"Jadi mungkin kami besok atau latihan-latihan setelah ini, kita akan memperbaiki individu-individu," ujarnya menambahkan.Sebagai persiapan menuju SEA Games, Indra Sjafri akan meningkatkan kualitas individu pemain, dan memilih pemain yang tepat.Indra Sjafri berharap para pemain abroad juga dapat dimainkan di ajang SEA Games.Selain itu ia juga belum menutup pintu bagai pemain lain di luar skuad saat ini, seperti Marselino yang mungkin masih bisa dimainkan untuk SEA Games."Secara individu mungkin saya akan meningkatkan kualitas individu. Kami pasti akan merancang dan membangun tim ini dengan kualitas yang ada," ujar Indra Sjafri."Oleh sebab itu yang paling penting untuk menghadapi SEA Games adalah kami benar-benar dari 30 pemain ini kita bisa menetapkan pemain-pemain terbaik kita dan juga mudah-mudahan nanti Ivar, Mauro pemain pemain yang abroad betul betul nanti bisa bermain di SEA Games, itu yang paling penting.""Dan juga ada beberapa pemain lain yang juga masih kita lakukan pembicaraan termasuk juga kita coba dengan Marselino dan mudah-mudahan saya yakin dengan kualitas pemain yang ada nanti dan kita mungkin akan bisa banyak untuk lebih baik daripada pertandingan malam ini," ujarnya menambahkan.atu hal lain yang menjadi sorotan adalah penunjukan Ivar Jenner sebagai kapten pada pertandingan ini.Keputusan pemilihan kapten ini sudah didiskusikan, dan Ivar Jenner dinilai layak memimpin rekan-rekannya di lapangan."Iya karena memang kita pilih Ivar yang menjadi leadernya di tim dan kita sudah diskusikan dan juga ada beberapa hasil dari talent data kemarin bahwa leadershipnya oke, terus bagaimana dia bisa bisa memimpin teman-temannya juga oke dan pemain-pemain lain juga menerima," ujar Indra."Mungkin itu yang lebih penting, ya jadi teman-temannya juga nyaman dan saya juga nyaman bisa menjadi perwakilan kami dilapangan," ujarnya menambahkan.<div class="raw-html-embed"><iframe width="560" height="315" src="https://www.youtube.com/embed/EFQ_Bs0f2jg?si=5QxP9hrAqy9VYh7n" title="YouTube video player" frameborder="0" allow="accelerometer; autoplay; clipboard-write; encrypted-media; gyroscope; picture-in-picture; web-share" referrerpolicy="strict-origin-when-cross-origin" allowfullscreen=""></iframe></div>

Indra Sjafri tak menjadikan postur pemain Mali sebagai alasan, Timnas U-23 Indonesia petik pelajaran penting menuju SEA Games.

Timnas Indonesia, timnas U-22, Timnas U-23, timnas U-16, timnas U-19

Timnas Indonesia

Postur Pemain Mali Bukan Alasan Kekalahan Timnas U-23 Indonesia, Pelajaran Penting Menuju SEA Games

SKOR.id - Pelatih Timnas U-23 Indonesia, Indra Sjafri, memberikan komentar terkait hasil yang dialami anak asuhnya, pada laga uji coba menghadapi Mali U-23.Tampil di Stadion Pakansari, Bogor, Indonesia U-23 kalah 0-3 dari Timnas U-23 Mali melalui gol Sekou Doucoure (5'), Wilson Samake (34'), dan Moulaye Haidara (90'+1).Ini merupakan laga uji coba pertama melawan Mali U-23, dan pertandingan kedua akan berlangsung di tempat yang sama, Selasa (18/11/2025).Hasil pertandingan Timnas U-23 Indonesia melawan Mali U-23 jelas membuat Indra Sjafri tidak puas.Menghadapi tim dengan kualitas seperti Mali, kesalahan sedikit saja dapat memberikan kerugian besar bagi Timnas U-23 Indonesia.Namun, ada hal-hal positif yang bisa diambil dari hasil pertandingan menghadapi Mali kali ini."Pertama tentu dari hasil dari gol yang terjadi tentu kami tak puas, tapi kami dalam hal ini ada beberapa hal positif yang kita lakukan dan secara kesimpulan pun tim, saya pikir tak terlalu bermain jelek," kata Indra Sjafri."Dan memang ada kesalahan atau gol dari set piece. Saya pikir itu bisa diatasi sebenarnya dan juga ada Kakang yang bisa mengambil.""Memang kalau kami bermain dengan lawan yang kualitas seperti Mali, kesalahan sedikit pun pasti akan berdampak yang tidak baik," ujarnya menambahkan.Timnas U-23 Indonesia gagal mencetak gol pada pertandingan melawan Mali, ketajaman mereka pun dipertanyakan menjelang SEA Games.Garuda Muda gagal mencetak lebih dari satu gol, kecuali saat melawan Brunei Darussalam dan Makau, di mana mereka berpesta gol.<figure class="image"><img src="https://assets-skorid.s3.ap-southeast-1.amazonaws.com/is_arel_jelang_mali_99a82fc9fb.jpg" alt="Pelatih Timnas U-23 Indonesia, Indra Sjafri, bersama pemain Kadek Arel (merah) pada jumpa pers jelang laga uji coba lawan Mali U-23 di Jakarta pada 14 November 2025. (Taufani Rahmanda/Skor.id)"><figcaption>Pelatih Timnas U-23 Indonesia, Indra Sjafri, bersama pemain Kadek Arel (merah) pada jumpa pers jelang laga uji coba lawan Mali U-23 di Jakarta pada 14 November 2025. (Taufani Rahmanda/Skor.id)</figcaption></figure>Menurut Indra Sjafri hal ini tidak bisa menjadi ukuran, sebab ada perbedaan pemain, meski ia juga mengungkap perlunya perbaikan menuju SEA Games.Indra Sjafri juga menyinggung mengenai IQ pemain yang harus diperbaiki, terutama untuk meningkatkan produktivitas."Iya, tentu tim ini berbeda dengan tim yang kemarin itu tampil di AFF dan kualifikasi AFC. Perbedaan dari pemain-pemain juga, banyak perbedaan. Ada beberapa pemain abroad yang masuk, yaitu Ivar, Mauro," ujar Indra Sjafri."Jadi saya pikir kalau pertandingan di kualifikasi kemarin tentu tidak bisa menjadi ukuran. Yang jelas kami dari pertandingan yang kami lakoni malam ini memang banyak hal yang harus kita perbaiki untuk menuju ke SEA Games nanti.""Dan juga tidak bisa dibandingkan nantikan kualitasnya yang kita hadapi di SEA Games kan tidak seperti ini, tidak bisa gitu juga jawabannya. Yang penting dari tim-tim yang kami lawan yang kualitasnya memang bagus ada berapa hal yang respon dari kita enggak tepat. IQ nya yang harus kami perbaiki dari sisi produktivitas juga ada berapa peluang tapi enggak gol, mungkin itu hal-hal yang memang harus kami perbaiki," ujarnya menambahkan.Satu hal lain yang menjadi sorotan adalah penunjukan Ivar Jenner sebagai kapten pada pertanidngan ini.Keputusan ini sudah didiskusikan, dan Ivar Jenner dinilai layak memimpin rekan-rekannya di lapangan."Iya karena memang kita pilih Ivar yang menjadi leadernya di tim dan kita sudah diskusikan dan juga ada beberapa hasil dari talent data kemarin bahwa leadershipnya oke, terus bagaimana dia bisa bisa memimpin teman-temannya juga oke dan pemain-pemain lain juga menerima," ujar Indra."Mungkin itu yang lebih penting, ya jadi teman-temannya juga nyaman dan saya juga nyaman bisa menjadi perwakilan kami dilapangan," ujarnya menambahkan.<div class="raw-html-embed"><iframe width="560" height="315" src="https://www.youtube.com/embed/EFQ_Bs0f2jg?si=5QxP9hrAqy9VYh7n" title="YouTube video player" frameborder="0" allow="accelerometer; autoplay; clipboard-write; encrypted-media; gyroscope; picture-in-picture; web-share" referrerpolicy="strict-origin-when-cross-origin" allowfullscreen=""></iframe></div>

 Indra Sjafri membahas permainan Timnas U-23 Indonesia, hingga pemilihan Ivar Jenner sebagai kapten.

Indra Sjafri Bahas Peningkatan IQ Pemain Timnas U-23 Indonesia, hingga Pemilihan Kapten

Column 1

Column 2

Column 3

fb.svg

twitter.svg

instagram.svg

tiktok.svg

youtube.svg

Social Media

new_log_e1f6c0b833.svg

Column 4

Column 5

Column 6

Column 7

Transfermarkt

Lanjut dengan Episode ke-3 bersama Maaike Ira yang membahas persiapan Indonesia jelang Piala Dunia U-20 pada tahun 2023 mendatang. Kira-kira persiapannya sejauh apa, dan kendalanya seperti apa? Langsung aja kita simak obrolannya dalam Diskord.

Jangan lupa subscribe, like, share and comments yaaa...

Simak konten menarik lainnya di semua platform kami:
https://linktr.ee/skor.id

PR Besar Indonesia Sebagai Tuan Rumah Piala Dunia U-20 | DISKORD

DISKORD kali ini membahas Liga 1 musim 2023/2024 sudah bergulir sebanyak 2 pekan. Mulai dari keputusan-keputusan wasit hingga review match di pekan sebelumnya. 


Liga 1 Baru 2 Pekan, Keputusan Wasit Banyak Dipertanyakan? - DISKORD

Indonesia akan menjadi tuan rumah Piala Dunia U-17, bertepatan dengan konser musik band internasional Coldplay di Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta. Lantas, stadion mana yang akan dipilih menjadi venue Piala Dunia U-17? Apakah JIS? Simak obrolan lengkapnya di DISKORD episode kali ini. 

Piala Dunia U-17, Coldplay, dan JIS Bikin Pusing | DISKORD

DISKORD episode kali ini bersama bung Yusuf Kurniawan membahas tentang polemik yang sedang hangat diperbincangkan mengenai harga tiket Persib Bandung dan Bali United yang naik. Simak obrolan lengkapnya di DISKORD episode kali ini


Polemik Harga Tiket Persib Bandung dan Bali United Naik - DISKORD

DISKORD episode kali ini masih bersama Fhandy Permana. Melanjutkan pembahasan mengenai sosok Ricardinho di balik layar yang dirasakan langsung oleh Fhandy Permana sebagai pemain. Simak cerita lengkapnya di DISKORD episode kali ini ya Skorer!

THE LATEST